Tingginya kadar kolesterol sangat berbahaya untuk kesehatan. Berbagai cara dilakukan dari cara tradisional sampai memakai obat-obat kimia ditempuh untuk menekan dan menurunkan kolesterol.
Ada sejumlah makanan yang bisa menurunkan kadar Low-Density Lipoprotein (LDL) atau kolesterol jahat yang menyebabkan plak di dalam pembuluh darah, dan meningkatkan High-Density Lipoprotein (HDL) atau kolesterol baik.
Untuk mengurangi kadar LDL, Anda harus mengurangi asupan makanan yang banyak mengandung lemak jenuh yang diantaranya terdapat pada produk hewani, seperti susu, daging, mentega, dan keju; dan juga lemak jenuh yang berasal dari nabati seperti santan dan minyak kelapa. Tinggi rendahnya kolesterol dalam darah tidak tergantung pada usia. Dan dianjurkan kadar kolesterol pada makanan sehari-hari tidak melebihi 250 gram.
Di bawah ini terdapat beberapa makanan yang mengandung lemak tidak jenuh sehingga sangat efektif menurunkan kadar kolesterol, yaitu:
Ikan
Ikan terutama ikan laut kaya akan asam lemak tak jenuh (omega 3) yang beguna menurunkan kadar dalam darah dan juga mencegah terjadnya penumpukkan keping - keping darah yang jika terjadi maka menyebabkan adanya penyumbatan pada pembuluh darah. Sumber makanan yang kaya omega-3 terdapat pada makarel, tuna albacore, sarden dan salmon. Dan sebaiknya jika ingin makan, ikan dipanggang atau dibakar dalam oven. The American Heart Association merekomendasi paling tidak dua porsi per minggu untuk mendapatkan manfaat maksimal.
Bubur gandum/oatmeal
Oatmeal mengandung serat larut (soluble fiber) yang dapat menurunkan kolesterol buruk yaitu LDL (low-density lipoprotein). Serat yang larut dipecaya bisa menurunkan penyerapan kolesterol dalam pencernaan.
Walnut, almonds, dan kacang-kacangan lainnya
Berbagai studi menunjukkan, walnut secara signifikan menurunkan kolesterol dalam darah karena mengandung banyak asam lemak tak jenuh ganda (polyunsaturated fatty acids) yang dapat membuat pembuluh darah tetap sehat dan elastis. Sedang almond juga berguna sebagai penurunan kolesterol yang bisa dirasakan sekitar 4 minggu setelah mengkonsumsinya. Lemak tak jenuh tunggal, di dalam kacang mede, almon, dan kenari adalah bahan makanan rendah lemak yang baik untuk kesehatan jantung. Kacang adalah sumber serat larut yang sangat tinggi. Mengonsumsi serat larut bisa mengurangi kolesterol. Mengonsumsi kacang seperti buncis, kacang merah, kacang panjang secara teratur selama enam minggu bisa mengurangi kadar kolesterol sebanyak 10%.
Minyak Zaitun dan Canola
Minyak Zaitun mengandung campuran antioksidan potensial yang dapat menekan kolesterol tanpa mengganggu kadar kolesterol baik (HDL). Jika ingin mendapatkan efek yang lebih baik, sebaiknya gunakan minyak zaitun ekstra murni yang dipercaya mengandung lebih banyak antioksidan menyehatkan dan tidak melewati proses pengolahan dan penambahan zat kimia. Sebaiknya mengkonsumsi minyak zaitun sekitar 2 sendok makan (23 gram) setiap hari untuk menjaga jantung tetap sehat.
Bawang Putih
Bumbu dapur ini mengandung zat ajoene dimana senyawa ini bisa menurunkan kolesterol. Sejak ribuan tahun lalu, bawang putih sudah dipercaya mengandung banyak zat yang baik untuk kesehatan manusia. Bangsa Mesir Kuno memakai bawang putih untuk meningkatkan stamina. Meski dimasak kandungan senyawa ini tidak rusak. Namun jangan sembarangan mengkonsumsi bawah putih sebagai penurun kolesterol, sebab jika terlalu over bukannya menurunkan kolesterol tapi malah badan jadi tidak sehat, seperti terkena diare, demam, dan bahkan pendarahan lambung. Jadi sebaiknya jika ingin mengkonsumsi bawang putih cukup setengah sampai satu siung sehari secara terus menerus selama satu bulan karena dipercaya mampu menurunkan kolesterol sebanyak 9%.
Teh
Salah satu kandungan yang terdapat pada teh, yaitu epigallocatechin gallate yang merupakan komponen bioaktif paling dominan dalam teh terbukti mampu mencegah percepatan oksidasi kolesterol LDL (kolesterol jahat). Teh, mau diminum dingin atau panas, sama saja manfaatnya. Teh mengandung antioksidan yang bisa membuat pembuluh darah rileks sehingga terhindar dari pembekuan darah. Antioksidan di dalam teh, yaitu flavonoid bisa mencegah oksidasi yang menyebabkan LDL menumpuk di pembuluh darah. Menikmati segelas teh setiap hari bisa memenuhi kebutuhan antioksidan.
Alpukat
Karena buah ini kaya akan lemak, maka orang apalagi yang punya kolesterol tinggi, cenderung untuk tidak memakannya. Namun jangan salah. Ternyata buah alpukat baik untuk menurunkan kolesterol jahat karena buah ini tenyata mengandung asam lemak tak jenuh. Alpukat adalah sumber lemak tidak jenuh yang bisa meningkatkan level HDL. Konsumsilah alpukat tanpa tambahan susu, gula, dan bahan-bahan makanan lainnya yang mengandung kalori tinggi. Satu buah alpukat berukuran sedang mengandung 300 kalori dan 30 gram lemak tidak jenuh sedangkan kebutuhan tubuh manusia normal adalah 1.800 kalori dan 30 gram lemak tidak jenuh per harinya.
Anggur
Anggur mengandung serat dan juga zat catechin yang baik untuk menurunkan kolesterol.
Apel
Buah apel kaya serat, zat antioksidan dan vitamin C dimana semuanya itu bisa membantu menurunkan kadar kolesterol. Jika ingin mengkonsumsi apel sebaiknya makan dengan kulitnya karena di kulit inilah terdapat kandungan pektin yaitu serat larut yang ampuh sekali dalam menurunkan kadar kolesterol dan juga mengandung antioksidan paling banyak.
Blueberry
Pterostilbene yang terdapat pada buah ini kemungkinan juga bisa menurunkan kolesterol dan lemak lainnya yang bekerja pada reseptor sel hati.
Bayam
Bayam mengandung banyak lutein. Lutein adalah zat penting yang bisa menjaga kesehatan dan ketajaman fungsi mata. Lutein juga ternyata bisa menjaga kesehatan jantung karena bisa mencegah lemak menempel di pembuluh darah. Dianjurkan, memakan bayam setiap hari sekitar setengah mangkuk untuk hasil maksimal.
Cokelat
Cokelat ternyata sehat. Tentu saja, cokelat yang dicampur terlalu banyak susu mengandung terlalu banyak lemak. Jadi, pilihlah cokelat hitam atau pahit. Cokelat sehat karena mengandung banyak antioksidan dan flavanoid. Cokelat putih, tidak mengandung zat itu sehingga kurang sehat dikonsumsi. Kandungan flavanoid cokelat bervariasi tergantung di mana cokelat itu tumbuh dan proses pengolahannya.
Thursday, May 27, 2010
Waktu Terbaik Untuk Makan Obat Kolesterol
Istri saya sakit tapi gak jelas penyakitnya. Setetah melalui beberapa tes ternyata inti permasalahannya adalah kolesterol sangat tinggi yaitu 260. Saya ikut juga di ngetes ternyata sangat mengejutkan yaitu 380. Padahal saya sehat sehat saja. mungkin dari makan ya. salah satunya dari waktu makan.
Ya, ngomongin soal kolesterol lagi nih :D Dalam 1 bulan belakangan ini saya mengalami hal yang tidak mengenakkan, tapi memberi hikmah. Sudah lebih dari 10 tahun saya tahu bahwa saya mempunyai kadar kolesterol dalam darah yang tinggi, tapi saya tidak ada keluhan apa pun sama sekali. Saya sempat makan berbagai macam obat, dan setelah kolesterol turun makan Vytorin, sudah lebih dari 1 tahun ini saya tidak makan obat lagi. Kenapa? Malas :blush:
Kurang lebih satu setengah bulan yang lalu ketika sedang bekerja, tiba-tiba ada yang aneh dengan mata saya. Agak sedikit berkunang-kunang, dan jadi sulit membaca. Ya, saya mengalami gangguan penglihatan! Tapi sama sekali tidak gelap, juga bukan berbayang, hanya apa yang saya lihat, terutama tulisan perlu waktu cukup lama untuk membacanya. Ah, sulit dijelaskan dengan kata-kata! Hal ini berlangsung sekitar setengah jam.
Saya lalu ke dokter spesialis mata, dokter Lakshmi. Dokter bilang saya terserang penyempitan pembuluh darah sementara. Nothing to worry about. Dia beri saya obat, saya pun santai. Dan saya pun sudah lupa akan kejadian yang mengejutkan itu. Dua minggu lalu, hal yang sama terjadi lagi. Kali ini kejadiannya lebih singkat. Saya ke dokter lagi, dan dokter bilang bahwa ini harus ditangani serius, karena kejadiannya berulang dalam waktu singkat.
Dokter menyuruh saya tes laboratorium, tes darah dan kolesterol. Begitu dia menyebutkan kolesterol, saya langsung curiga bahwa ini dia penyebabnya. Setelah tes darah, ternyata hasilnya membuat Dokter Lakshmi yakin bahwa penyebab apa yang saya alami adalah kolesterol saya ini. Kolesterol total saya 374 dari normal 200. Kolesterol baik (HDL) jauh di bawah normal, 24 dari seharusnya minimal 40. Dan kolesterol jahat (LDL) jauh sekali di atas normal, 298 dari seharusnya paling tinggi 129. :nono1:
Dokter bilang saya mengalami transient ischemic. Saya googling di internet, ternyata yang namanya transient ischemic itu sama dengan mini stroke! Ini merupakan pertanda akan stroke yang sesungguhnya. Aduh!! Saya beresiko sekali kena stroke! :cry:
Dokter Lakshmi merujuk saya untuk ke dokter Pintoko, seorang dokter ahli jantung terkenal di Bandung. Beliau mengatakan bahwa kolesterol saya ini mau tidak mau harus diturunkan sekarang juga! Besoknya saya ke dokter Pintoko, dan setelah diperiksa beliau mengatakan bahwa jantung saya masih bagus :thumbup: cuma memang kolesterol harus diturunkan, karena pembuluh darah mata sangat kecil sekali, dan kemungkinan besar sudah kolesterol saya sudah menumpuk di sana.
So, selama tiga bulan ini setiap hari saya makan obat, dan harus jadi full vegetarian. Jaga makan. Tidak boleh makan daging sama sekali. Tidak boleh makan makanan yang berlemak, kacang-kacangan. Juga tidak boleh terlalu banyak makan yang mengandung karbohidrat seperti nasi putih, kentang, dan roti biasa. Kalau mau makan roti dan nasi, harus makan roti gandum dan nasi merah. Juga tidak boleh terlalu banyak makan yang manis-manis. Ah.. sengsara juga lho.. teman-teman di kantor kemarin makan donat, saya cuma bisa melihat penuh harap. Kalau ada acara atau ada yang mau traktir makan, paling saya bisa makan salad dan buah saja :cry:
Dan yang tambah menyedihkan, obat-obatannya harganya mahal! Lalu makanan-makanan yang rendah lemak yang boleh saya makan juga harganya lebih mahal daripada makanan-makanan biasa. Minyak jagung lebih mahal dari minyak biasa. Beras merah lebih mahal dari beras putih. Roti gandum pun lebih mahal dari roti biasa. Hiks…
Tapi gapapa lah, yang penting sehat dan terhidar dari stroke yang mengerikan itu. Oh ya, dari tadi postingan ini belum berhubungan sama judulnya ya :grin3: Dokter Pintoko mengatakan bahwa supaya obat terserap tubuh dengan lebih baik, obat kolesterol sebaiknya dimakan tepat sebelum tidur di malam hari. Hmm.. kalau obat lain selain obat kolesterol sama juga gak ya?
http://smaknegla.blogspot.com/
Ya, ngomongin soal kolesterol lagi nih :D Dalam 1 bulan belakangan ini saya mengalami hal yang tidak mengenakkan, tapi memberi hikmah. Sudah lebih dari 10 tahun saya tahu bahwa saya mempunyai kadar kolesterol dalam darah yang tinggi, tapi saya tidak ada keluhan apa pun sama sekali. Saya sempat makan berbagai macam obat, dan setelah kolesterol turun makan Vytorin, sudah lebih dari 1 tahun ini saya tidak makan obat lagi. Kenapa? Malas :blush:
Kurang lebih satu setengah bulan yang lalu ketika sedang bekerja, tiba-tiba ada yang aneh dengan mata saya. Agak sedikit berkunang-kunang, dan jadi sulit membaca. Ya, saya mengalami gangguan penglihatan! Tapi sama sekali tidak gelap, juga bukan berbayang, hanya apa yang saya lihat, terutama tulisan perlu waktu cukup lama untuk membacanya. Ah, sulit dijelaskan dengan kata-kata! Hal ini berlangsung sekitar setengah jam.
Saya lalu ke dokter spesialis mata, dokter Lakshmi. Dokter bilang saya terserang penyempitan pembuluh darah sementara. Nothing to worry about. Dia beri saya obat, saya pun santai. Dan saya pun sudah lupa akan kejadian yang mengejutkan itu. Dua minggu lalu, hal yang sama terjadi lagi. Kali ini kejadiannya lebih singkat. Saya ke dokter lagi, dan dokter bilang bahwa ini harus ditangani serius, karena kejadiannya berulang dalam waktu singkat.
Dokter menyuruh saya tes laboratorium, tes darah dan kolesterol. Begitu dia menyebutkan kolesterol, saya langsung curiga bahwa ini dia penyebabnya. Setelah tes darah, ternyata hasilnya membuat Dokter Lakshmi yakin bahwa penyebab apa yang saya alami adalah kolesterol saya ini. Kolesterol total saya 374 dari normal 200. Kolesterol baik (HDL) jauh di bawah normal, 24 dari seharusnya minimal 40. Dan kolesterol jahat (LDL) jauh sekali di atas normal, 298 dari seharusnya paling tinggi 129. :nono1:
Dokter bilang saya mengalami transient ischemic. Saya googling di internet, ternyata yang namanya transient ischemic itu sama dengan mini stroke! Ini merupakan pertanda akan stroke yang sesungguhnya. Aduh!! Saya beresiko sekali kena stroke! :cry:
Dokter Lakshmi merujuk saya untuk ke dokter Pintoko, seorang dokter ahli jantung terkenal di Bandung. Beliau mengatakan bahwa kolesterol saya ini mau tidak mau harus diturunkan sekarang juga! Besoknya saya ke dokter Pintoko, dan setelah diperiksa beliau mengatakan bahwa jantung saya masih bagus :thumbup: cuma memang kolesterol harus diturunkan, karena pembuluh darah mata sangat kecil sekali, dan kemungkinan besar sudah kolesterol saya sudah menumpuk di sana.
So, selama tiga bulan ini setiap hari saya makan obat, dan harus jadi full vegetarian. Jaga makan. Tidak boleh makan daging sama sekali. Tidak boleh makan makanan yang berlemak, kacang-kacangan. Juga tidak boleh terlalu banyak makan yang mengandung karbohidrat seperti nasi putih, kentang, dan roti biasa. Kalau mau makan roti dan nasi, harus makan roti gandum dan nasi merah. Juga tidak boleh terlalu banyak makan yang manis-manis. Ah.. sengsara juga lho.. teman-teman di kantor kemarin makan donat, saya cuma bisa melihat penuh harap. Kalau ada acara atau ada yang mau traktir makan, paling saya bisa makan salad dan buah saja :cry:
Dan yang tambah menyedihkan, obat-obatannya harganya mahal! Lalu makanan-makanan yang rendah lemak yang boleh saya makan juga harganya lebih mahal daripada makanan-makanan biasa. Minyak jagung lebih mahal dari minyak biasa. Beras merah lebih mahal dari beras putih. Roti gandum pun lebih mahal dari roti biasa. Hiks…
Tapi gapapa lah, yang penting sehat dan terhidar dari stroke yang mengerikan itu. Oh ya, dari tadi postingan ini belum berhubungan sama judulnya ya :grin3: Dokter Pintoko mengatakan bahwa supaya obat terserap tubuh dengan lebih baik, obat kolesterol sebaiknya dimakan tepat sebelum tidur di malam hari. Hmm.. kalau obat lain selain obat kolesterol sama juga gak ya?
http://smaknegla.blogspot.com/
obat kolesterol
Kolesterol tinggi adalah salah satu penyakit yg banyak ditakuti, dan banyak diderita oleh masyarakat. Untuk mengobati penyakit tersebut dengan obat modern saat ini terdapat kendala tingginya obat, karena menggunakan bahan baku impor, apalagi ditambah adanya krisi yg berkepanjangan ini. Untuk itu tulisan ini mencoba memberikan alternatif pengobatan dari tanaman asli Indonesia. Berikut ini beberapa tanaman obat yg bisa membantu menurunkan kolesterol.
Jati Belanda (Guazuma ulmifolia Lamk)
Nama daerah untuk jenis adalah di Sumatra disebut sebagai jati belanda (melayu); di jawa disebut sebagai jati londo (jawa tengah). Tumbuhan ini berhabitus pohon, tinggi bisa mencapai 20 m, ditanam sebagai pohon peneduh, tanaman pekarangan atau tumbuhan liar. Tumbuh pada daerah dataran rendah sampai ketinggian 800 mdpl.
Daun tumbuhan ini dapat digunakan sebagai obat penurun kadar kolesterol dengan kandungan kimia alkaloid, flavonoid, saponin, tanin, lendiri dan damar.
cara meramu: 20 gram daun dan 1 gelas air, dimasak. lalu setelah dingin, disaring. Hasil saringan diminum 2 kali sehari, pagi dan sore.
Asem Jawa (Tamarindus indica L)
Nama lain untuk tumbuhan ini adalah di Sumatra: bak me (aceh), acamlagi (gayo), asam jawa, kayu asam, cumalagi (minangkabau); di jawa disebut sebagai tangakal asem (sunda), acem (madura); di kalimantan disebut sebagai asam jawa; disulawesi disebut dengan asang jawi (gorontalo), camba (makasar), cempa (bugis).
Daun tumbuhan ini dapat digunakan sebagai obat penurun kadar kolesterol tinggi dengan kandungan kimia saponin, flavonoid dan tanin.
cara meramu: tumbuk 150-200 daun asam jawa, lalu campur dengan 1 gelas air matang panas (200 ml), kemudian diperas, disaring dan diminum untuk satu kali minum. dianjurkan untuk membuatnya 3 kali sehari.
Tempuyung (Sonchus arvensis L)
Nama lain untuk tumbuhan ini, di Jawa disebut dengan ga-ling, jombang, jombang lalakina, lempung, lampenas, rayana (sunda), tempuyung (jawa tengah).
Tumbuhan ini berhabitus hebra semusim dengan tinggi bisa mencapai 2 m, tumbuh liar ditempat terbuka yg terkena sinar matahari atau sedikit terlindung, seperti ditebing, tepi saluran air, batu, tumbuh pada daerah dengan ketinggian 50-1650 mdpl.
Daun Tumbuhan ini dapat digunakan sebagai obat penurun kadar kolesterol tinggi dengan kandungan kimia saponin, flavonoida, politenol, alfa-lactucerol, beta-lactucerol, manitol, inositol, kalium, silika, taraksasterol.
cara meramu: 3 lembar daun tempuyung dilayukan dan dimakan sebagai sayur atau lalap, dianjurkan untuk 3 kali sehari.
Belimbing manis (averhoa carambola L)
nama lain tumbuhan ini disumatra adala asom jorbing (batak), balimbing manih (minangkabau); dijawa disebut dengan balimbing amis (sunda), blimbing legi (jawa tengah); disulawesi disebut sebagai lembetua (gorontalo), lombituka gula (buol), bainang sulapa (makasar), balireng (bugis).
Daun dan batang dari tanaman ini mengandung asam oksalat sehingga rasanya asam dan air perasannya dapat digunakan sebagai penghilang karatan pada logam.
Buah tumbuhan ini dapat digunakan sebagai obat penurun kadar kolesterol tinggi dengan kandungan kimia lemak, glukosa, protein, besi, kalsium, phospor, vitamin A, B, C.
cara meramu: 2 buah belimbing manis diperas, lalu air perasannya diminum. dua perasan utnk satu kali minum, sehari minum 3 kali.
Kemuning (Murraya paniculata (L) Jack)
nama lain untuk tumbuhan ini di sumatra adalah kemuning (melayu), kemunieng (minangkabau); dijawa dikenal sebagai kamuning; di Bali disebut kemuning; di NTB dikenal sebagai kemuni; disulawesi disebut dengan kamuning (manado), kamoni (bare) kamuning (makasar), palopo (bugis).
Tumbuhan ini berhabitus pohon kecil (perdu), mempunyai variasi morfologis besar sekali, tinggi pohon bisa mencapai 8 m. Jenis ini tumbuh liar disemak belukar, tepi hutan atau ditanam orang sebagai tanaman hias, tumbuh pada dataran rendah sampai ketinggian 400 mdpl.
Daun tumbuhahn ini dapat digunakan sebagai obat penurun kadar kolesterol dalam darah dengan kandungan kimia, tanin, flavonoid, steroid dan alkaloid.
cara meramu: 20 gram daun kemunig direbus dengan 3 gelas air hingga tinggal tersisa 1 gelas air, lalu tambahkan 1 sendok makan madu. Minum 3 kali sehari.
Tumbuhan2 ini memang tidak menjamin seorang penderita untuk sembuh dalam waktu yg cepat, tapi paling tidak ramuan ini bisa menurunkan kadar kolesterol dalam darah penderita, dan yg pasti belum ditemukan efek samping dari ramuan ini.
Jati Belanda (Guazuma ulmifolia Lamk)
Nama daerah untuk jenis adalah di Sumatra disebut sebagai jati belanda (melayu); di jawa disebut sebagai jati londo (jawa tengah). Tumbuhan ini berhabitus pohon, tinggi bisa mencapai 20 m, ditanam sebagai pohon peneduh, tanaman pekarangan atau tumbuhan liar. Tumbuh pada daerah dataran rendah sampai ketinggian 800 mdpl.
Daun tumbuhan ini dapat digunakan sebagai obat penurun kadar kolesterol dengan kandungan kimia alkaloid, flavonoid, saponin, tanin, lendiri dan damar.
cara meramu: 20 gram daun dan 1 gelas air, dimasak. lalu setelah dingin, disaring. Hasil saringan diminum 2 kali sehari, pagi dan sore.
Asem Jawa (Tamarindus indica L)
Nama lain untuk tumbuhan ini adalah di Sumatra: bak me (aceh), acamlagi (gayo), asam jawa, kayu asam, cumalagi (minangkabau); di jawa disebut sebagai tangakal asem (sunda), acem (madura); di kalimantan disebut sebagai asam jawa; disulawesi disebut dengan asang jawi (gorontalo), camba (makasar), cempa (bugis).
Daun tumbuhan ini dapat digunakan sebagai obat penurun kadar kolesterol tinggi dengan kandungan kimia saponin, flavonoid dan tanin.
cara meramu: tumbuk 150-200 daun asam jawa, lalu campur dengan 1 gelas air matang panas (200 ml), kemudian diperas, disaring dan diminum untuk satu kali minum. dianjurkan untuk membuatnya 3 kali sehari.
Tempuyung (Sonchus arvensis L)
Nama lain untuk tumbuhan ini, di Jawa disebut dengan ga-ling, jombang, jombang lalakina, lempung, lampenas, rayana (sunda), tempuyung (jawa tengah).
Tumbuhan ini berhabitus hebra semusim dengan tinggi bisa mencapai 2 m, tumbuh liar ditempat terbuka yg terkena sinar matahari atau sedikit terlindung, seperti ditebing, tepi saluran air, batu, tumbuh pada daerah dengan ketinggian 50-1650 mdpl.
Daun Tumbuhan ini dapat digunakan sebagai obat penurun kadar kolesterol tinggi dengan kandungan kimia saponin, flavonoida, politenol, alfa-lactucerol, beta-lactucerol, manitol, inositol, kalium, silika, taraksasterol.
cara meramu: 3 lembar daun tempuyung dilayukan dan dimakan sebagai sayur atau lalap, dianjurkan untuk 3 kali sehari.
Belimbing manis (averhoa carambola L)
nama lain tumbuhan ini disumatra adala asom jorbing (batak), balimbing manih (minangkabau); dijawa disebut dengan balimbing amis (sunda), blimbing legi (jawa tengah); disulawesi disebut sebagai lembetua (gorontalo), lombituka gula (buol), bainang sulapa (makasar), balireng (bugis).
Daun dan batang dari tanaman ini mengandung asam oksalat sehingga rasanya asam dan air perasannya dapat digunakan sebagai penghilang karatan pada logam.
Buah tumbuhan ini dapat digunakan sebagai obat penurun kadar kolesterol tinggi dengan kandungan kimia lemak, glukosa, protein, besi, kalsium, phospor, vitamin A, B, C.
cara meramu: 2 buah belimbing manis diperas, lalu air perasannya diminum. dua perasan utnk satu kali minum, sehari minum 3 kali.
Kemuning (Murraya paniculata (L) Jack)
nama lain untuk tumbuhan ini di sumatra adalah kemuning (melayu), kemunieng (minangkabau); dijawa dikenal sebagai kamuning; di Bali disebut kemuning; di NTB dikenal sebagai kemuni; disulawesi disebut dengan kamuning (manado), kamoni (bare) kamuning (makasar), palopo (bugis).
Tumbuhan ini berhabitus pohon kecil (perdu), mempunyai variasi morfologis besar sekali, tinggi pohon bisa mencapai 8 m. Jenis ini tumbuh liar disemak belukar, tepi hutan atau ditanam orang sebagai tanaman hias, tumbuh pada dataran rendah sampai ketinggian 400 mdpl.
Daun tumbuhahn ini dapat digunakan sebagai obat penurun kadar kolesterol dalam darah dengan kandungan kimia, tanin, flavonoid, steroid dan alkaloid.
cara meramu: 20 gram daun kemunig direbus dengan 3 gelas air hingga tinggal tersisa 1 gelas air, lalu tambahkan 1 sendok makan madu. Minum 3 kali sehari.
Tumbuhan2 ini memang tidak menjamin seorang penderita untuk sembuh dalam waktu yg cepat, tapi paling tidak ramuan ini bisa menurunkan kadar kolesterol dalam darah penderita, dan yg pasti belum ditemukan efek samping dari ramuan ini.
Kolesterol
Berikut ini adakah beberapa pengertain kolesterol, bahaya, asal, obat, dan makanan yang baik dikonsumsi bagi penderita kolesterol. Kita mulai dari pengertian dan seluk beluk tentang kolesterol.
Kolesterol itu ialah :
o Suatu zat lemak yang beredar di dalam darah, diproduksi oleh hati
dan sangat diperlukan oleh tubuh.
o Tetapi kolesterol berlebih akan menimbulkan masalah, terutama pada
pembuluh darah jantung dan otak.
Dari manakah KOLESTEROL berasal ?
o Setiap orang memiliki kolesterol di dalam darahnya, di mana 80%
diproduksi oleh tubuh sendiri dan 20% berasal dari makanan.
Kolesterol yang diproduksi terdiri atas 2 jenis yaitu kolesterol
HDL dan kolesterol LDL.
o Kolesterol LDL, adalah kolesterol jahat, yang bila jumlahnya
berlebih di dalam darah akan diendapkan pada dinding pembuluh darah
membentuk bekuan yang dapat menyumbat pembulun darah.
o Kolesterol HDL, adalah kolesterol baik, yang mempunyai fungsi
membersihkan pembuluh darah dari kolesterol LDL yang berlebihan.
Kadar kolesterol HDL yang tinggi merupakan suatu tanda yang baik
sepanjang kolesterol LDL kurang dari 150 mg/dl.
o Selain itu ada juga Trigliserida. Lemak ini terbentuk sebagai hasil
dari metabolisme makanan, bukan saja yang berbentuk lemak tetapi
juga makanan yang berbentuk karbohidrat dan protein yang
berlebihan, yang tidak seluruhnya dibutuhkan sebagai sumber energi.
Kadar trigliserida ini akan meningkat bila kita mengkonsumsi kalori
berlebihan, lebih besar daripada kebutuhan kita.
Mengapa kolesterol darah yang tinggi merupakan masalah ?
o Karena kolesterol darah yang tinggi merupakan salah satu faktor
risiko yang dapat menyebabkan :
1. Penyumbatan pada pembuluh darah jantung yang dapat menimbulkan
serangan jantung.
2. Penyumbatan pada pembuluh darah otak yang dapat menimbulkan
serangan stroke.
Apakah trigliserida yang tinggi merupakan masalah ?
o Kadar trigliserida yang tinggi akan memperburuk risiko terjadinya
penyumbatan pada pembuluh darah jantung dan otak, jika bersamaan
dengan didapatkan kadar kolesterol LDL yang tinggi dan kadar
kolesterol HDL yang rendah.
Bagaimana agar kita dapat memantau kadar kolesterol ?
o Satu-satunya cara memantau kadar kolesterol dan lemak darah adalah
dengan melakukan pemeriksaan contoh darah yang diambil setelah anda
melakukan puasa selama satu malam atau 10-12 jam.
Berapakah kadar kolesterol darah yang normal ?
o Kolesterol total < 200 mg/dl
o Kolesterol HDL 35 – 65 mg/dl
o Kolesterol LDL < 150 mg/dl
o Trigliserida < 200 mg/dl
o Ratio kolesterol total : kolesterol HDL < 5
Apa yang menyebabkan meningkatkan KOLESTEROL di dalam darah ?
1. Faktor genetik
Tubuh terlalu banyak memproduksi kolesterol. Seperti kita ketahui
80 % dari kolesterol di dalam darah diproduksi oleh tubuh sendiri.
Ada sebagian orang yang memproduksi kolesterol lebih banyak
dibandingkan yang lain. Ini disebabkan karena faktor keturunan.
Pada orang ini meskipun hanya sedikit saja mengkonsumsi makanan
yang mengandung kolesterol atau lemak jenuh, tetapi tubuh tetap
saja memproduksi kolesterol lebih banyak.
2. Faktor makanan
Dari beberapa faktor makanan, asupan lemak merupakan hal yang
sangat penting untuk diperhatikan. Lemak merupakan bahan makanan
yang sangat penting, bila kita tidak makan lemak yang cukup maka
tenaga kita akan berkurang, tetapi bila kita makan lemak yang
berlebihan dapat mengakibatkan kerusakan pembuluh darah. Seperti
diketahui lemak dalam makanan dapat berasal dari daging-dagingan,
tetapi di Indonesia sumber asupan jenis lemak dapat dibedakan
menjadi 2 yaitu :
o Lemak jenuh berasal dari daging, minyak kelapa.
o Lemak tidak jenuh terdiri dari : asam lemak omega 3, asam lemak
omega 6 dan asam lemak omega 9.
Penelitian terakhir menunjukkan bahwa :
o Lemak yang berasal dari ikan disebut omega 3 dapat mencegah
terjadinya kematian mendadak yang disebabkan oleh penyakit jantung
koroner.
o Asam lemak omega 3 dapat menurunkan kadar LDL kolesterol dan
meningkatkan kadar HDL kolesterol serta menurunkan risiko
terjadinya bekuan dalam pembuluh darah.
o Asam lemak omega 6 yang berasal dari sayuran diduga juga dapat
mencegah penyakit jantung koroner.
o Asam lemak omega 9 dikenal sebagai minyak zaitun, juga ditemukan
dalam minyak goreng kelapa sawit yang telah mengalami proses
khusus. Asam lemak omega 9 ini dapat menyebabkan peningkatan kadar
HDL kolesterol.
o Pada sebagian besar kasus, kolesterol berasal dari makanan yang
dimakan yaitu makanan yang mengandung lemak jenuh seperti daging
hewan dan minyak kelapa.
o Lemak tidak jenuh yang terdapat pada minyak goreng apabila
digunakan untuk menggoreng dengan pemanasan yang tinggi akan dapat
merubah struktur kimianya sehingga dapat berakibat negatif.
Bagaimana m
enjaga agar kadar kolesterol darah tetap normal ?
1.Mengkonsumsi makanan seimbang sesuai dengan kebutuhan :
o Makanan seimbang adalah makanan yang terdiri dari :
- 60 % kalori berasal dari karbohidrat
- 15 % kalori berasal dari protein
- 25 % kalori berasal dari lemak
- kalori dari lemak jenuh tidak boleh lebih dari 10 %
o Kelebihan kalori dapat diakibatkan dari asupan yang berlebih
(makan banyak) atau penggunaan energi yang sedikit (kurang
aktivitas).
o Kelebihan kalori terutama yang berasal dari karbohidrat dapat
menyebabkan peningkatan kadar trigliserida.
- Contoh makanan yang mengandung karbohidrat tinggi yaitu nasi,
kue, snack, mie, roti dsb.
- Contoh makanan yang mengandung protein hewani tinggi yaitu
daging, ikan, udang, putih telur.
- Contoh makanan yang mengandung protein nabati tinggi yaitu
tahu, tempe, kacang-kacangan.
2. Menurunkan asupan lemak jenuh.
- Lemak jenuh terutama berasal dari minyak kelapa, santan dan
semua minyak lain seperti minyak jagung, minyak kedele dll yang
mendapat pemanasan tinggi atau dipanaskan berulang-ulang.
- Kelebihan lemak jenuh akan menyebabkan peningkatan kadar LDL
kolesterol.
3. Menjaga agar asupan lemak jenuh tetap baik secara kuantitas maupun
kualitas.
- Minyak tidak jenuh terutama didapatkan pada ikan laut serta
minyak sayur dan minyak zaitun yang tidak dipanaskan dengan
pemanasan tinggi atau tidak dipanaskan secara berulang-ulang.
- Asupan lemak tidak jenuh ini akan dapat meningkatkan kadar
kolesterol HDL, dan mencegah terbentuknya endapan pada pembuluh
darah.
4. Menurunkan asupan kolesterol
- Kolesterol terutama banyak ditemukan pada lemak dari hewan,
jeroan, kuning telur, serta “seafood” (kecuali ikan).
5. Mengkonsumsi lebih banyak serat dalam menu makanan sehari-hari.
- Serat banyak ditemukan pada buah- buahan (misalnya apel, pir
yang dimakan dengan kulitnya) dan sayur-sayuran.
- Serat yang dianjurkan adalah sebesar 25 – 40 gr/hari, setara
dengan 6 buah apel merah dengan kulit atau 6 mangkuk sayuran.
- Serat berfungsi untuk mengikat lemak yang berasal dari makanan
dalam proses pencernaan, sehingga mencegah peningkatan kadar LDL
kolesterol.
6. Merubah cara memasak
- Sebaiknya memasak makanan bukan dengan menggoreng tetapi dengan
merebus, mengukus atau membakar tanpa minyak atau mentega.
- Minyak goreng dari asam lemak tidak jenuh sebaiknya bukan
digunakan untuk menggoreng tetapi digunakan untuk minyak salad,
sehingga mempunyai efek positif terhadap peningkatan kadar HDL
kolesterol maupun pencegahan terjadinya endapan pada pembuluh
darah.
7. Melakukan aktifitas fisik dengan teratur.
- Dianjurkan untuk melakukan olah raga yang bersifat aerobik
(jalan cepat, lari-lari kecil, sepeda, renang dll.) secara
teratur 3 – 5 kali setiap minggu, selama 30 – 60 menit/hari,
dengan nadi selama melakukan olah raga sebesar 70 – 80 % (220 –
umur).
- Olah raga yang teratur akan membantu meningkatkan kadar
kolesterol HDL.
- Bila melakukan olah raga jalan, lari-lari kecil sebaiknya
menggunakan sepatu olah raga yang sesuai untuk mencegah cedera
sendi.
Bagi Anda yang ingin terhindar dari masalah kolesterol ada baiknya mulai mempertimbangkan makanan sehat antikolesterol. Berikut adalah lima makanan terbaik menurut Mayo Clinic yang membantu menurunkan kolesterol dan melindungi jantung serta pembuluh darah Anda.
1. Bubur gandum/oatmeal
Oatmeal mengandung serat larut (soluble fiber) yang dapat menurunkan kolesterol buruk (low-density lipoprotein /LDL) Anda. Soluble fiber juga ditemukan pada jenis makanan lain seperti kacang ginjal (kidney beans), apel, buah pir, barley, dan buah prune. Serat yang larut diyakini mampu menurunkan penyerapan kolesterol dalam pencernaan Anda. Mengonsumsi 10 gram lebih serat larut setiap hari dapat menurunkan kadar total LDL. Setiap 1 1/2 cangkir oatmeal matang yang Anda makan mengandung 6 gram serat. Jika Anda tambahkan buah seperti pisang, Anda menambah 4 gram lebih serat .
2. Kacang walnuts, almonds dan jenis lainnya
Berbagai studi menunjukkan, walnut secara signifikan menurunkan kolesterol dalam darah. Kacang ini mengandung banyak asam lemak tak jenuh ganda (polyunsaturated fatty acids) yang dapat membuat pembuluh darah tetap sehat dan elastis. Kacang Almond juga memiliki faedah yang tidak terlalu beda, di mana penurunan kolesterol dapat Anda rasakan setelah sekitar empat minggu.
Diet untuk menurunkan kolesterol dengan 20 persen sumber kalori berasal dari walnut diklaim dapat menurunkan kadar kolesterol LDL hingga 12 persen. Kacang-kacangan umumnya berkalori tinggi sehingga dengan hanya sekitar segenggam (tidak lebih dari 2 ons atau 57 gram) akan memberi faedah.
Namun perlu diingat, ketika Anda mengonsumsinya dengan makanan lain jangan berlebihan. Makan berlebih justru membuat Anda kegemukan dan memicu risiko jantung.
3. Ikan dan asam lemak omega-3
Banyak riset yang mendukung manfaat mengonsumsi ikan dalam menurunkan kolesterol karena ikan kaya kandungan asam lemak omega-3. Asam lemak Omega-3 juga membantu jantung dengan beragam cara seperti menurunkan tekanan darah dan menekan risiko pembekuan darah. Pada pasien yang sudah mengalami serangan jantung, minyak ikan atau asam lemak omega-3 secara signifikan menurunkan risiko kematian mendadak .
Para dokter biasanya merekomendasikan untuk memakan ikan minimal dua kali dalam semingguu. Sumber makanan yang kaya omega-3 terdapat pada makarel, ikan herring, sarden, tuna albacore dan salmon.
Perlu diingat, untuk mempertahankan faedah ikan bagi kesehatan, sebaiknya ikan dipanggang atau dibakar dalam oven. Jika tidak suka ikan, Anda juga bisa mempeoleh omega-3 dari makanan lain seperti ground flaxseed atau canola oil.
Anda juga dapat memperoleh omega-3 atau minyak ikan dari suplemen, tetapi tentu tidak akan mendapatkn semua nutrien penting dalam ikan seperti selenium. Bila Anda memutuskan memakan suplemen, ingatlah untuk tetap memperhatikan pola makan Anda dan makanlah daging yang rendah lemak atau sayuran untuk menggantikan ikan.
4. Minyak Zaitun/Olive Oil
Minyak Zaitun atau olive oil mengandung campuran antioksidan potensial yang dapat menekan kolesterol tanpa mengganggu kadar kolesterol baik (HDL) Anda .
Badan Pengawas Makanan AS (FDA) merekomendasikan untuk mengonsumi sekitar 2 sendok makan (23 gram) olive oil setiap hari untuk menjaga jantung tetap sehat. Untuk menambah olive oil dalam daftar menu, Anda bisa mencampunya dengan sayuran, bumbu cair, atau mencampurnya dengan cuka sebagai pelengkap salad. Anda juga dapat menggunakan olive oil as sebagai pengganti mentega ketika memoles daging.
Beberapa riset menyarankan bahwa efek olive oil dalam menurunkan kolesterol akan lebih besar jika Anda memilih extra-virgin olive oil atau minyak zaitun ekstra murni. Minyak jenis ini tidak melewati proses pengolahan dan penambahan zat kimia yang diyakini mengandung lebih banyak antioksidan menyehatkan. Sebaiknya hindari “light” olive oil karena biasanya jenis ini sudah melewati beragam proses pengolahan sehingga faedahnya tidak akan maksimal.
5. Makanan yang difortifikasi atau diperkaya sterol dan stanol tumbuhan.
Banyak makanan yang kini telah difortifikasi dengan sterol atau stanol — zat dalam tumbuhan yang membantu menahan penyerapan kolesterol.
Margarin, jus jeruk, atau yogurt ada yang sudah difortifikasi dengan sterol yang bisa menurunkan LDL kolesterol hingga 10 persen. Jumlah sterol tumbuhan yang dibutuhkan untuk mencapai target itu sedikitnya 2 gram yang setara dengan dua porsi (237 mililter) jus jeruk dengan fortifikasi sterol dalam sehari.
Sterol atau stanol tumbuhan yang ditambahkan dalam makanan tidak akan memengaruhi kadar trigliserida atau pun HDL. Sterol atau stanol juga tidak akan mengganggu penyerapan vitamin yang larut dalam lemak seperti A, D, E and K
sumber : http://smaknegla.blogspot.com/
Kolesterol itu ialah :
o Suatu zat lemak yang beredar di dalam darah, diproduksi oleh hati
dan sangat diperlukan oleh tubuh.
o Tetapi kolesterol berlebih akan menimbulkan masalah, terutama pada
pembuluh darah jantung dan otak.
Dari manakah KOLESTEROL berasal ?
o Setiap orang memiliki kolesterol di dalam darahnya, di mana 80%
diproduksi oleh tubuh sendiri dan 20% berasal dari makanan.
Kolesterol yang diproduksi terdiri atas 2 jenis yaitu kolesterol
HDL dan kolesterol LDL.
o Kolesterol LDL, adalah kolesterol jahat, yang bila jumlahnya
berlebih di dalam darah akan diendapkan pada dinding pembuluh darah
membentuk bekuan yang dapat menyumbat pembulun darah.
o Kolesterol HDL, adalah kolesterol baik, yang mempunyai fungsi
membersihkan pembuluh darah dari kolesterol LDL yang berlebihan.
Kadar kolesterol HDL yang tinggi merupakan suatu tanda yang baik
sepanjang kolesterol LDL kurang dari 150 mg/dl.
o Selain itu ada juga Trigliserida. Lemak ini terbentuk sebagai hasil
dari metabolisme makanan, bukan saja yang berbentuk lemak tetapi
juga makanan yang berbentuk karbohidrat dan protein yang
berlebihan, yang tidak seluruhnya dibutuhkan sebagai sumber energi.
Kadar trigliserida ini akan meningkat bila kita mengkonsumsi kalori
berlebihan, lebih besar daripada kebutuhan kita.
Mengapa kolesterol darah yang tinggi merupakan masalah ?
o Karena kolesterol darah yang tinggi merupakan salah satu faktor
risiko yang dapat menyebabkan :
1. Penyumbatan pada pembuluh darah jantung yang dapat menimbulkan
serangan jantung.
2. Penyumbatan pada pembuluh darah otak yang dapat menimbulkan
serangan stroke.
Apakah trigliserida yang tinggi merupakan masalah ?
o Kadar trigliserida yang tinggi akan memperburuk risiko terjadinya
penyumbatan pada pembuluh darah jantung dan otak, jika bersamaan
dengan didapatkan kadar kolesterol LDL yang tinggi dan kadar
kolesterol HDL yang rendah.
Bagaimana agar kita dapat memantau kadar kolesterol ?
o Satu-satunya cara memantau kadar kolesterol dan lemak darah adalah
dengan melakukan pemeriksaan contoh darah yang diambil setelah anda
melakukan puasa selama satu malam atau 10-12 jam.
Berapakah kadar kolesterol darah yang normal ?
o Kolesterol total < 200 mg/dl
o Kolesterol HDL 35 – 65 mg/dl
o Kolesterol LDL < 150 mg/dl
o Trigliserida < 200 mg/dl
o Ratio kolesterol total : kolesterol HDL < 5
Apa yang menyebabkan meningkatkan KOLESTEROL di dalam darah ?
1. Faktor genetik
Tubuh terlalu banyak memproduksi kolesterol. Seperti kita ketahui
80 % dari kolesterol di dalam darah diproduksi oleh tubuh sendiri.
Ada sebagian orang yang memproduksi kolesterol lebih banyak
dibandingkan yang lain. Ini disebabkan karena faktor keturunan.
Pada orang ini meskipun hanya sedikit saja mengkonsumsi makanan
yang mengandung kolesterol atau lemak jenuh, tetapi tubuh tetap
saja memproduksi kolesterol lebih banyak.
2. Faktor makanan
Dari beberapa faktor makanan, asupan lemak merupakan hal yang
sangat penting untuk diperhatikan. Lemak merupakan bahan makanan
yang sangat penting, bila kita tidak makan lemak yang cukup maka
tenaga kita akan berkurang, tetapi bila kita makan lemak yang
berlebihan dapat mengakibatkan kerusakan pembuluh darah. Seperti
diketahui lemak dalam makanan dapat berasal dari daging-dagingan,
tetapi di Indonesia sumber asupan jenis lemak dapat dibedakan
menjadi 2 yaitu :
o Lemak jenuh berasal dari daging, minyak kelapa.
o Lemak tidak jenuh terdiri dari : asam lemak omega 3, asam lemak
omega 6 dan asam lemak omega 9.
Penelitian terakhir menunjukkan bahwa :
o Lemak yang berasal dari ikan disebut omega 3 dapat mencegah
terjadinya kematian mendadak yang disebabkan oleh penyakit jantung
koroner.
o Asam lemak omega 3 dapat menurunkan kadar LDL kolesterol dan
meningkatkan kadar HDL kolesterol serta menurunkan risiko
terjadinya bekuan dalam pembuluh darah.
o Asam lemak omega 6 yang berasal dari sayuran diduga juga dapat
mencegah penyakit jantung koroner.
o Asam lemak omega 9 dikenal sebagai minyak zaitun, juga ditemukan
dalam minyak goreng kelapa sawit yang telah mengalami proses
khusus. Asam lemak omega 9 ini dapat menyebabkan peningkatan kadar
HDL kolesterol.
o Pada sebagian besar kasus, kolesterol berasal dari makanan yang
dimakan yaitu makanan yang mengandung lemak jenuh seperti daging
hewan dan minyak kelapa.
o Lemak tidak jenuh yang terdapat pada minyak goreng apabila
digunakan untuk menggoreng dengan pemanasan yang tinggi akan dapat
merubah struktur kimianya sehingga dapat berakibat negatif.
Bagaimana m
enjaga agar kadar kolesterol darah tetap normal ?
1.Mengkonsumsi makanan seimbang sesuai dengan kebutuhan :
o Makanan seimbang adalah makanan yang terdiri dari :
- 60 % kalori berasal dari karbohidrat
- 15 % kalori berasal dari protein
- 25 % kalori berasal dari lemak
- kalori dari lemak jenuh tidak boleh lebih dari 10 %
o Kelebihan kalori dapat diakibatkan dari asupan yang berlebih
(makan banyak) atau penggunaan energi yang sedikit (kurang
aktivitas).
o Kelebihan kalori terutama yang berasal dari karbohidrat dapat
menyebabkan peningkatan kadar trigliserida.
- Contoh makanan yang mengandung karbohidrat tinggi yaitu nasi,
kue, snack, mie, roti dsb.
- Contoh makanan yang mengandung protein hewani tinggi yaitu
daging, ikan, udang, putih telur.
- Contoh makanan yang mengandung protein nabati tinggi yaitu
tahu, tempe, kacang-kacangan.
2. Menurunkan asupan lemak jenuh.
- Lemak jenuh terutama berasal dari minyak kelapa, santan dan
semua minyak lain seperti minyak jagung, minyak kedele dll yang
mendapat pemanasan tinggi atau dipanaskan berulang-ulang.
- Kelebihan lemak jenuh akan menyebabkan peningkatan kadar LDL
kolesterol.
3. Menjaga agar asupan lemak jenuh tetap baik secara kuantitas maupun
kualitas.
- Minyak tidak jenuh terutama didapatkan pada ikan laut serta
minyak sayur dan minyak zaitun yang tidak dipanaskan dengan
pemanasan tinggi atau tidak dipanaskan secara berulang-ulang.
- Asupan lemak tidak jenuh ini akan dapat meningkatkan kadar
kolesterol HDL, dan mencegah terbentuknya endapan pada pembuluh
darah.
4. Menurunkan asupan kolesterol
- Kolesterol terutama banyak ditemukan pada lemak dari hewan,
jeroan, kuning telur, serta “seafood” (kecuali ikan).
5. Mengkonsumsi lebih banyak serat dalam menu makanan sehari-hari.
- Serat banyak ditemukan pada buah- buahan (misalnya apel, pir
yang dimakan dengan kulitnya) dan sayur-sayuran.
- Serat yang dianjurkan adalah sebesar 25 – 40 gr/hari, setara
dengan 6 buah apel merah dengan kulit atau 6 mangkuk sayuran.
- Serat berfungsi untuk mengikat lemak yang berasal dari makanan
dalam proses pencernaan, sehingga mencegah peningkatan kadar LDL
kolesterol.
6. Merubah cara memasak
- Sebaiknya memasak makanan bukan dengan menggoreng tetapi dengan
merebus, mengukus atau membakar tanpa minyak atau mentega.
- Minyak goreng dari asam lemak tidak jenuh sebaiknya bukan
digunakan untuk menggoreng tetapi digunakan untuk minyak salad,
sehingga mempunyai efek positif terhadap peningkatan kadar HDL
kolesterol maupun pencegahan terjadinya endapan pada pembuluh
darah.
7. Melakukan aktifitas fisik dengan teratur.
- Dianjurkan untuk melakukan olah raga yang bersifat aerobik
(jalan cepat, lari-lari kecil, sepeda, renang dll.) secara
teratur 3 – 5 kali setiap minggu, selama 30 – 60 menit/hari,
dengan nadi selama melakukan olah raga sebesar 70 – 80 % (220 –
umur).
- Olah raga yang teratur akan membantu meningkatkan kadar
kolesterol HDL.
- Bila melakukan olah raga jalan, lari-lari kecil sebaiknya
menggunakan sepatu olah raga yang sesuai untuk mencegah cedera
sendi.
Bagi Anda yang ingin terhindar dari masalah kolesterol ada baiknya mulai mempertimbangkan makanan sehat antikolesterol. Berikut adalah lima makanan terbaik menurut Mayo Clinic yang membantu menurunkan kolesterol dan melindungi jantung serta pembuluh darah Anda.
1. Bubur gandum/oatmeal
Oatmeal mengandung serat larut (soluble fiber) yang dapat menurunkan kolesterol buruk (low-density lipoprotein /LDL) Anda. Soluble fiber juga ditemukan pada jenis makanan lain seperti kacang ginjal (kidney beans), apel, buah pir, barley, dan buah prune. Serat yang larut diyakini mampu menurunkan penyerapan kolesterol dalam pencernaan Anda. Mengonsumsi 10 gram lebih serat larut setiap hari dapat menurunkan kadar total LDL. Setiap 1 1/2 cangkir oatmeal matang yang Anda makan mengandung 6 gram serat. Jika Anda tambahkan buah seperti pisang, Anda menambah 4 gram lebih serat .
2. Kacang walnuts, almonds dan jenis lainnya
Berbagai studi menunjukkan, walnut secara signifikan menurunkan kolesterol dalam darah. Kacang ini mengandung banyak asam lemak tak jenuh ganda (polyunsaturated fatty acids) yang dapat membuat pembuluh darah tetap sehat dan elastis. Kacang Almond juga memiliki faedah yang tidak terlalu beda, di mana penurunan kolesterol dapat Anda rasakan setelah sekitar empat minggu.
Diet untuk menurunkan kolesterol dengan 20 persen sumber kalori berasal dari walnut diklaim dapat menurunkan kadar kolesterol LDL hingga 12 persen. Kacang-kacangan umumnya berkalori tinggi sehingga dengan hanya sekitar segenggam (tidak lebih dari 2 ons atau 57 gram) akan memberi faedah.
Namun perlu diingat, ketika Anda mengonsumsinya dengan makanan lain jangan berlebihan. Makan berlebih justru membuat Anda kegemukan dan memicu risiko jantung.
3. Ikan dan asam lemak omega-3
Banyak riset yang mendukung manfaat mengonsumsi ikan dalam menurunkan kolesterol karena ikan kaya kandungan asam lemak omega-3. Asam lemak Omega-3 juga membantu jantung dengan beragam cara seperti menurunkan tekanan darah dan menekan risiko pembekuan darah. Pada pasien yang sudah mengalami serangan jantung, minyak ikan atau asam lemak omega-3 secara signifikan menurunkan risiko kematian mendadak .
Para dokter biasanya merekomendasikan untuk memakan ikan minimal dua kali dalam semingguu. Sumber makanan yang kaya omega-3 terdapat pada makarel, ikan herring, sarden, tuna albacore dan salmon.
Perlu diingat, untuk mempertahankan faedah ikan bagi kesehatan, sebaiknya ikan dipanggang atau dibakar dalam oven. Jika tidak suka ikan, Anda juga bisa mempeoleh omega-3 dari makanan lain seperti ground flaxseed atau canola oil.
Anda juga dapat memperoleh omega-3 atau minyak ikan dari suplemen, tetapi tentu tidak akan mendapatkn semua nutrien penting dalam ikan seperti selenium. Bila Anda memutuskan memakan suplemen, ingatlah untuk tetap memperhatikan pola makan Anda dan makanlah daging yang rendah lemak atau sayuran untuk menggantikan ikan.
4. Minyak Zaitun/Olive Oil
Minyak Zaitun atau olive oil mengandung campuran antioksidan potensial yang dapat menekan kolesterol tanpa mengganggu kadar kolesterol baik (HDL) Anda .
Badan Pengawas Makanan AS (FDA) merekomendasikan untuk mengonsumi sekitar 2 sendok makan (23 gram) olive oil setiap hari untuk menjaga jantung tetap sehat. Untuk menambah olive oil dalam daftar menu, Anda bisa mencampunya dengan sayuran, bumbu cair, atau mencampurnya dengan cuka sebagai pelengkap salad. Anda juga dapat menggunakan olive oil as sebagai pengganti mentega ketika memoles daging.
Beberapa riset menyarankan bahwa efek olive oil dalam menurunkan kolesterol akan lebih besar jika Anda memilih extra-virgin olive oil atau minyak zaitun ekstra murni. Minyak jenis ini tidak melewati proses pengolahan dan penambahan zat kimia yang diyakini mengandung lebih banyak antioksidan menyehatkan. Sebaiknya hindari “light” olive oil karena biasanya jenis ini sudah melewati beragam proses pengolahan sehingga faedahnya tidak akan maksimal.
5. Makanan yang difortifikasi atau diperkaya sterol dan stanol tumbuhan.
Banyak makanan yang kini telah difortifikasi dengan sterol atau stanol — zat dalam tumbuhan yang membantu menahan penyerapan kolesterol.
Margarin, jus jeruk, atau yogurt ada yang sudah difortifikasi dengan sterol yang bisa menurunkan LDL kolesterol hingga 10 persen. Jumlah sterol tumbuhan yang dibutuhkan untuk mencapai target itu sedikitnya 2 gram yang setara dengan dua porsi (237 mililter) jus jeruk dengan fortifikasi sterol dalam sehari.
Sterol atau stanol tumbuhan yang ditambahkan dalam makanan tidak akan memengaruhi kadar trigliserida atau pun HDL. Sterol atau stanol juga tidak akan mengganggu penyerapan vitamin yang larut dalam lemak seperti A, D, E and K
sumber : http://smaknegla.blogspot.com/
Monday, April 19, 2010
Berita Duka
Inalillahi wainalillahi roji'un Telah berpulang Bapak Drs. Bambang Mariyono, M.Pd. Pada hari ini sekitar jam 02 tengah hari. Guru SMAN 1 Sukaraja Kab. Sukabumi. Semoga Iman dan Isalmnya diteima Allah SWT, diterima arwahnya, dihapuskan segala dosanya serta diampuni segala kesalahannya.
Sunday, April 11, 2010
Berita Duka (Aji Wibowo)
Keluarga besar SMAN 1 Sukaraja pada hari rabu tanggal 7 April 2010 tengah berduka cita karena ditinggalkan seorang guru senior yaitu Drs. Aji Wibowo.
Pak Aji Wibowo berbakti di SMAn 1 Sukaraja sejak berdirinya SMAN 1 Sukaraja, merupakan angkatan pertama yang dikirim oleh pemerintah mejadi guru di SMAN 1 Sukaraja. beliau lahir di Jakarta (keturunan tegal) pada tanggal 5 september 1964, lulus dari IKIP sebagai sarjana Geografi pada tahun 1991 ketika wafat beliau berpangkat Pembina (IVa).Jabatan sebagai guru dan Wakasek Kesiswaa, juga beliau sebagai ketua koperasi sejahtera (SMAN 1 Sukaraja). Alamat terakhir di Bayubud, meninggalkan Istri dan 4 orang anak.
Pada hari Rabu (wafatnya) Pak Aji sedang menjalankan tugasnya ke pelabuhanratu, namun ketika pulang tepatnya di daerah pangleseran Pak Aji kena gangguan kesehatan (Diduga Jantung) sehingga terjatuh dari motor, kemudian dibawa ke Polikllinik 24jan di Pangleseran. Hasil pemeriksaan Pak Aji telah meninggal dunia. Jenasah diJemput oleh Pak Tateng (Kepala Sekolah) Pak Agus (Guru Matematika) dan Pak Gandi (Guru PKn), langsung dibawa karumahnya. Kejadian sekitar jam 11, dimakamkan di bayubud pada hari itu juga. yang datang melayat dan mengantarkan kepemakaman sangat banyak sekali walaupum pemakaman dilaksanakan pada malam hari (setelah Isya).
Kita semuanya hanya bisa berdo'a semoha Pak Aji diterima oleh Allah SWT, diterima Iman dan Islamnya, dihapuskan semua dosanya. Dikuatkan keluarga yang ditinggalkannya. Amin Ya Robal Alamin....
Pak Aji Wibowo berbakti di SMAn 1 Sukaraja sejak berdirinya SMAN 1 Sukaraja, merupakan angkatan pertama yang dikirim oleh pemerintah mejadi guru di SMAN 1 Sukaraja. beliau lahir di Jakarta (keturunan tegal) pada tanggal 5 september 1964, lulus dari IKIP sebagai sarjana Geografi pada tahun 1991 ketika wafat beliau berpangkat Pembina (IVa).Jabatan sebagai guru dan Wakasek Kesiswaa, juga beliau sebagai ketua koperasi sejahtera (SMAN 1 Sukaraja). Alamat terakhir di Bayubud, meninggalkan Istri dan 4 orang anak.
Pada hari Rabu (wafatnya) Pak Aji sedang menjalankan tugasnya ke pelabuhanratu, namun ketika pulang tepatnya di daerah pangleseran Pak Aji kena gangguan kesehatan (Diduga Jantung) sehingga terjatuh dari motor, kemudian dibawa ke Polikllinik 24jan di Pangleseran. Hasil pemeriksaan Pak Aji telah meninggal dunia. Jenasah diJemput oleh Pak Tateng (Kepala Sekolah) Pak Agus (Guru Matematika) dan Pak Gandi (Guru PKn), langsung dibawa karumahnya. Kejadian sekitar jam 11, dimakamkan di bayubud pada hari itu juga. yang datang melayat dan mengantarkan kepemakaman sangat banyak sekali walaupum pemakaman dilaksanakan pada malam hari (setelah Isya).
Kita semuanya hanya bisa berdo'a semoha Pak Aji diterima oleh Allah SWT, diterima Iman dan Islamnya, dihapuskan semua dosanya. Dikuatkan keluarga yang ditinggalkannya. Amin Ya Robal Alamin....
Saturday, February 27, 2010
Manajemen konflik
Penyebab Konflik
Konflik di dalam organisasi dapat disebabkan oleh faktor-faktor sebagai berikut:
A. Faktor Manusia
1. Ditimbulkan oleh atasan, terutama karena gaya kepemimpinannya.
2. Personil yang mempertahankan peraturan-peraturan secara kaku.
3. Timbul karena ciri-ciri kepriba-dian individual, antara lain sikap egoistis, temperamental, sikap fanatik, dan sikap otoriter.
B. Faktor Organisasi
1. Persaingan dalam menggunakan sumberdaya.
Apabila sumberdaya baik berupa uang, material, atau sarana lainnya terbatas atau dibatasi, maka dapat timbul persaingan dalam penggunaannya. Ini merupakan potensi terjadinya konflik antar unit/departemen dalam suatu organisasi.
2. Perbedaan tujuan antar unit-unit organisasi.
Tiap-tiap unit dalam organisasi mempunyai spesialisasi dalam fungsi, tugas, dan bidangnya. Perbedaan ini sering mengarah pada konflik minat antar unit tersebut. Misalnya, unit penjualan menginginkan harga yang relatif rendah dengan tujuan untuk lebih menarik konsumen, sementara unit produksi menginginkan harga yang tinggi dengan tujuan untuk memajukan perusahaan.
3. Interdependensi tugas.
Konflik terjadi karena adanya saling ketergantungan antara satu kelompok dengan kelompok lainnya. Kelompok yang satu tidak dapat bekerja karena menunggu hasil kerja dari kelompok lainnya.
4. Perbedaan nilai dan persepsi.
Suatu kelompok tertentu mempunyai persepsi yang negatif, karena merasa mendapat perlakuan yang tidak “adil”. Para manajer yang relatif muda memiliki presepsi bahwa mereka mendapat tugas-tugas yang cukup berat, rutin dan rumit, sedangkan para manajer senior men¬dapat tugas yang ringan dan sederhana.
5. Kekaburan yurisdiksional. Konflik terjadi karena batas-batas aturan tidak jelas, yaitu adanya tanggung jawab yang tumpang tindih.
6. Masalah “status”. Konflik dapat terjadi karena suatu unit/departemen mencoba memperbaiki dan meningkatkan status, sedangkan unit/departemen yang lain menganggap sebagai sesuatu yang mengancam posisinya dalam status hirarki organisasi.
7. Hambatan komunikasi. Hambatan komunikasi, baik dalam perencanaan, pengawasan, koordinasi bahkan kepemimpinan dapat menimbulkan konflik antar unit/ departemen. Akibat-akibat Konflik
Konflik dapat berakibat negatif maupun positif tergantung pada cara mengelola konflik tersebut.
Akibat negatif
• Menghambat komunikasi.
• Mengganggu kohesi (keeratan hubungan).
• Mengganggu kerjasama atau “team work”.
• Mengganggu proses produksi, bahkan dapat menurunkan produksi.
• Menumbuhkan ketidakpuasan terhadap pekerjaan.
• Individu atau personil menga-lami tekanan (stress), mengganggu konsentrasi, menimbulkan kecemasan, mangkir, menarik diri, frustrasi, dan apatisme.
Akibat Positif dari konflik:
• Membuat organisasi tetap hidup dan harmonis.
• Berusaha menyesuaikan diri dengan lingkungan.
• Melakukan adaptasi, sehingga dapat terjadi perubahan dan per-baikan dalam sistem dan prosedur, mekanisme, program, bahkan tujuan organisasi.
• Memunculkan keputusan-keputusan yang bersifat inovatif.
• Memunculkan persepsi yang lebih kritis terhadap perbedaan pendapat.
Cara atau Taktik Mengatasi Konflik
Mengatasi dan menyelesaikan suatu konflik bukanlah suatu yang sederhana. Cepat-tidaknya suatu konflik dapat diatasi tergantung pada kesediaan dan keterbukaan pihak-pihak yang bersengketa untuk menyelesaikan konflik, berat ringannya bobot atau tingkat konflik tersebut serta kemampuan campur tangan (intervensi) pihak ketiga yang turut berusaha mengatasi konflik yang muncul.
Diatasi oleh pihak-pihak yang bersengketa:
Rujuk: Merupakan suatu usaha pendekatan dan hasrat untuk kerja-sama dan menjalani hubungan yang lebih baik, demi kepentingan bersama.
Persuasi: Usaha mengubah po-sisi pihak lain, dengan menunjukkan kerugian yang mungkin timbul, dengan bukti faktual serta dengan menunjukkan bahwa usul kita menguntungkan dan konsisten dengan norma dan standar keadilan yang berlaku.
Tawar-menawar: Suatu penyelesaian yang dapat diterima kedua pihak, dengan saling mempertukarkan konsesi yang dapat diterima. Dalam cara ini dapat digunakan komunikasi tidak langsung, tanpa mengemukakan janji secara eksplisit.
Pemecahan masalah terpadu: Usaha menyelesaikan masalah dengan memadukan kebutuhan kedua pihak. Proses pertukaran informasi, fakta, perasaan, dan kebutuhan berlangsung secara terbuka dan jujur. Menimbulkan rasa saling percaya dengan merumuskan alternatif pemecahan secara bersama de¬ngan keuntungan yang berimbang bagi kedua pihak.
Penarikan diri: Suatu penyelesaian masalah, yaitu salah satu atau kedua pihak menarik diri dari hubungan. Cara ini efektif apabila dalam tugas kedua pihak tidak perlu berinteraksi dan tidak efektif apabila tugas saling bergantung satu sama lain.
Pemaksaan dan penekanan: Cara ini memaksa dan menekan pihak lain agar menyerah; akan lebih efektif bila salah satu pihak mempunyai wewenang formal atas pihak lain. Apabila tidak terdapat perbedaan wewenang, dapat dipergunakan ancaman atau bentuk-bentuk intimidasi lainnya. Cara ini sering kurang efektif karena salah satu pihak hams mengalah dan menyerah secara terpaksa.
Intervensi (campur tangan) pihak ketiga:
Apabila fihak yang bersengketa tidak bersedia berunding atau usaha kedua pihak menemui jalan buntu, maka pihak ketiga dapat dilibatkan dalam penyelesaian konflik.
Arbitrase (arbitration): Pihak ketiga mendengarkan keluhan kedua pihak dan berfungsi sebagai “hakim” yang mencari pemecahan mengikat. Cara ini mungkin tidak menguntungkan kedua pihak secara sama, tetapi dianggap lebih baik daripada terjadi muncul perilaku saling agresi atau tindakan destruktif.
Penengahan (mediation): Menggunakan mediator yang diundang untuk menengahi sengketa. Mediator dapat membantu mengumpulkan fakta, menjalin komunikasi yang terputus, menjernihkan dan memperjelas masalah serta mela-pangkan jalan untuk pemecahan masalah secara terpadu. Efektivitas penengahan tergantung juga pada bakat dan ciri perilaku mediator.
Konsultasi: Tujuannya untuk memperbaiki hubungan antar kedua pihak serta mengembangkan kemampuan mereka sendiri untuk menyelesaikan konflik. Konsultan tidak mempunyai wewenang untuk memutuskan dan tidak berusaha untuk menengahi. la menggunakan berbagai teknik untuk meningkatkan persepsi dan kesadaran bahwa tingkah laku kedua pihak terganggu dan tidak berfungsi, sehingga menghambat proses penyelesaian masalah yang menjadi pokok sengketa.
Hal-hal yang Perlu Diperhati-kan Dalam Mengatasi Konflik:
1. Ciptakan sistem dan pelaksanaan komunikasi yang efektif.
2. Cegahlah konflik yang destruktif sebelum terjadi.
3. Tetapkan peraturan dan prosedur yang baku terutama yang menyangkut hak karyawan.
4. Atasan mempunyai peranan penting dalam menyelesaikan konflik yang muncul.
5. Ciptakanlah iklim dan suasana kerja yang harmonis.
6. Bentuklah team work dan kerja-sama yang baik antar kelompok/ unit kerja.
7. Semua pihak hendaknya sadar bahwa semua unit/eselon merupakan mata rantai organisasi yang saling mendukung, jangan ada yang merasa paling hebat.
8. Bina dan kembangkan rasa solidaritas, toleransi, dan saling pengertian antar unit/departemen/ eselon.
http://id.shvoong.com/social-sciences/1961325-manajemen-konflik/
Konflik di dalam organisasi dapat disebabkan oleh faktor-faktor sebagai berikut:
A. Faktor Manusia
1. Ditimbulkan oleh atasan, terutama karena gaya kepemimpinannya.
2. Personil yang mempertahankan peraturan-peraturan secara kaku.
3. Timbul karena ciri-ciri kepriba-dian individual, antara lain sikap egoistis, temperamental, sikap fanatik, dan sikap otoriter.
B. Faktor Organisasi
1. Persaingan dalam menggunakan sumberdaya.
Apabila sumberdaya baik berupa uang, material, atau sarana lainnya terbatas atau dibatasi, maka dapat timbul persaingan dalam penggunaannya. Ini merupakan potensi terjadinya konflik antar unit/departemen dalam suatu organisasi.
2. Perbedaan tujuan antar unit-unit organisasi.
Tiap-tiap unit dalam organisasi mempunyai spesialisasi dalam fungsi, tugas, dan bidangnya. Perbedaan ini sering mengarah pada konflik minat antar unit tersebut. Misalnya, unit penjualan menginginkan harga yang relatif rendah dengan tujuan untuk lebih menarik konsumen, sementara unit produksi menginginkan harga yang tinggi dengan tujuan untuk memajukan perusahaan.
3. Interdependensi tugas.
Konflik terjadi karena adanya saling ketergantungan antara satu kelompok dengan kelompok lainnya. Kelompok yang satu tidak dapat bekerja karena menunggu hasil kerja dari kelompok lainnya.
4. Perbedaan nilai dan persepsi.
Suatu kelompok tertentu mempunyai persepsi yang negatif, karena merasa mendapat perlakuan yang tidak “adil”. Para manajer yang relatif muda memiliki presepsi bahwa mereka mendapat tugas-tugas yang cukup berat, rutin dan rumit, sedangkan para manajer senior men¬dapat tugas yang ringan dan sederhana.
5. Kekaburan yurisdiksional. Konflik terjadi karena batas-batas aturan tidak jelas, yaitu adanya tanggung jawab yang tumpang tindih.
6. Masalah “status”. Konflik dapat terjadi karena suatu unit/departemen mencoba memperbaiki dan meningkatkan status, sedangkan unit/departemen yang lain menganggap sebagai sesuatu yang mengancam posisinya dalam status hirarki organisasi.
7. Hambatan komunikasi. Hambatan komunikasi, baik dalam perencanaan, pengawasan, koordinasi bahkan kepemimpinan dapat menimbulkan konflik antar unit/ departemen. Akibat-akibat Konflik
Konflik dapat berakibat negatif maupun positif tergantung pada cara mengelola konflik tersebut.
Akibat negatif
• Menghambat komunikasi.
• Mengganggu kohesi (keeratan hubungan).
• Mengganggu kerjasama atau “team work”.
• Mengganggu proses produksi, bahkan dapat menurunkan produksi.
• Menumbuhkan ketidakpuasan terhadap pekerjaan.
• Individu atau personil menga-lami tekanan (stress), mengganggu konsentrasi, menimbulkan kecemasan, mangkir, menarik diri, frustrasi, dan apatisme.
Akibat Positif dari konflik:
• Membuat organisasi tetap hidup dan harmonis.
• Berusaha menyesuaikan diri dengan lingkungan.
• Melakukan adaptasi, sehingga dapat terjadi perubahan dan per-baikan dalam sistem dan prosedur, mekanisme, program, bahkan tujuan organisasi.
• Memunculkan keputusan-keputusan yang bersifat inovatif.
• Memunculkan persepsi yang lebih kritis terhadap perbedaan pendapat.
Cara atau Taktik Mengatasi Konflik
Mengatasi dan menyelesaikan suatu konflik bukanlah suatu yang sederhana. Cepat-tidaknya suatu konflik dapat diatasi tergantung pada kesediaan dan keterbukaan pihak-pihak yang bersengketa untuk menyelesaikan konflik, berat ringannya bobot atau tingkat konflik tersebut serta kemampuan campur tangan (intervensi) pihak ketiga yang turut berusaha mengatasi konflik yang muncul.
Diatasi oleh pihak-pihak yang bersengketa:
Rujuk: Merupakan suatu usaha pendekatan dan hasrat untuk kerja-sama dan menjalani hubungan yang lebih baik, demi kepentingan bersama.
Persuasi: Usaha mengubah po-sisi pihak lain, dengan menunjukkan kerugian yang mungkin timbul, dengan bukti faktual serta dengan menunjukkan bahwa usul kita menguntungkan dan konsisten dengan norma dan standar keadilan yang berlaku.
Tawar-menawar: Suatu penyelesaian yang dapat diterima kedua pihak, dengan saling mempertukarkan konsesi yang dapat diterima. Dalam cara ini dapat digunakan komunikasi tidak langsung, tanpa mengemukakan janji secara eksplisit.
Pemecahan masalah terpadu: Usaha menyelesaikan masalah dengan memadukan kebutuhan kedua pihak. Proses pertukaran informasi, fakta, perasaan, dan kebutuhan berlangsung secara terbuka dan jujur. Menimbulkan rasa saling percaya dengan merumuskan alternatif pemecahan secara bersama de¬ngan keuntungan yang berimbang bagi kedua pihak.
Penarikan diri: Suatu penyelesaian masalah, yaitu salah satu atau kedua pihak menarik diri dari hubungan. Cara ini efektif apabila dalam tugas kedua pihak tidak perlu berinteraksi dan tidak efektif apabila tugas saling bergantung satu sama lain.
Pemaksaan dan penekanan: Cara ini memaksa dan menekan pihak lain agar menyerah; akan lebih efektif bila salah satu pihak mempunyai wewenang formal atas pihak lain. Apabila tidak terdapat perbedaan wewenang, dapat dipergunakan ancaman atau bentuk-bentuk intimidasi lainnya. Cara ini sering kurang efektif karena salah satu pihak hams mengalah dan menyerah secara terpaksa.
Intervensi (campur tangan) pihak ketiga:
Apabila fihak yang bersengketa tidak bersedia berunding atau usaha kedua pihak menemui jalan buntu, maka pihak ketiga dapat dilibatkan dalam penyelesaian konflik.
Arbitrase (arbitration): Pihak ketiga mendengarkan keluhan kedua pihak dan berfungsi sebagai “hakim” yang mencari pemecahan mengikat. Cara ini mungkin tidak menguntungkan kedua pihak secara sama, tetapi dianggap lebih baik daripada terjadi muncul perilaku saling agresi atau tindakan destruktif.
Penengahan (mediation): Menggunakan mediator yang diundang untuk menengahi sengketa. Mediator dapat membantu mengumpulkan fakta, menjalin komunikasi yang terputus, menjernihkan dan memperjelas masalah serta mela-pangkan jalan untuk pemecahan masalah secara terpadu. Efektivitas penengahan tergantung juga pada bakat dan ciri perilaku mediator.
Konsultasi: Tujuannya untuk memperbaiki hubungan antar kedua pihak serta mengembangkan kemampuan mereka sendiri untuk menyelesaikan konflik. Konsultan tidak mempunyai wewenang untuk memutuskan dan tidak berusaha untuk menengahi. la menggunakan berbagai teknik untuk meningkatkan persepsi dan kesadaran bahwa tingkah laku kedua pihak terganggu dan tidak berfungsi, sehingga menghambat proses penyelesaian masalah yang menjadi pokok sengketa.
Hal-hal yang Perlu Diperhati-kan Dalam Mengatasi Konflik:
1. Ciptakan sistem dan pelaksanaan komunikasi yang efektif.
2. Cegahlah konflik yang destruktif sebelum terjadi.
3. Tetapkan peraturan dan prosedur yang baku terutama yang menyangkut hak karyawan.
4. Atasan mempunyai peranan penting dalam menyelesaikan konflik yang muncul.
5. Ciptakanlah iklim dan suasana kerja yang harmonis.
6. Bentuklah team work dan kerja-sama yang baik antar kelompok/ unit kerja.
7. Semua pihak hendaknya sadar bahwa semua unit/eselon merupakan mata rantai organisasi yang saling mendukung, jangan ada yang merasa paling hebat.
8. Bina dan kembangkan rasa solidaritas, toleransi, dan saling pengertian antar unit/departemen/ eselon.
http://id.shvoong.com/social-sciences/1961325-manajemen-konflik/
Bagaimana cara menemukan dan memanfaatkan potensi dalam diri kita
Sudah mengetahui bakat yang dimiliki? Mulailah Anda mengembangkannya. Namun jika
belum tahu apa bakat yang dimiliki, belum terlambat untuk mengetahuinya. Anda hanya
butuh empat kunci berikut untuk mengeluarkan potensi Anda yang sesungguhnya.
1. KEAHLIAN
Pernahkah Anda mempelajari sesuatu yang benar-benar baru dan ternyata Anda dapat
menguasainya dengan mudah? Atau mengerjakan sesuatu lebih cepat dari rekan lain?
Bisa jadi, itulah bakat yang sedang memanggil, menunggu Anda meraihnya dan
mengembangkannya.
Jika Anda dengan mudah bisa menyelesaikan sebuah perhitungan saat orang lain
menyumpahi kalkulator. Berarti disitulah bakat Anda. Nah, pikirkanlah hal-hal yang
begitu mudah bagi Anda tetapi tidak bagi teman-teman. Kemudian, perhatikan bakat apa
yang tengah bekerja pada diri Anda.
2. KETERTARIKAN
Cara lain menemukan bakat adalah dengan memikirkan hal-hal yang begitu Anda
inginkan. Seringkali hal-hal yang menarik perhatian selalu berkaitan dengan
kemampuan alami atau bakat. lni merupakan suatu pola konsisten dalam hidup dan bukan
sekadar cara menghabiskan waktu alias hobi semata.
Nah, coba pikirkan apa yang paling Anda ingin lakukan seharian? Menonton film?
Melatih hewan? Menata barang? Memainkan alat musik? Atau membaca buku? Sesuatu itu
tidak harus yang menjadi ambisi Anda, meski ambisi merupakan petunjuk kuat adanya
bakat yang tengah bekerja.
3. KEPUASAN
Apa yang membuat Anda merasakan kebahagiaan dan kepuasan dalam bekerja? Pekerjaan
apa yang membuat Anda begitu hanyut dan merasa tak ingin berhenti saat
mengerjakannya? Bagi para atlet, perasaan hanyut sering terjadi ketika mereka
berolahraga. Sementara bagi para ahli komputer, perasaan hanyut terjadi ketika
mereka menghadapi piranti lunak.
Dalam keadaan hanyut, kita memang menjadi sangat terfokus pada kesempatan untuk
menggunakan bakat. Alhasil, pola gelombang otak kita saat itu begitu mirip dengan
pola gelombang otak ketika kita tertidur lelap. Nah, sekarang apa yang membuat Anda
terhanyut? Jika Anda belum juga menemukan, pikirkan suatu kegiatan yang membuat Anda
terlibat sepenuhnya. Mungkin bakat Anda ada di sana.
4. KEBIASAAN
Pernahkah Anda dipuji karena kemampuan atau sikap Anda? Misalnya, orang menilai Anda
sebagai karyawan yang sangat teratur atau ide pemasaran Anda hebat, atau Anda
pendengar yang baik, dan lain sebagainya. Lewat komentar orang-orang di sekitar,
Anda juga bisa mengetahui kemampuan alami Anda.
Ketrampilan alami memang bisa muncul dalam berbagai cara. Namun, kadang kita
menganggapnya biasa saja karena ketrampilan itu sudah sangat melekat sehingga hampir
tak disadari kehadirannya.
Lalu, bagaimana mengenali bakat itu? Coba cermati apa yang membuat orang tertarik
pada Anda, mengenali Anda atau terfokus pada Anda? Apakah Anda menjadi tempat
curahan hati teman-teman? Atau mereka selalu meminta pendapat Anda soal pakaian?
Nah, di sanalah bakat Anda tersimpan. Anda hanya perlu mencari kesempatan untuk
mengembangkannya.
Namun yang juga perlu diingat, bahwa belum tentu bakat yang sudah Anda pastikan
tersebut membawa keberhasilan. Karena keberhasilan sesungguhnya tetap mengacu kepada
kemauan untuk berusaha sekeras mungkin. Dengan kata lain, bahwa apapun bakat Anda,
tetap pelajari dan tekuni hal2 lainnya yang bisa menunjang dan meningkatkan
kemampuan Anda.
Bagaimana dengan Anda?
Bakat/Potensi apakah yang sebenarnya Anda miliki?
http://id.shvoong.com/social-sciences/psychology/1954774-bagaimana-cara-menemukan-dan-memanfaatkan/
belum tahu apa bakat yang dimiliki, belum terlambat untuk mengetahuinya. Anda hanya
butuh empat kunci berikut untuk mengeluarkan potensi Anda yang sesungguhnya.
1. KEAHLIAN
Pernahkah Anda mempelajari sesuatu yang benar-benar baru dan ternyata Anda dapat
menguasainya dengan mudah? Atau mengerjakan sesuatu lebih cepat dari rekan lain?
Bisa jadi, itulah bakat yang sedang memanggil, menunggu Anda meraihnya dan
mengembangkannya.
Jika Anda dengan mudah bisa menyelesaikan sebuah perhitungan saat orang lain
menyumpahi kalkulator. Berarti disitulah bakat Anda. Nah, pikirkanlah hal-hal yang
begitu mudah bagi Anda tetapi tidak bagi teman-teman. Kemudian, perhatikan bakat apa
yang tengah bekerja pada diri Anda.
2. KETERTARIKAN
Cara lain menemukan bakat adalah dengan memikirkan hal-hal yang begitu Anda
inginkan. Seringkali hal-hal yang menarik perhatian selalu berkaitan dengan
kemampuan alami atau bakat. lni merupakan suatu pola konsisten dalam hidup dan bukan
sekadar cara menghabiskan waktu alias hobi semata.
Nah, coba pikirkan apa yang paling Anda ingin lakukan seharian? Menonton film?
Melatih hewan? Menata barang? Memainkan alat musik? Atau membaca buku? Sesuatu itu
tidak harus yang menjadi ambisi Anda, meski ambisi merupakan petunjuk kuat adanya
bakat yang tengah bekerja.
3. KEPUASAN
Apa yang membuat Anda merasakan kebahagiaan dan kepuasan dalam bekerja? Pekerjaan
apa yang membuat Anda begitu hanyut dan merasa tak ingin berhenti saat
mengerjakannya? Bagi para atlet, perasaan hanyut sering terjadi ketika mereka
berolahraga. Sementara bagi para ahli komputer, perasaan hanyut terjadi ketika
mereka menghadapi piranti lunak.
Dalam keadaan hanyut, kita memang menjadi sangat terfokus pada kesempatan untuk
menggunakan bakat. Alhasil, pola gelombang otak kita saat itu begitu mirip dengan
pola gelombang otak ketika kita tertidur lelap. Nah, sekarang apa yang membuat Anda
terhanyut? Jika Anda belum juga menemukan, pikirkan suatu kegiatan yang membuat Anda
terlibat sepenuhnya. Mungkin bakat Anda ada di sana.
4. KEBIASAAN
Pernahkah Anda dipuji karena kemampuan atau sikap Anda? Misalnya, orang menilai Anda
sebagai karyawan yang sangat teratur atau ide pemasaran Anda hebat, atau Anda
pendengar yang baik, dan lain sebagainya. Lewat komentar orang-orang di sekitar,
Anda juga bisa mengetahui kemampuan alami Anda.
Ketrampilan alami memang bisa muncul dalam berbagai cara. Namun, kadang kita
menganggapnya biasa saja karena ketrampilan itu sudah sangat melekat sehingga hampir
tak disadari kehadirannya.
Lalu, bagaimana mengenali bakat itu? Coba cermati apa yang membuat orang tertarik
pada Anda, mengenali Anda atau terfokus pada Anda? Apakah Anda menjadi tempat
curahan hati teman-teman? Atau mereka selalu meminta pendapat Anda soal pakaian?
Nah, di sanalah bakat Anda tersimpan. Anda hanya perlu mencari kesempatan untuk
mengembangkannya.
Namun yang juga perlu diingat, bahwa belum tentu bakat yang sudah Anda pastikan
tersebut membawa keberhasilan. Karena keberhasilan sesungguhnya tetap mengacu kepada
kemauan untuk berusaha sekeras mungkin. Dengan kata lain, bahwa apapun bakat Anda,
tetap pelajari dan tekuni hal2 lainnya yang bisa menunjang dan meningkatkan
kemampuan Anda.
Bagaimana dengan Anda?
Bakat/Potensi apakah yang sebenarnya Anda miliki?
http://id.shvoong.com/social-sciences/psychology/1954774-bagaimana-cara-menemukan-dan-memanfaatkan/
Tips BAGAIMANA MENINGKATKAN HARGA DIRI ANAK.
Kepercayaan diri terkait dengan harga diri. Seorang anak yang memiliki harga diri yang tinggi akan memiliki kepercayaan diri yang tinggi pula. Untuk itu, harga diri anak penting ditumbuhkan sejak dini agar kepercayaan dirinya juga tumbuh seiring dengan usianya menuju dewasa. Harga diri adalah 'rasa nilai diri' yang bersumber dari pikiran, perasaan, sensasi dan pengalaman hidup seseorang. Harga diri tumbuh dan berkembang mulai dari usia bayi hingga dewasa. Pada usia dua tahun, anak sudah memiliki rasa otonomi, kesadaran tentang dirinya sebagai orang berdiri sendiri. Dalam tahap awal ini pandangan pertama tentang dirinya terbentuk. Perkembangan selanjutnya banyak tergantung pada tahap awal tersebut.
Masa remaja merupakan periode paling penting dalam pertumbuhan harga diri anak. Pada masa ini, tumbuh 'rasa jati diri' yang kuat. Anak berproses menjadi dewasa, dari ketergantungan menjadi kemandirian dan percaya diri. Pandangannya terhadap dirinya terkait dengan pikiran, perasaan dan tindakan yang bersumber dari dirinya sendiri. Jika ia memandang dirinya secara positif, maka ia memilki harga diri yang tinggi.
Berikut Tips untuk Meningkatkan Harga Diri Anak.
Usahakan anak mengalami perasaan positif dalam empat kondisi mental berikut: (1) Rasa Terikat; anak merasa adanya kepuasan bathin dalam hubungannya dengan orang tua dan keluarganya sehingga menimbulkan rasa keterikatan. (2) Rasa Unik; anak merasa dirinya spesial. ia menghargai sifat tertentu yang membuatnya istimewa ketika ia menerima penghargaan atau pengakuan dari oarang lain. (3) Rasa berkuasa; perasaan yang bersumber dari memiliki sumberdaya dan kemampuan untuk mempengaruhi lingkungannya. (4) Model; contoh perilaku individu, falsafah, dan tindakan yang menjadi model untuk mewujudkan nilai-nilai, cita-ita dn tolok ukur pribadi
Untuk membuat harga diri tinggi, keempat kondisi tersebut harus hadir secara terus menerus. Jika salah satu kondisi itu tidak cukup tersedia, akan berakibat gangguan terhadap harga diri.
1. Tips Meningkatkan Rasa Terikat: (a) berikan perhatian secara pribadi di saat anak membutuhkannya. (b) tunjukkan kasih sayang kepada anak dalam semua ucapan dan tindakan. (c) berikan pujian secara spesifik dengan jujur. (d) berikan pujian ketika ia bekerjasama dengan baik dengan teman-temannya. (e) hormati hubungan anak dengan teman-temannya. Terimalah teman-temannya berkunjung ke rumah. (f) ceritakan perasaan Anda kepada anak. (g) berbagilah dengan anak tentang minat, hobi, dan perihal kehidupan. (h) luangkan waktu khusus untuk berduaan dengan anak.
2. Tips Meningkatkan Rasa Unik: (a) perhatikan dan tegaskan bakat istimewa yang dimilikinya. (b) terima dan dorong anak mengungkapkan gagasannya. (c) beritahukan penerimaan Anda atas dirinya. (d) temukan segi positif dalam gagasannya dan berikan pujian. (e) terimalah percobaan anak dalam gagasan, pekerjaan atau falsafah. (f) hargai pandangan anak. (g) hormati privasi, kebebasan dan keunikan kamar pribadi anak. (h) biarkan anak memenuhi tugas dan tanggungjawabnya dengan caranya sendiri.
3. Tips Meningkatkan Rasa Berkuasa: (a) dorong anak supaya memiliki tanggungjawab pribadi. Dukung keputusannya dan mantapkan hatinya pada keputusan itu. (b) tunjukkan penghargaan ketika anak menunjukkan tanggungjawab atas gagasan dan perilakunya. (c) bantu anak memahami proses pengambilan keputusan, mempertimbangkan berbagai alternatif dan konsekuensinya. (d) evaluasi proses pengambilan keputusan dan bimbing dalam langkah-langkah pemecahan masalah tetapi biarkan ia mengusulkan alternatif dan hasilnya. (e) beri penghargaan atas keberhasilan anak, sekecil apapun keberhasilannya. (f) hargai tingkat kemampuan yang dimiliki anak pada saat ini. (g) dorong anak menentukan tujuan pribadinya dalam jangka pendek dan jangka panjang.
4. Tips Meningkatkan Model: (a) berikan contoh teladan perilaku yang benar dalam kehidupan sehari-hari. Ingat, orang tua adalah 'model utama' bagi anak. (b) hubungkan anak dengan orang-orang berprestasi dengan kontak pribadi atau buku bacaan.(c) bantu anak memahami apa yang diyakininya. (d) bantu anak menetapkan tujuan yang realistis dalam hal perilaku dan pelajarannya. (e) hadapkan anak dengan konsekuensi perilakunya. (f) bantu memahami dengan jelas cara-cara mengerjakan tugasnya. (g) tonjolkan potensi yang dimilikiya ketimbang kekuarangannya. (h) berusahalah memahami kondisi khusus yang mempengaruhi anak, seperti kondisi lingkungan dan tekanan sosial
(http://id.shvoong.com/books/self-improvement/1962352-bagaimana-meningkatkan-harga-diri-anak/)
Masa remaja merupakan periode paling penting dalam pertumbuhan harga diri anak. Pada masa ini, tumbuh 'rasa jati diri' yang kuat. Anak berproses menjadi dewasa, dari ketergantungan menjadi kemandirian dan percaya diri. Pandangannya terhadap dirinya terkait dengan pikiran, perasaan dan tindakan yang bersumber dari dirinya sendiri. Jika ia memandang dirinya secara positif, maka ia memilki harga diri yang tinggi.
Berikut Tips untuk Meningkatkan Harga Diri Anak.
Usahakan anak mengalami perasaan positif dalam empat kondisi mental berikut: (1) Rasa Terikat; anak merasa adanya kepuasan bathin dalam hubungannya dengan orang tua dan keluarganya sehingga menimbulkan rasa keterikatan. (2) Rasa Unik; anak merasa dirinya spesial. ia menghargai sifat tertentu yang membuatnya istimewa ketika ia menerima penghargaan atau pengakuan dari oarang lain. (3) Rasa berkuasa; perasaan yang bersumber dari memiliki sumberdaya dan kemampuan untuk mempengaruhi lingkungannya. (4) Model; contoh perilaku individu, falsafah, dan tindakan yang menjadi model untuk mewujudkan nilai-nilai, cita-ita dn tolok ukur pribadi
Untuk membuat harga diri tinggi, keempat kondisi tersebut harus hadir secara terus menerus. Jika salah satu kondisi itu tidak cukup tersedia, akan berakibat gangguan terhadap harga diri.
1. Tips Meningkatkan Rasa Terikat: (a) berikan perhatian secara pribadi di saat anak membutuhkannya. (b) tunjukkan kasih sayang kepada anak dalam semua ucapan dan tindakan. (c) berikan pujian secara spesifik dengan jujur. (d) berikan pujian ketika ia bekerjasama dengan baik dengan teman-temannya. (e) hormati hubungan anak dengan teman-temannya. Terimalah teman-temannya berkunjung ke rumah. (f) ceritakan perasaan Anda kepada anak. (g) berbagilah dengan anak tentang minat, hobi, dan perihal kehidupan. (h) luangkan waktu khusus untuk berduaan dengan anak.
2. Tips Meningkatkan Rasa Unik: (a) perhatikan dan tegaskan bakat istimewa yang dimilikinya. (b) terima dan dorong anak mengungkapkan gagasannya. (c) beritahukan penerimaan Anda atas dirinya. (d) temukan segi positif dalam gagasannya dan berikan pujian. (e) terimalah percobaan anak dalam gagasan, pekerjaan atau falsafah. (f) hargai pandangan anak. (g) hormati privasi, kebebasan dan keunikan kamar pribadi anak. (h) biarkan anak memenuhi tugas dan tanggungjawabnya dengan caranya sendiri.
3. Tips Meningkatkan Rasa Berkuasa: (a) dorong anak supaya memiliki tanggungjawab pribadi. Dukung keputusannya dan mantapkan hatinya pada keputusan itu. (b) tunjukkan penghargaan ketika anak menunjukkan tanggungjawab atas gagasan dan perilakunya. (c) bantu anak memahami proses pengambilan keputusan, mempertimbangkan berbagai alternatif dan konsekuensinya. (d) evaluasi proses pengambilan keputusan dan bimbing dalam langkah-langkah pemecahan masalah tetapi biarkan ia mengusulkan alternatif dan hasilnya. (e) beri penghargaan atas keberhasilan anak, sekecil apapun keberhasilannya. (f) hargai tingkat kemampuan yang dimiliki anak pada saat ini. (g) dorong anak menentukan tujuan pribadinya dalam jangka pendek dan jangka panjang.
4. Tips Meningkatkan Model: (a) berikan contoh teladan perilaku yang benar dalam kehidupan sehari-hari. Ingat, orang tua adalah 'model utama' bagi anak. (b) hubungkan anak dengan orang-orang berprestasi dengan kontak pribadi atau buku bacaan.(c) bantu anak memahami apa yang diyakininya. (d) bantu anak menetapkan tujuan yang realistis dalam hal perilaku dan pelajarannya. (e) hadapkan anak dengan konsekuensi perilakunya. (f) bantu memahami dengan jelas cara-cara mengerjakan tugasnya. (g) tonjolkan potensi yang dimilikiya ketimbang kekuarangannya. (h) berusahalah memahami kondisi khusus yang mempengaruhi anak, seperti kondisi lingkungan dan tekanan sosial
(http://id.shvoong.com/books/self-improvement/1962352-bagaimana-meningkatkan-harga-diri-anak/)
Ajaibnya Otak Tengah
Akhir-akhir ini marak isu tentang pelatihan aktivasi otak tengah anak di Jakarta dan di beberapa kota besar di Indonesia. Anak-anak yang otak tengahnya telah diaktifkan dapat menggambar dengan mata tertutup, menebak kartu remi, membaca koran, dan bahkan naik sepeda dengan mata tertutup.
Ini fenomena luar biasa karena sebelumnya kita tahu bahwa hanya para ahli yang telah berlatih bertahun-tahun yang dapat melakukannya. Sementara anak-anak ini mampu demikian hanya dalam waktu dua hari saja!
Beberapa pekan yang lalu, saya sendiri melihatnya di Kampus UI Depok (lokasi pelatihan GMC). Setelah dua hari pelatihan, anak-anak itu bisa berlari-lari di pinggir kolam renang di UI itu dengan mata ditutup. Waktu saya satanya, mereka bilang bahwa mereka tidak merasa gelap, melainkan terang saja dalam otaknya.
Ini dapat dimengerti karena menurut ilmu pengetahuan memang manusia dapat melihat dengan otak, bukan dengan mata. Mata hanyalah jendela dari otak. Rupanya otak tengah itu berperan penting juga dalam hubungannya dengan indera manusia.
Metode pengaktifan otak tengah ini pertama kali dibawa ke Indonesia oleh Master Franchise Genius Mind Consultancy Indonesia, Doni Satya. Ia mengatakan bahwa otak tengah merupakan jembatan anatara otak kanan dan otak kiri. Jika otak tengah aktif, maka akan memaksimalkan fungsi kedua otak, baik kanan maupun kiri.
Manusia saat ini diketahui hanya dapat memaksimalkan fungsi otaknya 1-5 % saja. Bahkan Albert Eistein, ilmuwan yang jenius itu kabarnya hanya menggunakan 10 % dari keseluruhan fungsi otaknya.
Maka ada 90% lagi misteri fungsi otak yang akan menarik untukdieksplor lebih lanjut.
Saja jadi ingat suatu hari pernah menonton tayangan Oprah Winfrey Show. Saay itu dihadirkan seorang wanita separo baya yang dapat mengingat kejadian setiap hari dalam hidupnya sejak ia berumur 5 tahun.
Jadi ketika ia ditanya, misalnya, apa yang kamu lakukan pada anggak 25 Novermber saat kamu berusia 8 tahun? Ia mengatakan, "Oh, saat itu paginya saya diajak berenang oleh ayah, lalu kami menghadiri acara ulang tahun temanku Catarina, lalu aku pulang dan terpeleset di tangga, lalu aku menangis... Bla bla bla."
Luar biasa sekali bahwa perempuan ini betul-betul dapat mengingat semua urutan kejadian selama bertahun-tahun dalam otaknya.
Rupanya memang ada bagian dalam fungsi otak manusia memungkinkan hal tersebut, hanya saja bagi sebagian besar manusia, bagian tersebut tidak berfungsi.
Bagaimana dengan potensi otak tengah? Konon ada banyak manfaatnya jika otak tengah diaktifkan. Misalnya bisa meningkatkan kemampuan memori, konsentrasi, kreativitas, menyeimbangkan hormon, menstabilkan emosi, dan membentuk karakter positif.
Namun, metode dari GMC yang dilakukan selama dua hari ini hanya berlaku untuk anak usia 5-15 tahun. Buat yang sudah melewati umur ini sepertinya hanya dapat merelakan kemampuan ini untuk anak-anak generasi penerus, supaya mereka bisa lebih jenius dan memaksimalkan potensi mereka.(wikimu.com)
Ini fenomena luar biasa karena sebelumnya kita tahu bahwa hanya para ahli yang telah berlatih bertahun-tahun yang dapat melakukannya. Sementara anak-anak ini mampu demikian hanya dalam waktu dua hari saja!
Beberapa pekan yang lalu, saya sendiri melihatnya di Kampus UI Depok (lokasi pelatihan GMC). Setelah dua hari pelatihan, anak-anak itu bisa berlari-lari di pinggir kolam renang di UI itu dengan mata ditutup. Waktu saya satanya, mereka bilang bahwa mereka tidak merasa gelap, melainkan terang saja dalam otaknya.
Ini dapat dimengerti karena menurut ilmu pengetahuan memang manusia dapat melihat dengan otak, bukan dengan mata. Mata hanyalah jendela dari otak. Rupanya otak tengah itu berperan penting juga dalam hubungannya dengan indera manusia.
Metode pengaktifan otak tengah ini pertama kali dibawa ke Indonesia oleh Master Franchise Genius Mind Consultancy Indonesia, Doni Satya. Ia mengatakan bahwa otak tengah merupakan jembatan anatara otak kanan dan otak kiri. Jika otak tengah aktif, maka akan memaksimalkan fungsi kedua otak, baik kanan maupun kiri.
Manusia saat ini diketahui hanya dapat memaksimalkan fungsi otaknya 1-5 % saja. Bahkan Albert Eistein, ilmuwan yang jenius itu kabarnya hanya menggunakan 10 % dari keseluruhan fungsi otaknya.
Maka ada 90% lagi misteri fungsi otak yang akan menarik untukdieksplor lebih lanjut.
Saja jadi ingat suatu hari pernah menonton tayangan Oprah Winfrey Show. Saay itu dihadirkan seorang wanita separo baya yang dapat mengingat kejadian setiap hari dalam hidupnya sejak ia berumur 5 tahun.
Jadi ketika ia ditanya, misalnya, apa yang kamu lakukan pada anggak 25 Novermber saat kamu berusia 8 tahun? Ia mengatakan, "Oh, saat itu paginya saya diajak berenang oleh ayah, lalu kami menghadiri acara ulang tahun temanku Catarina, lalu aku pulang dan terpeleset di tangga, lalu aku menangis... Bla bla bla."
Luar biasa sekali bahwa perempuan ini betul-betul dapat mengingat semua urutan kejadian selama bertahun-tahun dalam otaknya.
Rupanya memang ada bagian dalam fungsi otak manusia memungkinkan hal tersebut, hanya saja bagi sebagian besar manusia, bagian tersebut tidak berfungsi.
Bagaimana dengan potensi otak tengah? Konon ada banyak manfaatnya jika otak tengah diaktifkan. Misalnya bisa meningkatkan kemampuan memori, konsentrasi, kreativitas, menyeimbangkan hormon, menstabilkan emosi, dan membentuk karakter positif.
Namun, metode dari GMC yang dilakukan selama dua hari ini hanya berlaku untuk anak usia 5-15 tahun. Buat yang sudah melewati umur ini sepertinya hanya dapat merelakan kemampuan ini untuk anak-anak generasi penerus, supaya mereka bisa lebih jenius dan memaksimalkan potensi mereka.(wikimu.com)
Makna Sholat Tahajud
Tahajud artinya 'bangun dari tidur di malam hari.' Maka sholat tahajud dikerjakan di malam hari setelah tidur terlebih dahulu , walaupun tidurnya sebentar. Mengapa harus tidur dulu? Karena bangun tidur pikiran kita menjadi lebih segar dan fresh. Dengan tidur berarti proses pemulihan sel tubuh, penambahan kekuatan dan otak kita kembali berfungsi. Mengapa pula tengah malam atau sepertiga malam? Karena pada malam hari suasana hening dan tenang menunjang konsentrasi kita.
'Sesungguhnya bangun tengah malam adalah lebih mengena dan bacaannya lebih berkesan. Pasa siang hari engkau mempunyai urusan panjang. Sebutlah nama Tuhanmu dan beribadahlah kepadaNya dengan penuh ketekunan.' (QS. al-Muzzamil:1-8).
Menurut at_Tabari, bacaannya lebih berkesan, maksudnya bahwa sholat malam lebih membekas dihati kita. Ketika aktifitas kehidupan terhenti dan kebanyakan manusia tertidur lelap. Bangun tengah malam terhindarkan kita dari riya.' Sholat tahajud juga mengajarkan keikhlasan. Ia barometer bagi orang yang bersungguh-sungguh dalam ibadah. Sengaja bangun malam hanya bisa dilakukan oleh orang yang memiliki keinginan niat kuat. Niat yang kuat didorong oleh motivasi yang kuat sehingga sholat tahajud akan dilaksanakan dengan ikhlas dan bersungguh-sungguh.
'Sesungguhnya bangun tengah malam adalah lebih mengena dan bacaannya lebih berkesan. Pasa siang hari engkau mempunyai urusan panjang. Sebutlah nama Tuhanmu dan beribadahlah kepadaNya dengan penuh ketekunan.' (QS. al-Muzzamil:1-8).
Menurut at_Tabari, bacaannya lebih berkesan, maksudnya bahwa sholat malam lebih membekas dihati kita. Ketika aktifitas kehidupan terhenti dan kebanyakan manusia tertidur lelap. Bangun tengah malam terhindarkan kita dari riya.' Sholat tahajud juga mengajarkan keikhlasan. Ia barometer bagi orang yang bersungguh-sungguh dalam ibadah. Sengaja bangun malam hanya bisa dilakukan oleh orang yang memiliki keinginan niat kuat. Niat yang kuat didorong oleh motivasi yang kuat sehingga sholat tahajud akan dilaksanakan dengan ikhlas dan bersungguh-sungguh.
Kenakalan Remaja
Kenakalan remaja di era modern ini sudah melebihi batas yang sewajarnya. Banyak anak dibawah umur yang sudah mengenal Rokok, Narkoba, Freesex, dan terlibat banyak tindakan kriminal lainnya. Fakta ini sudah tidak dapat diungkuri lagi, anda dapat melihat brutalnya remaja jaman sekarang. Dan saya pun pernah melihat dengan mata kepala saya sendiri ketika sebuah anak kelas satu SMA di kompelks saya, ditangkap/diciduk POLISI akibat menjadi seorang bandar gele, atau yang lebih kita kenal dengan ganja.
Hal ini semua bisa terjadi karena adanya faktor-faktor kenakalan remaja berikut:
- kurangnya kasih sayang orang tua.
- kurangnya pengawasan dari orang tua.
- pergaulan dengan teman yang tidak sebaya.
- peran dari perkembangan iptek yang berdampak negatif.
- tidak adanya bimbingan kepribadian dari sekolah.
- dasar-dasar agama yang kurang
- tidak adanya media penyalur bakat dan hobinya
- kebasan yang berlebihan
- masalah yang dipendam
Dan saya dapat memberikan beberapa tips untuk mengatasi dan mencegah kenakalan remaja, yaitu:
- Perlunya kasih sayang dan perhatian dari orang tua dalam hal apapun.
- Adanya pengawasan dari orang tua yang tidak mengekang. contohnya: kita boleh saja membiarkan dia melakukan apa saja yang masih sewajarnya, dan apabila menurut pengawasan kita dia telah melewati batas yang sewajarnya, kita sebagai orangtua perlu memberitahu dia dampak dan akibat yang harus ditanggungnya bila dia terus melakukan hal yang sudah melewati batas tersebut.
- Biarkanlah dia bergaul dengan teman yang sebaya, yang hanya beda umur 2 atau 3 tahun baik lebih tua darinya. Karena apabila kita membiarkan dia bergaul dengan teman main yang sangat tidak sebaya dengannya, yang gaya hidupnya sudah pasti berbeda, maka dia pun bisa terbawa gaya hidup yang mungkin seharusnya belum perlu dia jalani.
- Pengawasan yang perlu dan intensif terhadap media komunikasi seperti tv, internet, radio, handphone, dll.
- Perlunya bimbingan kepribadian di sekolah, karena disanalah tempat anak lebih banyak menghabiskan waktunya selain di rumah.
- Perlunya pembelanjaran agama yang dilakukan sejak dini, seperti beribadah dan mengunjungi tempat ibadah sesuai dengan iman kepercayaannya.
- Kita perlu mendukung hobi yang dia inginkan selama itu masih positif untuk dia. Jangan pernah kita mencegah hobinya maupun kesempatan dia mengembangkan bakat yang dia sukai selama bersifat Positif. Karena dengan melarangnya dapat menggangu kepribadian dan kepercayaan dirinya.
- Anda sebagai orang tua harus menjadi tempat CURHAT yang nyaman untuk anak anda, sehingga anda dapat membimbing dia ketika ia sedang menghadapi masalah.
Terima kasih telah membaca artikel ini, semoga dapat berguna bagi anda.
Hal ini semua bisa terjadi karena adanya faktor-faktor kenakalan remaja berikut:
- kurangnya kasih sayang orang tua.
- kurangnya pengawasan dari orang tua.
- pergaulan dengan teman yang tidak sebaya.
- peran dari perkembangan iptek yang berdampak negatif.
- tidak adanya bimbingan kepribadian dari sekolah.
- dasar-dasar agama yang kurang
- tidak adanya media penyalur bakat dan hobinya
- kebasan yang berlebihan
- masalah yang dipendam
Dan saya dapat memberikan beberapa tips untuk mengatasi dan mencegah kenakalan remaja, yaitu:
- Perlunya kasih sayang dan perhatian dari orang tua dalam hal apapun.
- Adanya pengawasan dari orang tua yang tidak mengekang. contohnya: kita boleh saja membiarkan dia melakukan apa saja yang masih sewajarnya, dan apabila menurut pengawasan kita dia telah melewati batas yang sewajarnya, kita sebagai orangtua perlu memberitahu dia dampak dan akibat yang harus ditanggungnya bila dia terus melakukan hal yang sudah melewati batas tersebut.
- Biarkanlah dia bergaul dengan teman yang sebaya, yang hanya beda umur 2 atau 3 tahun baik lebih tua darinya. Karena apabila kita membiarkan dia bergaul dengan teman main yang sangat tidak sebaya dengannya, yang gaya hidupnya sudah pasti berbeda, maka dia pun bisa terbawa gaya hidup yang mungkin seharusnya belum perlu dia jalani.
- Pengawasan yang perlu dan intensif terhadap media komunikasi seperti tv, internet, radio, handphone, dll.
- Perlunya bimbingan kepribadian di sekolah, karena disanalah tempat anak lebih banyak menghabiskan waktunya selain di rumah.
- Perlunya pembelanjaran agama yang dilakukan sejak dini, seperti beribadah dan mengunjungi tempat ibadah sesuai dengan iman kepercayaannya.
- Kita perlu mendukung hobi yang dia inginkan selama itu masih positif untuk dia. Jangan pernah kita mencegah hobinya maupun kesempatan dia mengembangkan bakat yang dia sukai selama bersifat Positif. Karena dengan melarangnya dapat menggangu kepribadian dan kepercayaan dirinya.
- Anda sebagai orang tua harus menjadi tempat CURHAT yang nyaman untuk anak anda, sehingga anda dapat membimbing dia ketika ia sedang menghadapi masalah.
Terima kasih telah membaca artikel ini, semoga dapat berguna bagi anda.
BAB VII LEMBAR KERJA DAN EVALUASI
A. Lembar Kerja
1. Diskusikan dan rumuskan dalam kelompok kecil (5-10 orang) tentang latar belakang dan tujuan diterapkannya MPMBS secara umum yang memungkinkan dapat dilakukan di sekolah.. Latar belakang mencakup kondisi sekolah saat ini dan kondisi yang diharapkan. Masalah utama dan pemecahan masalah terbaik.
2. Diskusikan pengisian lembar supervisi Tabel 2
dengan asumsi kolom 5 ada masalahnya.
3. Diskusikan pengisian Tabel 4 di atas dengan asumsi ketujuh aspek MPMBS di atas belum baik pelaksanaannya dan bermasalah. Lengkapilah isian tabel di atas.
B. Evaluasi (pre-tes dan post tes)
1. Karakteristik MPMBS identik dengan karakteristik sekolah efektif. Jelaskan kepemimpinan kepala sekolah yang efektif serta memiliki tingkat kepentingan erat dengan keterampilan manajerial sekolah dan MPMBS.
2. Buatlah visi, misi, tujuan, dan sasaran sekolah!
3. Jelaskan analisis SWOT dalam meningkatkan MPMBS.
4. Mengapa ME perlu dilakukan?
5. Mengapa hasil ME jarang ditindaklanjuti?
DAFTAR PUSTAKA
Alberct. 1983. Pengembangan Organisasi. Bandung: Angkasa
Depdiknas. 2002, Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah. Jakarta: Direktorat SLTP Dirjen Dikdasmen.
Depdiknas. 2004. Manajemen Berbasis Sekolah. Jakarta: Direktorat Tenaga Kependidikan. Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah.
BSNP. 2006. Naskah Akademik Standar Pengelolaan Pendidikan. Jakarta: BSNP.
Dornseif. 1996. School-Based Management. Alexandria: ASCD.
Duhou, I.B. 2002. School-Based Management.(Diterjemahkan Aini, N & Al-Jauhari, A). Jakarta: Logos
Gutrie, J.W & Reed, R.J.1991. Educational Administration and Policy Effective Leadership for American Education. Boston: Allyn and Bacon.
Jalal, F. & Supriadi, D. 2001. (Editor). Reformasi Pendidikan dalam Konteks Otonomi Daerah. Jakarta: Adicita.
Koentjaraningrat. 1992. Kebudayaan Mentalitas dan Pembangunan. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
Manning, G., & Curtis, K. 2003. The art of leadership. Boston: McGraw-Hill Irwin.
Maslow, A. 1954. Motivation and Personality. New York: Addison-Wesley.
Odden, A. 1994. School-Based Management. San Francisco: Jossey-Bass Publishers.
Tim Pokja Diknas Jawa Barat. 2001. Pedoman Implementasi Manajemen Berbasis Sekolah di Jawa Barat. Bandung: Diknas Propinsi Jawa Barat.
Undang-Undang republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas). Bandung: Citra Umbara,
Verma, V.K. (1996). The Human Aspects of Project Management
Human Resources Skills for the Project Manager. Upper Darby,
PA: Project Management Institue.
1. Diskusikan dan rumuskan dalam kelompok kecil (5-10 orang) tentang latar belakang dan tujuan diterapkannya MPMBS secara umum yang memungkinkan dapat dilakukan di sekolah.. Latar belakang mencakup kondisi sekolah saat ini dan kondisi yang diharapkan. Masalah utama dan pemecahan masalah terbaik.
2. Diskusikan pengisian lembar supervisi Tabel 2
dengan asumsi kolom 5 ada masalahnya.
3. Diskusikan pengisian Tabel 4 di atas dengan asumsi ketujuh aspek MPMBS di atas belum baik pelaksanaannya dan bermasalah. Lengkapilah isian tabel di atas.
B. Evaluasi (pre-tes dan post tes)
1. Karakteristik MPMBS identik dengan karakteristik sekolah efektif. Jelaskan kepemimpinan kepala sekolah yang efektif serta memiliki tingkat kepentingan erat dengan keterampilan manajerial sekolah dan MPMBS.
2. Buatlah visi, misi, tujuan, dan sasaran sekolah!
3. Jelaskan analisis SWOT dalam meningkatkan MPMBS.
4. Mengapa ME perlu dilakukan?
5. Mengapa hasil ME jarang ditindaklanjuti?
DAFTAR PUSTAKA
Alberct. 1983. Pengembangan Organisasi. Bandung: Angkasa
Depdiknas. 2002, Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah. Jakarta: Direktorat SLTP Dirjen Dikdasmen.
Depdiknas. 2004. Manajemen Berbasis Sekolah. Jakarta: Direktorat Tenaga Kependidikan. Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah.
BSNP. 2006. Naskah Akademik Standar Pengelolaan Pendidikan. Jakarta: BSNP.
Dornseif. 1996. School-Based Management. Alexandria: ASCD.
Duhou, I.B. 2002. School-Based Management.(Diterjemahkan Aini, N & Al-Jauhari, A). Jakarta: Logos
Gutrie, J.W & Reed, R.J.1991. Educational Administration and Policy Effective Leadership for American Education. Boston: Allyn and Bacon.
Jalal, F. & Supriadi, D. 2001. (Editor). Reformasi Pendidikan dalam Konteks Otonomi Daerah. Jakarta: Adicita.
Koentjaraningrat. 1992. Kebudayaan Mentalitas dan Pembangunan. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
Manning, G., & Curtis, K. 2003. The art of leadership. Boston: McGraw-Hill Irwin.
Maslow, A. 1954. Motivation and Personality. New York: Addison-Wesley.
Odden, A. 1994. School-Based Management. San Francisco: Jossey-Bass Publishers.
Tim Pokja Diknas Jawa Barat. 2001. Pedoman Implementasi Manajemen Berbasis Sekolah di Jawa Barat. Bandung: Diknas Propinsi Jawa Barat.
Undang-Undang republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas). Bandung: Citra Umbara,
Verma, V.K. (1996). The Human Aspects of Project Management
Human Resources Skills for the Project Manager. Upper Darby,
PA: Project Management Institue.
BAB VI MONITORING DAN EVALUASI
A. Rasional dan Tujuan
ME merupakan bagian integral dari pengelolaan pendidikan baik di tingkat mikro (sekolah), meso (kandep, kanwil), maupun makro (departemen). Hal ini didasari pemikiran bahwa ME dapat mengukur tingkat kemajuan pendidikan di sekolah. ME menghasilkan informasi yang dapat digunakan untuk pengambilan keputusan. Karena itu, keberhasilan ME ditentukan oleh informasi yag cepat, tepat, dan cukup untuk pengambilan keputusan. Pelaksanaan MPMBS memerlukan ME yang intensif dan terus-menerus.
Monitoring adalah proses pemantauan untuk mendapatkan informasi pelaksanaan MPMBS. Jadi, fokus monitoring pada proses pelaksanaan MPMBS bukan pada hasilnya. Sedangkan evaluasi ialah proses mendapatkan informasi tentang hasil MPMBS. Informasi hasil ini dibandingkan dengan sasaran yang telah ditetapkan. Bila sesuai berarti program MPMBS efektif.
ME MPMBS bertujuan untuk:
(1) mendapatkan informasi sebagai masukan dalam pengambilan
keputusan.
(2). Memberi masukan (umpan balik) bagi perbaikan pelaksanaan MPMBS
baik konteks, input, proses, output, maupun outcome
(Depdiknas,2002).
B. Komponen-komponen MPMBS yang Di-ME
1. Konteks adalah eksternal sekolah berupa tuntutan (demand) dan
dukungan (support) yang berpengaruh terhadap input sekolah.
Evaluasi konteks adalah evaluasi kebutuhan (needs assessment).
2. Input
3. Proses
4. Output
5. Outcome ialah hasil MPMBS jangka panjang. Bedanya dengan output adalah output masih dampak pendidikan jangka pendek, sedangkan outcome merupakan dampak pendidikan jangka panjang baik terhadap siswa maupun sosial. Alat evaluasinya umumnya menggunakan analisis biaya dan manfaat (cost-benefit analysis) (Depdiknas,2002)
C. Jenis ME
Ada dua jenis ME: internal dan eksternal. ME internal ialah ME yang dilakukan sekolah. Tujuannya utama ME internal adalah untuk mengetahui tingkat kemajuan sekolah sehubungan dengan sasaran-sasaran sekolah. Pelaksana ME internal adalah warga sekolah. ME eksternal ialah ME yang dilakukan pihak luar sekolah seperti Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota, Dinas Pendidikan Propinsi, Direktorat SLTP, pengawas, BPG, PT, atau gabungan dari mereka. Hasil ME untuk: sistem hadiah bagi sekolah, meningkatkan iklim kompetensi antar sekolah, kepentingan akuntabilitas sekolah, memperbaiki sistem yang ada secara menyeluruh, dan membantu sekolah mengembangkan dirinya.
D. Rancangan/Disain ME
Rancangan ME meliputi:
(1) penyusunan indikator (konteks, input, proses, output, dan outcome);
(2) penyusunan instrumen berdasarkan indikator-indikator;
(3) penyusunan petunjuk penilaian berupa cara pembobotan, skala penilaian,
perhitungan, dan langkah-langkah penilaian;
(4) pemilihan sumber data berupa pihakterkait;
(5) pemilihan metode pengumpulan data berupa dokumen, pengamatan,
angket, dan wawancara;
(6) pemilihan metode analisis data;
(7)penyusunan prosedur dan jadwal;
(8) penentuan pelaksana ME misalnya ME untuk sekolah pelaksananya terdiri
dari pengawas, wakil dinas, wakil bidang, wakil BPG, dan kalangan
profesional (Depdiknas,2002).
E. Pelaksanaan ME
Yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan ME adalah data yang akurat
dan terbaru dan dianalisis dengan metode analisis yang cocok (Depdiknas,2002)
F. Penyusunan Laporan Hasil ME
Sampul
Halaman judul
Kata Pengantar
Daftar Isi
Ringkasan Eksekutif
Daftar Gambar
Daftar Tabel
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan
C. Pelaksanaan (waktu, tempat, jadwal, petugas/evaluator)
D. Metodologi Evaluasi (metode pengumpulan data, sumber data, instrumen, metode analisis data, dan prosedur ME).
BAB II HASIL EVALUASI
A. Deskripsi Data
B. Hasil Pengolahan Data
1. Hasil Pengolahan Data Setiap Komponen
2. Hasil Pengolahan Data Keseluruhan Komponen Sekolah (agregatif)
BAB III KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
B. Saran dan Tindak Lanjut
LAMPIRAN
G. Contoh Instrumen ME untuk Pembinaan MPMBS
Pembinaan kepala sekolah dilakukan berdasarkan hasil monitoring dan evaluasi terhadap pencapaian hasil MPMBS. Caranya dengan memonitor dan mengevaluasi pelaksanaan MPMBS saat ini dan mengupayakan peningkatan skor yang telah dicapai sehingga mencapai skor yang maksimal (5). Data pelaksanaan peningkatan mutu di sekolah dikumpulkan oleh pengawas sekolah melalui teknik pengumpulan data berupa observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasilnya disimpulkan dalam bentuk kriteria skor sebagai berikut.
0 = kondisi/proses dan hasil sama sekali belum
direncanakan/dilaksanakan/dicapai atau
tidak mendukung sama sekali.
1 = kondisi/perencanaan/pelaksanaan/hasil/peran/tanggung jawab belum
dilaksanakan/dicapai/ditunjuk/tidak mendukung).
2 = kondisi/perencanaan/pelaksanaan/hasil/peran/tanggung jawab sebagian
kecil selesai/mendukung/berhasil memuaskan dengan sebagian besar
ditingkatkan dan mendesak.
3 = kondisi/perencanaan/pelaksanaan/hasil/peran/tanggung jawab telah
selesai/mendukung/berhasil (memuaskan) dengan peningkatan
sebagian kecil dan mendesak.
4 = kondisi/perencanaan/pelaksanaan/hasil/peran/tanggung jawab telah
selesai/mendukung/berhasil (memuaskan) dengan sebagian kecil masih
bisa ditingkatkan tapi tidak mendesak.
5 = kondisi/perencanaan/pelaksanaan/hasil/peran/tanggung jawab telah selesai/mendukung/berhasil tanpa cacat (memuaskan).
Tabel 12
Lembar Observasi Pengelolaan dan Administrasi Sekolah Berbasis MPMBS
No Kondisi 0 1 2 3 4 5
KEADAAN GEOGRAFIS
1. Kondisi dan kesesuaian daerah sekitar ditinjau dari sosial budaya kehidupan masyarakat terhadap pelaksanaan program di sekolah seperti merasa ikut memiliki dan perhatian kepada kepala sekolah.
2. Kondisi dan dukungan iklim komunikasi dan pergaulan masyarakat terhadap lingkungan/masyarakat sekolah yang melaksanakan program di sekolah seperti sifat akomodatif dan peluang yang diberikan untuk pengembangan sekolah.
3. Dukungan alam sekitar terhadap penyelenggaraan pendidikan di sekolah adalah memiliki potensi besar mendukung sukses dan berkembangnya program sekolah, gangguan bencana alam, dan tingkat keterjangkauan masyarakat menuju sekolah.
4. Kesesuaian adat istiadat, agama, dan keyakinan masyarakat terhadap penyelenggaraan pendidikan di sekolah adalah kondusif dan memberikan kontribusi kepada sekolah, kerukunan antar agama dan etnis, serta sifat kegotongroyongan.
PERMINTAAN MASYARAKAT AKAN PENDIDIKAN
1. Animo dan dorongan masyarakat dalam melanjutkan pendidikan/sekolah anaknya, dan kualitas calon siswa ditinjau dari nilai hasil ujian nasional.
2. Perkembangan jenis pendidikan di daerah, baik negeri maupun swasta, secara kuantitas dan kualitas serta jumlah lulusan sekolah dasar dari tahun ke tahun.
3. Permintaan masyarakat akan peningkatan mutu pendidikan di daerah, seperti pengayaan materi pelajaran, PBM di sekolah serta animo orang tua untuk memasukkan anaknya yang SLTP ke lembaga bimbingan belajar/tes.
4. Permintaan masyarakat akan relevansi pendidikan di daerah seperti disesuaikan dengan kemampuan ekonomi, kurikulum muatan lokal dan pertimbangannya dengan kemajuan IPTEK serta perkembangan otonomi daerah.
DUKUNGAN ATAU PARTISIPASI MASYARAKAT PADA PENDIDIKAN/SEKOLAH
1. Dukungan/partisipasi dalam bentuk pemikiran seperti dalam bentuk usul, saran, kritik, baik melalui media masa, elektronik ataupun langsung kepada sekolah mengenai berbagai persoalan dan penyelenggaraan pendidikan.
2. Dukungan/partisipasi orang tua/masyarakat dalam bentuk fisik (material/barang) untuk pembangunan sarana dan fasilitas belajar mengajar di sekolah.
3. Dukungan/partisipasi masyarakat/orang tua siswa/BP3 dalam bentuk uang untuk pembangunan sarana dan fasilitas belajar mengajar di sekolah serta proses pembelajaran.
4. Dukungan/partisipasi dalam bentuk moral seperti pembinaan anak di keluarga tentang keagamaan, nilai dan etika, dan sosial kemasyarakatan.
KEBIJAKSANAAN PEMERINTAH
1. Implementasi atau penerapan dan kebijakan pendidikan tingkat nasional oleh sekolah sesuai dengan tingkat kepentingan dan tuntutan daerah.
2. Keberadaan komite sekolah, keanggotaan sekolah di dewan sekolah tingkat kabupaten/kota, dan kerjasama sekolah dengan pemerintah setempat.
3. Implementasi kebijakan daerah dalam mewujudkan otonomi daerah sampai dengan otonomi sekolah melalui dukungan kepada sekolah dalam bentuk uang, material, atau lainnya.
ASPIRASI MASYARAKAT TERHADAP PENDIDIKAN
1. Bentuk dan isi aspirasi masyarakat sekitar sekolah terhadap mutu pendidikan yang berbasis sekolah/masyarakat disampaikan melalui berbagai media, pertemuan, dialog, dan sebagainya.
2. Keberadaan wadah komunikasi di sekolah untuk menampung informasi dan aspirasi dari masyarakat terhadap penyelenggaraan pendidikan di daerahnya dan mensosialisasikan/mensinkronkan program sekolah dengan kemauan masyarakat.
3. Keberadaan jaringan informasi sekolah di samping untuk mengetahui perkembangan IPTEK dan masyarakat daerah, nasional dan internasional, juga meningkatkan wawasan, pengetahuan, kebijakan pemerintah dan lainnya.
4. Reaksi sekolah terhadap aspirasi dan informasi dari masyarakat diantaranya sekolah memiliki sikap keterbukaan, responsif, dan tindakan nyata dalam bentuk kebijakan untuk penyelenggaraan pendidikan.
STATUS SOSIAL EKONOMI (SSE) MASYARAKAT
1. Kondisi rata-rata status sosial masyarakat sekitar sekolah.
2. Kondisi rata-rata tingkat perekonomian warga sekitar sekolah.
VISI SEKOLAH
1. Tingkat pemahaman dan penghayatan visi sekolah oleh warga sekolah.
2. Keberadaan dan perumusan visi sekolah dikaitkan dengan keterlibatan warga sekolah.
3. Tingkat Sosialisasi visi sekolah kepada warga sekolah, masyarakat, BP3 dan lainnya.
MISI SEKOLAH
1. Perumusan, isi rumusan, dan keterlibatan warga sekolah dan BP3 dalam penyusunan misi sekolah sebagai penjabaran dari visi sekolah.
2. Tingkat sosialisasi dan pemahaman misi sekolah oleh warga sekolah dan masyarakat.
TUJUAN SEKOLAH
1. Tingkat perumusan Tujuan Sekolah untuk mewujudkan visi dan misi sekolah yang terukur, cerminan dalam suatu sasaran serta tingkat kebersamaan penyusunan tujuan sekolah.
2. Tingkat sosialisasi dan pemahaman tujuan.
3. Variasi dan kuantitas tujuan sekolah.
SASARAN SEKOLAH
1. Keterlibatan warga sekolah dalam perumusan sasaran sekolah, juga perumusan sasaran sekolah berdasarkan pada visi, mis dan tujuan sekolah dengan memperhitungkan tantangan nyata yang dihadapi oleh sekolah dan telah menggambarkan secara kuantitas dan mutu yang akan dicapai.
2. Tingkat sosialaisasi dan pemahaman sasaran.
3. Variasi dan kuantitas sasaran sekolah yang akan dicapai oleh sekolah.
PROGRAM SEKOLAH
1. Perumusan program sekolah berdasarkan atas analisa fungsi-fungsi sumber daya dan atas dasar analisa SWOT serta langkah-langkah pemecahan persoalannya oleh warga sekolah dan masyarakat/BP3
2. Program sekolah mencerminkan dari sasaran yang telah dirumuskan atau ditetapkan sebelumnya dengan perencanaan-perencanaan konkret tentang aspek-aspek mutu yang akan dicapai, kegiatannya, yang melakukan, waktu, tempat, dan biaya yang diperlukan.
3. Program sekolah berisi tentang berbagai aspek yang semuanya untuk meningkatkan mutu sekolah, baik yang bersifat akademik maupun non akademik.
4. Sistematika program kerja sekolah dibuat atau dikelompokkan sesuai sasarannya dengan berbagai indikator seperti: nama program, sasaran, penanggung jawab, kekuatan pendukung, kelemahan/penghambat, strategi, dan perincian lengkap kegiatan.
5. Anggaran program kerja sekolah diformulkasikan dalam bentuk rupiah untuk jangka waktu tertentu(periode) serta alokasi sumber-sumber kepada setiap bagian dengan sumber-sumber dana dapat dialokasikan dari : Rutin, OPF, BP3, bantuan MPMBS, Kesiswaan, dan lainnya.
6. Khusus anggaran dari bantuan MPMBS sebagai pancingan pembiayaan untuk operasionalisasi kegiatan program sekolah bagi peningkatan mutu sekolah.
7. Bentuk atau format anggaran program kerja sekolah disusun terdiri : RAPBS, Anggaran Total, dan Anggaran Tiap Kegiatan.
SUMBER DAYA SEKOLAH
1. Potensi sumber daya sekolah(sarana, prasarana, fasilitas, alat, media, dll)
2. SDM sekolah (jumlah dan kualifikasinya)
3. Sarana dan prasarana (tanah dan gedung), baik luasan, jumlah dan kualifikasinya.
4. Fasilitas ruang, laboratorium, perpustakaan, UKS, BP, dll.
5. Fasilitas mebelair untuk siswa, guru, KS, TU, dll.
6. Sumber dana, jumlah dana, usaha-usaha untuk memperoleh tambahan dana, serta penggunaannya.
7. Optimasi penggunaan sumber daya sekolah.
SISWA/PESERTA DIDIK
1. Sistem rekruitmen, seperti kepanitiaan, persyaratan, dan kerjasama dengan stakeholders.
2. Karakteristik siswa tentang hasil belajarnya, SES, dan prestasi lain.
3. Aktivitas siswa baik yang bersifat akademik maupun non akademik.
KURIKULUM
1. Penerapan Kurikulum Nasional tentang jumlah, jenis, daya serap siswa, dan pengayaan program/materi.
2. Pengembangan dan penerapan kurikulum muatan lokal.
3. Pengembangan kurikulum dalam bentuk silabus, SAP, referensi, diktat, dll.
SIKAP KEMANDIRIAN
1. Pemahaman warga sekolah terhadap swadaya sekolah.
2. Optimasi potensi sekolah apapun jenisnya.
KEUANGAN
1. Penggalian sumber dana dimasyarakat, sekolah dengan berbagai strategi.
2. Peran warga sekolah dalam meningkatkan income generating activity atau unit produksi.
3. Peruntukan biaya bagi setiap program yang menghasilkan tambahan dana bagi sekolah.
4. Donatur/sumber dana baik jumlah, kualifikasi maupun instansi/dunia usaha.
PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN
1. Aktivitas kegiatan pertemuan antara warga sekolah dengan masyarakat.
2. Peran warga sekolah dalam setiap mengadakan/ menyelenggarakan pertemuan/rapat baik berupa usul, kritik, pendapat, dll.
3. Peran masyarakat (BP3/Stakeholders/Komite Sekolah) dalam setiap melakukan pertemuan/rapat dengan sekolah.
4. Bentuk pengambilan keputusan yang didasarkan atas asas musyawarah, mufakat dan demokratis.
PROSES PENGELOLAAN KELEMBAGAAN
1. Dalam pengorganisasian, sekolah telah membuat struktur.
2. Terdapat tugas dan tanggung jawab (job discription) dalam menggerakkan roda organisasi sekolah, antara masing-masing fungsi/bagian dalam organisasi tersebut.
3. Terdapat jaminan hak-hak, kewajiban, penghargaan, dan sanksi bagi warga sekolah.
4. Kerjasama dengan pihak lain (stakeholders).
5. Pengembangan dan inovasi kelembagaan.
6. Peningkatan aturan main atau kebijakan sekolah dalam upaya peningkatan mutu pendidikan.
7. Peningkatan kebiasaan baik dan inovatif di sekolah.
8. Peningkatan peran warga sekolah dalam melaksanakan konsep MPMBS.
9. Peningkatan pengelolaan hubungan kelembagaan baik intern sekolah maupun dengan ekstern sekolah (stakeholders).
PROSES PENGELOLAAN PROGRAM
1. Keberadaan program kerja sekolah yang jelas, terencana, kerjasama dengan pihak lain, dan terukur serta layak dilaksanakan.
2. Keterlibatan warga sekolah, masyarakat dalam pelaksanaan program kerja.
3. Kualitas dan Kuantitas Program Kerja.
4. Strategi Pelaksanan Program dan kesesuaiannya dengan sasaran.
5. Penggunaan analisa SWOT dalam pelaksanaan program kerja sekolah.
PROSES BELAJAR MENGAJAR
1. Inovasi, penggunaan media, evaluasi, dan sebagainya dalam kegiatan guru dalam mengajar.
2. Pengelolaan kelas dilakuakn dengan memperhatikan gender, perbedaan kemampuan siswa, dll.
3. Program pembimbingan siswa, pelaksanaan, dan keberlanjutannya, di samping memperhatikan jenis dan latar belakang siswa.
4. Pengayaan materi pengajaran yang dilakukan sekolah.
5. Referensi mendukung pelajaran.
PROSES EVALUASI
1. Pengembangan bentuk bentuk evaluasi yang dilakukan sekolah.
2. Pelaksanaan evaluasi di sekolah, baik ditinjau dari durasi waktu, model, maupun lainnya.
PROSES KERJASMA DAN PARTISIPASI
1. Keberadaan jaringan kerjasama dan partisipasi masyarakat yang ada di sekolah.
2. Pelaksanaan atau implementasi kerjasama atau partisipasi dari stakeholders.
3. Isi kerjasama dan partisipasi.
AKUNTABILITAS
1. Pertanggungjawaban program oleh sekolah kepada warga sekolah dan masyarakat.
2. Pertanggungjawaban keuangan sekolah kepada warga seklah dan masyarakat.
3. Mekanisme pertanggungjawaban program sekolah dan keuangan sekolah.
4. Kepuasan warga sekolah/masyarakat/BP3 terhadap pertanggungjawaban sekolah.
KEMANDIRIAN
1. Penggalian sumber-sumber dana dari dalam sekolah dan di luar sekolah.
2. Pemanfaatan sumber daya sekolah dalam upaya menambah pendapatan sekolah.
3. Pengadaan income generating unit-unit produksi dan sejenisnya.
PROSES KETERBUKAAN
1. Keberadaan dan operasionalisasi wadah informasi di sekolah.
2. Tingkat kepuasan warga sekolah dan masyarakat terhadap berbagai program dan pertanggungjawaban sekolah.
PROSES KEBERLANJUTAN (SUSTAINIBILITAS)
1. Perumusan sasaran lanjutan program dari sebelumnya oleh sekolah.
2. Perumusan program lanjutan dari sebelumnya oleh sekolah.
3. Strategi yang dipergunakan untuk merumuskan pelaksanaan program lanjutan.
4. Pentahapan pelaksanaan yang direncanakan.
5. Pengembangan dukungan pencapaian sasaran.
PENGELOLAAN KEUANGAN
1. Perincian penggunaan/pembiayaan untuk program sekolah.
2. Proporsi penggunaan biaya untuk program sekolah.
3. Dasar-dasar pembiayaan yang secara yuridis dipakai oleh sekolah.
4. Jenis sasaran yang dibiayai baik yang bersifat akademik maupun non akademik.
5. Ratio pemasukan dan pengeluaran dana.
6. Perangkat administrasi yang diperlukan.
7. Personil penanggung jawab terhadap penggunaan biaya/dana.
PRESTASI AKADEMIK
1. Hasil belajar nasional dan Nilai Rapor lulusan.
2. Hasil-hasli Karya Ilmiah Remaja para siswa.
PRESTASI NON AKADEMIK
1. Prestasi Olah Raga warga sekolah/sekolah.
2. Prestasi Kesenian warga sekolah/sekolah.
3. Prestasi Keterampilan warga sekolah/sekolah.
4. Kreativitas warga sekolah/sekolah.
5. Motivasi belajar siswa.
6. Gemar membaca para siswa.
7. Perkembangan Unit Kegiatan Siswa.
8. Kebersihan, Keindahan, dan Keamanan Sekolah.
9. Tatakrama sekolah oleh warga sekolah.
10 Kedisiplinan warga sekolah.
DAMPAK SECARA AKADEMIK
1. Melanjutkan pendidikan bagi lulusan.
2. Pengalaman dalam bidang keahlian alumni.
DAMPAK SECARA NON AKADEMIK
1. Memasuki dunia kerja bagi lulusan.
2. Imbalan/gaji yang diperoleh oleh lulusan di dunia kerja.
3. Karier yang diraih lulusan.
4. Status sosial dan ekonomi dalam masyarakat bagi lulusan.
Selanjutnya skor-skor yang masih rendah diidentifikasi bersama kepala sekolah dan pihak-pihak yang terkait apa penyebab-penyebabnya dan bagaimana upaya-upaya konkrit untuk memecahkan masalahnya dalam rangka meningkatkan mutu sekolah.
H. Rangkuman
1. ME merupakan bagian integral dari pengelolaan pendidikan baik di tingkat
mikro.
2. Komponen MPMBS yang di-ME adalah konteks, input, proses, output, dan outcome.
3. Ada dua jenis ME: internal dan eksternal.
4. Rancangan ME meliputi 8 hal.
5. Yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan ME adalah data yang akurat
dan terbaru dan dianalisis dengan metode analisis yang cocok.
6. Penyusunan Laporan Hasil ME terdiri atas 3 bab yaitu pendahuluan, hasil
ME, kesimpulan dan saran.
ME merupakan bagian integral dari pengelolaan pendidikan baik di tingkat mikro (sekolah), meso (kandep, kanwil), maupun makro (departemen). Hal ini didasari pemikiran bahwa ME dapat mengukur tingkat kemajuan pendidikan di sekolah. ME menghasilkan informasi yang dapat digunakan untuk pengambilan keputusan. Karena itu, keberhasilan ME ditentukan oleh informasi yag cepat, tepat, dan cukup untuk pengambilan keputusan. Pelaksanaan MPMBS memerlukan ME yang intensif dan terus-menerus.
Monitoring adalah proses pemantauan untuk mendapatkan informasi pelaksanaan MPMBS. Jadi, fokus monitoring pada proses pelaksanaan MPMBS bukan pada hasilnya. Sedangkan evaluasi ialah proses mendapatkan informasi tentang hasil MPMBS. Informasi hasil ini dibandingkan dengan sasaran yang telah ditetapkan. Bila sesuai berarti program MPMBS efektif.
ME MPMBS bertujuan untuk:
(1) mendapatkan informasi sebagai masukan dalam pengambilan
keputusan.
(2). Memberi masukan (umpan balik) bagi perbaikan pelaksanaan MPMBS
baik konteks, input, proses, output, maupun outcome
(Depdiknas,2002).
B. Komponen-komponen MPMBS yang Di-ME
1. Konteks adalah eksternal sekolah berupa tuntutan (demand) dan
dukungan (support) yang berpengaruh terhadap input sekolah.
Evaluasi konteks adalah evaluasi kebutuhan (needs assessment).
2. Input
3. Proses
4. Output
5. Outcome ialah hasil MPMBS jangka panjang. Bedanya dengan output adalah output masih dampak pendidikan jangka pendek, sedangkan outcome merupakan dampak pendidikan jangka panjang baik terhadap siswa maupun sosial. Alat evaluasinya umumnya menggunakan analisis biaya dan manfaat (cost-benefit analysis) (Depdiknas,2002)
C. Jenis ME
Ada dua jenis ME: internal dan eksternal. ME internal ialah ME yang dilakukan sekolah. Tujuannya utama ME internal adalah untuk mengetahui tingkat kemajuan sekolah sehubungan dengan sasaran-sasaran sekolah. Pelaksana ME internal adalah warga sekolah. ME eksternal ialah ME yang dilakukan pihak luar sekolah seperti Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota, Dinas Pendidikan Propinsi, Direktorat SLTP, pengawas, BPG, PT, atau gabungan dari mereka. Hasil ME untuk: sistem hadiah bagi sekolah, meningkatkan iklim kompetensi antar sekolah, kepentingan akuntabilitas sekolah, memperbaiki sistem yang ada secara menyeluruh, dan membantu sekolah mengembangkan dirinya.
D. Rancangan/Disain ME
Rancangan ME meliputi:
(1) penyusunan indikator (konteks, input, proses, output, dan outcome);
(2) penyusunan instrumen berdasarkan indikator-indikator;
(3) penyusunan petunjuk penilaian berupa cara pembobotan, skala penilaian,
perhitungan, dan langkah-langkah penilaian;
(4) pemilihan sumber data berupa pihakterkait;
(5) pemilihan metode pengumpulan data berupa dokumen, pengamatan,
angket, dan wawancara;
(6) pemilihan metode analisis data;
(7)penyusunan prosedur dan jadwal;
(8) penentuan pelaksana ME misalnya ME untuk sekolah pelaksananya terdiri
dari pengawas, wakil dinas, wakil bidang, wakil BPG, dan kalangan
profesional (Depdiknas,2002).
E. Pelaksanaan ME
Yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan ME adalah data yang akurat
dan terbaru dan dianalisis dengan metode analisis yang cocok (Depdiknas,2002)
F. Penyusunan Laporan Hasil ME
Sampul
Halaman judul
Kata Pengantar
Daftar Isi
Ringkasan Eksekutif
Daftar Gambar
Daftar Tabel
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan
C. Pelaksanaan (waktu, tempat, jadwal, petugas/evaluator)
D. Metodologi Evaluasi (metode pengumpulan data, sumber data, instrumen, metode analisis data, dan prosedur ME).
BAB II HASIL EVALUASI
A. Deskripsi Data
B. Hasil Pengolahan Data
1. Hasil Pengolahan Data Setiap Komponen
2. Hasil Pengolahan Data Keseluruhan Komponen Sekolah (agregatif)
BAB III KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
B. Saran dan Tindak Lanjut
LAMPIRAN
G. Contoh Instrumen ME untuk Pembinaan MPMBS
Pembinaan kepala sekolah dilakukan berdasarkan hasil monitoring dan evaluasi terhadap pencapaian hasil MPMBS. Caranya dengan memonitor dan mengevaluasi pelaksanaan MPMBS saat ini dan mengupayakan peningkatan skor yang telah dicapai sehingga mencapai skor yang maksimal (5). Data pelaksanaan peningkatan mutu di sekolah dikumpulkan oleh pengawas sekolah melalui teknik pengumpulan data berupa observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasilnya disimpulkan dalam bentuk kriteria skor sebagai berikut.
0 = kondisi/proses dan hasil sama sekali belum
direncanakan/dilaksanakan/dicapai atau
tidak mendukung sama sekali.
1 = kondisi/perencanaan/pelaksanaan/hasil/peran/tanggung jawab belum
dilaksanakan/dicapai/ditunjuk/tidak mendukung).
2 = kondisi/perencanaan/pelaksanaan/hasil/peran/tanggung jawab sebagian
kecil selesai/mendukung/berhasil memuaskan dengan sebagian besar
ditingkatkan dan mendesak.
3 = kondisi/perencanaan/pelaksanaan/hasil/peran/tanggung jawab telah
selesai/mendukung/berhasil (memuaskan) dengan peningkatan
sebagian kecil dan mendesak.
4 = kondisi/perencanaan/pelaksanaan/hasil/peran/tanggung jawab telah
selesai/mendukung/berhasil (memuaskan) dengan sebagian kecil masih
bisa ditingkatkan tapi tidak mendesak.
5 = kondisi/perencanaan/pelaksanaan/hasil/peran/tanggung jawab telah selesai/mendukung/berhasil tanpa cacat (memuaskan).
Tabel 12
Lembar Observasi Pengelolaan dan Administrasi Sekolah Berbasis MPMBS
No Kondisi 0 1 2 3 4 5
KEADAAN GEOGRAFIS
1. Kondisi dan kesesuaian daerah sekitar ditinjau dari sosial budaya kehidupan masyarakat terhadap pelaksanaan program di sekolah seperti merasa ikut memiliki dan perhatian kepada kepala sekolah.
2. Kondisi dan dukungan iklim komunikasi dan pergaulan masyarakat terhadap lingkungan/masyarakat sekolah yang melaksanakan program di sekolah seperti sifat akomodatif dan peluang yang diberikan untuk pengembangan sekolah.
3. Dukungan alam sekitar terhadap penyelenggaraan pendidikan di sekolah adalah memiliki potensi besar mendukung sukses dan berkembangnya program sekolah, gangguan bencana alam, dan tingkat keterjangkauan masyarakat menuju sekolah.
4. Kesesuaian adat istiadat, agama, dan keyakinan masyarakat terhadap penyelenggaraan pendidikan di sekolah adalah kondusif dan memberikan kontribusi kepada sekolah, kerukunan antar agama dan etnis, serta sifat kegotongroyongan.
PERMINTAAN MASYARAKAT AKAN PENDIDIKAN
1. Animo dan dorongan masyarakat dalam melanjutkan pendidikan/sekolah anaknya, dan kualitas calon siswa ditinjau dari nilai hasil ujian nasional.
2. Perkembangan jenis pendidikan di daerah, baik negeri maupun swasta, secara kuantitas dan kualitas serta jumlah lulusan sekolah dasar dari tahun ke tahun.
3. Permintaan masyarakat akan peningkatan mutu pendidikan di daerah, seperti pengayaan materi pelajaran, PBM di sekolah serta animo orang tua untuk memasukkan anaknya yang SLTP ke lembaga bimbingan belajar/tes.
4. Permintaan masyarakat akan relevansi pendidikan di daerah seperti disesuaikan dengan kemampuan ekonomi, kurikulum muatan lokal dan pertimbangannya dengan kemajuan IPTEK serta perkembangan otonomi daerah.
DUKUNGAN ATAU PARTISIPASI MASYARAKAT PADA PENDIDIKAN/SEKOLAH
1. Dukungan/partisipasi dalam bentuk pemikiran seperti dalam bentuk usul, saran, kritik, baik melalui media masa, elektronik ataupun langsung kepada sekolah mengenai berbagai persoalan dan penyelenggaraan pendidikan.
2. Dukungan/partisipasi orang tua/masyarakat dalam bentuk fisik (material/barang) untuk pembangunan sarana dan fasilitas belajar mengajar di sekolah.
3. Dukungan/partisipasi masyarakat/orang tua siswa/BP3 dalam bentuk uang untuk pembangunan sarana dan fasilitas belajar mengajar di sekolah serta proses pembelajaran.
4. Dukungan/partisipasi dalam bentuk moral seperti pembinaan anak di keluarga tentang keagamaan, nilai dan etika, dan sosial kemasyarakatan.
KEBIJAKSANAAN PEMERINTAH
1. Implementasi atau penerapan dan kebijakan pendidikan tingkat nasional oleh sekolah sesuai dengan tingkat kepentingan dan tuntutan daerah.
2. Keberadaan komite sekolah, keanggotaan sekolah di dewan sekolah tingkat kabupaten/kota, dan kerjasama sekolah dengan pemerintah setempat.
3. Implementasi kebijakan daerah dalam mewujudkan otonomi daerah sampai dengan otonomi sekolah melalui dukungan kepada sekolah dalam bentuk uang, material, atau lainnya.
ASPIRASI MASYARAKAT TERHADAP PENDIDIKAN
1. Bentuk dan isi aspirasi masyarakat sekitar sekolah terhadap mutu pendidikan yang berbasis sekolah/masyarakat disampaikan melalui berbagai media, pertemuan, dialog, dan sebagainya.
2. Keberadaan wadah komunikasi di sekolah untuk menampung informasi dan aspirasi dari masyarakat terhadap penyelenggaraan pendidikan di daerahnya dan mensosialisasikan/mensinkronkan program sekolah dengan kemauan masyarakat.
3. Keberadaan jaringan informasi sekolah di samping untuk mengetahui perkembangan IPTEK dan masyarakat daerah, nasional dan internasional, juga meningkatkan wawasan, pengetahuan, kebijakan pemerintah dan lainnya.
4. Reaksi sekolah terhadap aspirasi dan informasi dari masyarakat diantaranya sekolah memiliki sikap keterbukaan, responsif, dan tindakan nyata dalam bentuk kebijakan untuk penyelenggaraan pendidikan.
STATUS SOSIAL EKONOMI (SSE) MASYARAKAT
1. Kondisi rata-rata status sosial masyarakat sekitar sekolah.
2. Kondisi rata-rata tingkat perekonomian warga sekitar sekolah.
VISI SEKOLAH
1. Tingkat pemahaman dan penghayatan visi sekolah oleh warga sekolah.
2. Keberadaan dan perumusan visi sekolah dikaitkan dengan keterlibatan warga sekolah.
3. Tingkat Sosialisasi visi sekolah kepada warga sekolah, masyarakat, BP3 dan lainnya.
MISI SEKOLAH
1. Perumusan, isi rumusan, dan keterlibatan warga sekolah dan BP3 dalam penyusunan misi sekolah sebagai penjabaran dari visi sekolah.
2. Tingkat sosialisasi dan pemahaman misi sekolah oleh warga sekolah dan masyarakat.
TUJUAN SEKOLAH
1. Tingkat perumusan Tujuan Sekolah untuk mewujudkan visi dan misi sekolah yang terukur, cerminan dalam suatu sasaran serta tingkat kebersamaan penyusunan tujuan sekolah.
2. Tingkat sosialisasi dan pemahaman tujuan.
3. Variasi dan kuantitas tujuan sekolah.
SASARAN SEKOLAH
1. Keterlibatan warga sekolah dalam perumusan sasaran sekolah, juga perumusan sasaran sekolah berdasarkan pada visi, mis dan tujuan sekolah dengan memperhitungkan tantangan nyata yang dihadapi oleh sekolah dan telah menggambarkan secara kuantitas dan mutu yang akan dicapai.
2. Tingkat sosialaisasi dan pemahaman sasaran.
3. Variasi dan kuantitas sasaran sekolah yang akan dicapai oleh sekolah.
PROGRAM SEKOLAH
1. Perumusan program sekolah berdasarkan atas analisa fungsi-fungsi sumber daya dan atas dasar analisa SWOT serta langkah-langkah pemecahan persoalannya oleh warga sekolah dan masyarakat/BP3
2. Program sekolah mencerminkan dari sasaran yang telah dirumuskan atau ditetapkan sebelumnya dengan perencanaan-perencanaan konkret tentang aspek-aspek mutu yang akan dicapai, kegiatannya, yang melakukan, waktu, tempat, dan biaya yang diperlukan.
3. Program sekolah berisi tentang berbagai aspek yang semuanya untuk meningkatkan mutu sekolah, baik yang bersifat akademik maupun non akademik.
4. Sistematika program kerja sekolah dibuat atau dikelompokkan sesuai sasarannya dengan berbagai indikator seperti: nama program, sasaran, penanggung jawab, kekuatan pendukung, kelemahan/penghambat, strategi, dan perincian lengkap kegiatan.
5. Anggaran program kerja sekolah diformulkasikan dalam bentuk rupiah untuk jangka waktu tertentu(periode) serta alokasi sumber-sumber kepada setiap bagian dengan sumber-sumber dana dapat dialokasikan dari : Rutin, OPF, BP3, bantuan MPMBS, Kesiswaan, dan lainnya.
6. Khusus anggaran dari bantuan MPMBS sebagai pancingan pembiayaan untuk operasionalisasi kegiatan program sekolah bagi peningkatan mutu sekolah.
7. Bentuk atau format anggaran program kerja sekolah disusun terdiri : RAPBS, Anggaran Total, dan Anggaran Tiap Kegiatan.
SUMBER DAYA SEKOLAH
1. Potensi sumber daya sekolah(sarana, prasarana, fasilitas, alat, media, dll)
2. SDM sekolah (jumlah dan kualifikasinya)
3. Sarana dan prasarana (tanah dan gedung), baik luasan, jumlah dan kualifikasinya.
4. Fasilitas ruang, laboratorium, perpustakaan, UKS, BP, dll.
5. Fasilitas mebelair untuk siswa, guru, KS, TU, dll.
6. Sumber dana, jumlah dana, usaha-usaha untuk memperoleh tambahan dana, serta penggunaannya.
7. Optimasi penggunaan sumber daya sekolah.
SISWA/PESERTA DIDIK
1. Sistem rekruitmen, seperti kepanitiaan, persyaratan, dan kerjasama dengan stakeholders.
2. Karakteristik siswa tentang hasil belajarnya, SES, dan prestasi lain.
3. Aktivitas siswa baik yang bersifat akademik maupun non akademik.
KURIKULUM
1. Penerapan Kurikulum Nasional tentang jumlah, jenis, daya serap siswa, dan pengayaan program/materi.
2. Pengembangan dan penerapan kurikulum muatan lokal.
3. Pengembangan kurikulum dalam bentuk silabus, SAP, referensi, diktat, dll.
SIKAP KEMANDIRIAN
1. Pemahaman warga sekolah terhadap swadaya sekolah.
2. Optimasi potensi sekolah apapun jenisnya.
KEUANGAN
1. Penggalian sumber dana dimasyarakat, sekolah dengan berbagai strategi.
2. Peran warga sekolah dalam meningkatkan income generating activity atau unit produksi.
3. Peruntukan biaya bagi setiap program yang menghasilkan tambahan dana bagi sekolah.
4. Donatur/sumber dana baik jumlah, kualifikasi maupun instansi/dunia usaha.
PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN
1. Aktivitas kegiatan pertemuan antara warga sekolah dengan masyarakat.
2. Peran warga sekolah dalam setiap mengadakan/ menyelenggarakan pertemuan/rapat baik berupa usul, kritik, pendapat, dll.
3. Peran masyarakat (BP3/Stakeholders/Komite Sekolah) dalam setiap melakukan pertemuan/rapat dengan sekolah.
4. Bentuk pengambilan keputusan yang didasarkan atas asas musyawarah, mufakat dan demokratis.
PROSES PENGELOLAAN KELEMBAGAAN
1. Dalam pengorganisasian, sekolah telah membuat struktur.
2. Terdapat tugas dan tanggung jawab (job discription) dalam menggerakkan roda organisasi sekolah, antara masing-masing fungsi/bagian dalam organisasi tersebut.
3. Terdapat jaminan hak-hak, kewajiban, penghargaan, dan sanksi bagi warga sekolah.
4. Kerjasama dengan pihak lain (stakeholders).
5. Pengembangan dan inovasi kelembagaan.
6. Peningkatan aturan main atau kebijakan sekolah dalam upaya peningkatan mutu pendidikan.
7. Peningkatan kebiasaan baik dan inovatif di sekolah.
8. Peningkatan peran warga sekolah dalam melaksanakan konsep MPMBS.
9. Peningkatan pengelolaan hubungan kelembagaan baik intern sekolah maupun dengan ekstern sekolah (stakeholders).
PROSES PENGELOLAAN PROGRAM
1. Keberadaan program kerja sekolah yang jelas, terencana, kerjasama dengan pihak lain, dan terukur serta layak dilaksanakan.
2. Keterlibatan warga sekolah, masyarakat dalam pelaksanaan program kerja.
3. Kualitas dan Kuantitas Program Kerja.
4. Strategi Pelaksanan Program dan kesesuaiannya dengan sasaran.
5. Penggunaan analisa SWOT dalam pelaksanaan program kerja sekolah.
PROSES BELAJAR MENGAJAR
1. Inovasi, penggunaan media, evaluasi, dan sebagainya dalam kegiatan guru dalam mengajar.
2. Pengelolaan kelas dilakuakn dengan memperhatikan gender, perbedaan kemampuan siswa, dll.
3. Program pembimbingan siswa, pelaksanaan, dan keberlanjutannya, di samping memperhatikan jenis dan latar belakang siswa.
4. Pengayaan materi pengajaran yang dilakukan sekolah.
5. Referensi mendukung pelajaran.
PROSES EVALUASI
1. Pengembangan bentuk bentuk evaluasi yang dilakukan sekolah.
2. Pelaksanaan evaluasi di sekolah, baik ditinjau dari durasi waktu, model, maupun lainnya.
PROSES KERJASMA DAN PARTISIPASI
1. Keberadaan jaringan kerjasama dan partisipasi masyarakat yang ada di sekolah.
2. Pelaksanaan atau implementasi kerjasama atau partisipasi dari stakeholders.
3. Isi kerjasama dan partisipasi.
AKUNTABILITAS
1. Pertanggungjawaban program oleh sekolah kepada warga sekolah dan masyarakat.
2. Pertanggungjawaban keuangan sekolah kepada warga seklah dan masyarakat.
3. Mekanisme pertanggungjawaban program sekolah dan keuangan sekolah.
4. Kepuasan warga sekolah/masyarakat/BP3 terhadap pertanggungjawaban sekolah.
KEMANDIRIAN
1. Penggalian sumber-sumber dana dari dalam sekolah dan di luar sekolah.
2. Pemanfaatan sumber daya sekolah dalam upaya menambah pendapatan sekolah.
3. Pengadaan income generating unit-unit produksi dan sejenisnya.
PROSES KETERBUKAAN
1. Keberadaan dan operasionalisasi wadah informasi di sekolah.
2. Tingkat kepuasan warga sekolah dan masyarakat terhadap berbagai program dan pertanggungjawaban sekolah.
PROSES KEBERLANJUTAN (SUSTAINIBILITAS)
1. Perumusan sasaran lanjutan program dari sebelumnya oleh sekolah.
2. Perumusan program lanjutan dari sebelumnya oleh sekolah.
3. Strategi yang dipergunakan untuk merumuskan pelaksanaan program lanjutan.
4. Pentahapan pelaksanaan yang direncanakan.
5. Pengembangan dukungan pencapaian sasaran.
PENGELOLAAN KEUANGAN
1. Perincian penggunaan/pembiayaan untuk program sekolah.
2. Proporsi penggunaan biaya untuk program sekolah.
3. Dasar-dasar pembiayaan yang secara yuridis dipakai oleh sekolah.
4. Jenis sasaran yang dibiayai baik yang bersifat akademik maupun non akademik.
5. Ratio pemasukan dan pengeluaran dana.
6. Perangkat administrasi yang diperlukan.
7. Personil penanggung jawab terhadap penggunaan biaya/dana.
PRESTASI AKADEMIK
1. Hasil belajar nasional dan Nilai Rapor lulusan.
2. Hasil-hasli Karya Ilmiah Remaja para siswa.
PRESTASI NON AKADEMIK
1. Prestasi Olah Raga warga sekolah/sekolah.
2. Prestasi Kesenian warga sekolah/sekolah.
3. Prestasi Keterampilan warga sekolah/sekolah.
4. Kreativitas warga sekolah/sekolah.
5. Motivasi belajar siswa.
6. Gemar membaca para siswa.
7. Perkembangan Unit Kegiatan Siswa.
8. Kebersihan, Keindahan, dan Keamanan Sekolah.
9. Tatakrama sekolah oleh warga sekolah.
10 Kedisiplinan warga sekolah.
DAMPAK SECARA AKADEMIK
1. Melanjutkan pendidikan bagi lulusan.
2. Pengalaman dalam bidang keahlian alumni.
DAMPAK SECARA NON AKADEMIK
1. Memasuki dunia kerja bagi lulusan.
2. Imbalan/gaji yang diperoleh oleh lulusan di dunia kerja.
3. Karier yang diraih lulusan.
4. Status sosial dan ekonomi dalam masyarakat bagi lulusan.
Selanjutnya skor-skor yang masih rendah diidentifikasi bersama kepala sekolah dan pihak-pihak yang terkait apa penyebab-penyebabnya dan bagaimana upaya-upaya konkrit untuk memecahkan masalahnya dalam rangka meningkatkan mutu sekolah.
H. Rangkuman
1. ME merupakan bagian integral dari pengelolaan pendidikan baik di tingkat
mikro.
2. Komponen MPMBS yang di-ME adalah konteks, input, proses, output, dan outcome.
3. Ada dua jenis ME: internal dan eksternal.
4. Rancangan ME meliputi 8 hal.
5. Yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan ME adalah data yang akurat
dan terbaru dan dianalisis dengan metode analisis yang cocok.
6. Penyusunan Laporan Hasil ME terdiri atas 3 bab yaitu pendahuluan, hasil
ME, kesimpulan dan saran.
BAB IV PELAKSANAAN
A. Rasional dan Tujuan
Tidak ada satu pelaksanaan MPMBS yang seragam untuk semua sekolah. Pelaksanaan MPMBS bukanlah proses sekali jadi bagus hasilnya, tetapi merupakan proses yang berlangsung kontinyu dan melibatkan stakeholders secara aktif yang bertanggung jawab dalam penyelenggaran pendidikan di sekolah. Proses menuju MPMBS memerlukan minimal perubahan empat hal pokok:
(1) perubahan peraturan perundang-undangan pendidikan sekarang ini perlu disesuaikan dari menempatkan sekolah sebagai subordinasi birokrasi dan marjinal menjadi sekolah yang otonom dan sebagai unit utama;
(2) perilaku unsur-unsur sekolah yang tergantung atasan, pasif, reaktif, parsial, individualitik, disintegratif, menyimpang, egoisme, kaku, dan amatiran menjadi perilaku yang mandiri, kreatif, proaktif, sinerjis, koordinatif, integratif, sinkronistis, kooperatif, luwes, dan profesional;
(3) perubahan peran sekolah yang selama ini biasa diatur menjadi sekolah yang bermotivasi diri tinggi; dan
(4) struktur organisasi pendidikan saat ini perlu ditata kembali dan dianalisis sifat hubungannya (komando, koordinatif, dan fasilitatif).
Tahapan pelaksanaan MPMBS berikut ini bersifat umum dan luwes. Tahapan MPMBS dibuat dengan tujuan untuk:
(1) membantu sekolah agar MPMBS dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien;
(2) membantu sekolah dalam menyusun rencana dan program-programnya untuk mendapatkan dukungan dana dari sponsor kompeten, dan
(3) melakukan ujicoba pelaksanaan konsep MPMBS.
B. Tahap-tahap Pelaksanaan
1. Mensosialisasikan konsep MPMBS
MenYosialisasikan konsep MPMBS ke seluruh stakeholder yang terkait melalui pelatihan, workshop, semiloka, diskusi, forum ilmiah, dan media massa. Dalam sosialisasi tersebut, dijelaskan apa, mengapa, dan bagaimana konsep MPMBS diselenggarakan. Kepala sekolah membaca dan membentuk budaya MPMBS di sekolahnya masing-masing. Caranya sebagai berikut. (1) baca dan fahami sistem budaya, sumberdaya yang ada secara cermat dan refleksikan kecocokannya dengan sistem, budaya baru yang dapat mendukung MPMBS; (2) identifikasi sistem, budaya, dan sumberdaya yang perlu diperkuat dan diubah, kenalkan sistem, budaya baru yang diperlukan untuk menyelenggarakan MPMBS; (3) buatlah komitmen rinci yang diketahui semua unsur yang bertanggungjawab, jika terjadi perubahan sistem, budaya, dan sumberdaya cukup mendasar; (4) bekerjalah dengan semua unsur sekolah untuk mengklarifikasi visi, misi, tujuan, sasaran, rencana, dan program-program MPMBS, (5) hadapilah status quo terhadap perubahan, jangan menghindar dan menarik diri serta jelaskan perlunya perubahan; (6) garisbawahi prioritas sistem, budaya, dan sumberdaya yang belum ada sekarang untuk mendukung visi, misi, tujuan, sasaran, rencana, dan program-program MPMBS; dan (7) pantaulah dan arahkan proses perubahan agar sesuai dengan visi, misi, tujuan, sasaran, rencana, dan program-program MPMBS (Depdiknas,2002).
2. Identifikasi Tantangan Nyata
Tantangan sekolah adalah selisih hasil sekolah dengan target sekolah. Contoh: siswa yang lulus UAN = 270. Target = 300. Tantangan sekolah = 30 siswa atau 10 persen. Cara untuk mengidentifikasi output yang diharapkan dengan cara prakiraan dengan asumsi-asumsinya untuk menemukan kecenderungan-kecenderungannya. Tantangan sekolah umumnya bersumber dari empat kategori yaitu: mutu, produktivitas, efektivitas, dan efisiensi. Produktivitas adalah perbandingan output dengan input. Efektivitas ialah tingkat pencapaian tujuan atau hasil nyata dibagi target. Efisiensi ialah proses penghematan. Efisiensi internal ialah hubungan output dengan sumberdaya yang digunakan. Efisiensi eksternal ialah hubungan antara biaya yang digunakan untuk menghasilkan tamatan dan keuntungan setelah lulus.
3. Merumuskan Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran Sekolah
a. Visi
Visi ialah mimpi yang dapat diwujudkan. Visi adalah pandangan jauh ke depan kemana sekolah akan dibawa. Gambaran harus didasarkan pada landasan yuridis khususnya tujuan pendidikan nasional sesuai dengan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2003 tentang Sisdiknas dan peraturan perundang-undangan lainnya yang berlaku.
Contoh visi sekolah: Unggul dalam prestasi berdasarkan imtaq.
Indikator visi:
(1) unggul dalam NEM
(2) unggul dalam persaingan ke pendidikan di atasnya
(3) unggul dalam lomba karya ilmiah remaja
(4) unggul dalam lomba kreativitas
(5) unggul dalam lomba kesenian
(6) unggul dalam lomba olahraga
(7) unggul dalam disiplin
(8) unggul dalam aktivitas keagamaan, dan
(9) unggul dalam kepedulian sosial.
Untuk mengevaluasi kecukupan pengungkapan atas visi sekolah yang baik dapat digunakan daftar simak sebagai berikut:
Tabel 5
Evaluasi Visi Sekolah
No Uraian Ya Tidak
1. Apakah visi cukup jelas?
2. Apakah visi mudah dihafal?
3. Apakah visi menarik?
4. Apakah visi menantang diwujudkan?
5. Apakah visi memberi ilham?
6. Apakah visi memberikan motivasi kepada stakeholder?
7. Apakah visi dilakukan secara partisipatif dengan stakeholder?
8. Apakah visi mempertimbangkan stakeholder sekolah?
9. Apakah visi mempertimbangkan nilai-nilai yang dianut sebagian besar warga sekolah?
10. Apakah visi terkait dengan visi Dinas Pendidikan setempat?
b. Misi
Misi adalah tindakan mewujudkan visi. Dalam merumuskan miss, harus dipertimbangkan tugas pokok sekolah dan kepentingan stakeholders. Contoh misi:
(1) Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan secara efektif
(2) Menumbuhkan semangat keunggulan secara intensif kepada seluruh
warga sekolah.
(3) Mendorong dan membantu siswa mengenali potensi dirinya.
(4) Menumbuhkan penghayatan terhadap ajaran agama yang dianut dan
juga budaya bangsa.
(5) Menerapkan manajemen partisipatif dengan melibatkan seluruh
stakeholder.
Untuk mengecek kecukupan pengungkapan misi sekolah yang baik dapat dapat digunakan daftar simak berikut ini.
Tabel 6
Evaluasi Misi Sekolah
No Uraian Ya Tidak
1. Apakah misi sudah menggambarkan cara untuk mencapai visi ?
2. Apakah misi sesuai tugas pokok dan fungsi sekolah?
3. Apakah misi sesuai dengan visi sekolah?
4. Apakah misi terkait dengan Dinas Pendidikan setempat?
5. Apakah misi terkait dengan Sisdiknas yang dijalankan sekolah?
6. Apakah misi sederhana?
7. Apakah misi jelas?
8. Apakah misi tidak bermakna ganda ?
9. Apakah misi mudah diingat oleh stakeholder?
10. Apakah misi cukup dapat menjelaskan mengapa organisasi sekolah ini ada?
c. Tujuan
Tujuan ialah sesuatu yang akan dicapai/dihasilkan sekolah. Jika misi berjangka waktu lebih dari 5 tahun, maka tujuan berjangka waktu 3-5 tahun. Contoh, sebuah sekolah telah menetapkan 9 indikator visi, tetapi tujuannya sampai 2005 baru mencakup 5 indikator visi sehingga tujuannya menjadi sebagai berikut.
(1) Tahun 2008 nilai peningkatan prestasi meningkat 0,1
(2) Tahun 2008 proporsi lulusan melanjutkan ke sekolah unggul minimal 30%
(3) Tahun 2008 memiliki kelompok KIR dan mampu menjadi finalis LKIR
nasional
(4) Tahun 2008 memiliki tim olah raga mampu menjadi finalis tingkat
propinsi minimal 2 cabang olah raga.
(5) Tahun 2008 memiliki tim kesenian yang mampu tampil di tingkat propinsi
minimal 5 kali tampil.
Untuk mengevaluasi kelengkapan pengungkapan atas tujuan sekolah yang baik dapat digunakan daftar simak sebagai berikut:
Tabel 7
Evaluasi Tujuan Sekolah
No Uraian Ya Tidak
1. Apakah tujuan merupakan penjabaran misi?
2. Apakah tujuan jelas?
3. Apakah tujuan mempertimbangkan faktor internal sekolah?
4. Apakah tujuan mempertimbangkan faktor eksternal sekolah?
5. Aoakah tujuan terkait dengan pelaksanan misi sekolah?
6. Apakah tujuan telah mempertimbangkan nilai-nilai yang dianut sekolah?
7. Apakah tujuan telah mempertimbangkan faktor-faktor kritis yang mempengaruhi keberhasilan sekolah?
8. Apakah tujuan sekolah tidak bertentangan dengan visi Dinas Pendidikan setempat?
d. Sasaran (Tujuan Situasional)
Sasaran ialah penjabaran tujuan. Sasaran harus mengandung peningkatan baik mutu, produktivitas, efektivitas, maupun efisiensi. Sasaran berjangka waktu satu tahun. Agar sasaran dapat dicapai dengan efektif, sasaran harus SMART (Specific, Measurable, Attainable, Realistic, and Time bounding). Walaupun sasaran merupakan penjabaran tujuan, namun dalam penentuan sasaran yang mana dan berapa besarnya harus tetap memperhatikan tantangan nyata yang dihadapi sekolah.
Berdasarkan tantangan nyata yang dihadapi sekolah, dirumuskanlah sasaran sekolah. Meskipun sasaran sekolah dirumuskan dari tantangan nyata sekolah, namun perumusan sasaran harus mengacu pada visi, misi, dan tujuan sekolah karena visi, misi, dan tujuan sekolah merupakan sumber pebngertian dalam merumuskan sasaran sekolah. Karena itu, sebelum merumuskan sasaran, harus lebih dahulu merumuskan visi, misi, dan tujuan sekolah.
Sasaran sebaiknya dibuat satu tahun ajaran. Dengan demikian, sasaran untuk satu tahun merupakan tahapan untuk mencapai tujuan jangka menengah misalnya 3 tahun. Saat menetapkan sasaran, prioritas harus dipertimbangkan sungguh-sungguh. Jika tujuan telah dicanangkan 5 aspek, apakah kelimanya digarap tahun pertama atau sebagian saja. Hal ini tregantung kondisi sekolah. Sebagai contoh, sebuah sekolah memutuskan ingin menggarap kelima aspek yang tercantum dalam tujuan, meski baru dalam tahap awal. Saaasaran sekolah untuk tahun ajaran 2005/2006 adalah sebagai berikut:
(1) Tercapainya perolehan nilai prestasi siswa meningkat 0,1
(2) Terwujudnya lulusan yang melanjutkan ke sekolah unggul minimal 30%
(3) Terwujudnya kelompok KIR yang menjadi finalis LKIR nasional
(4) Terwujudnya satu tim olah raga yang menjadi finalis tingkat
propinsi.
(5) Terwujudnya tim kesenian yang mampu tampil di tingkat propinsi
minimal 2 kali tampil.
Untuk mengevaluasi kelengkapan pengungkapan atas sasaran sekolah
yang baik dapat digunakan daftar simak sebagai berikut:.
Tabel 8
Evaluasi Sasaran Sekolah
No Uraian Ya Tidak
1. Apakah sasaran sudah menjabarkan tujuan?
2. Apakah sasaran sudah spesifik (khusus)?
3. Apakah sasaran dapat diukur kuantitasnya?
4. Apakah sasaran bermanfaat bagi sekolah ?
5. Apakah sasaran dapat diwujudkan?
6. Apakah sasaran sudah jelas kapan dimuali dan kapan selesainya?
7. Apakah sasaran sekolah telah dapat dirumuskan secara jelas?
8. Apakah sasaran sekolah telah terstruktur dengan baik?
9. Apakah rumusan sasaran sekolah menggambarkan hasil?
10. Apakah sasaran sekolah yang ditetapkan merupakan penjabaran dari tujuan yang mempunyai kaitan yang erat dengan tujuan?
11. Apakah sasaran sekolah yang ditetapkan tidak mengandung tujuan antara?
12. Apakah sasaran sekolah yang ditetapkan dapat dirinci pencapaiannya setiap tahun?
4. Mengidentifikasi Fungsi-fungsi yang Diperlukan untuk Mencapai Sasaran
Setelah sasaran ditetapkan maka langkah berikutnya adalah mengidentifikasi fungsi-fungsi yang digunakan untuk mencapai sasaran yang masih perlu diteliti tingkat kesiapannya antara lain fungsi manajemen seperti perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan program sekolah.
5. Melakukan Analisis SWOT
Analisis SWOT dilakukan untuk mengenali tingkat kesiapan sekolah untuk mencapai sasaran sekolah. Kekuatan adalah faktor dari dalam sekolah yang mendorong pencapaian sasaran. Peluang adalah faktor dari luar sekolah yang mendorong pencapaian sasaran. Kelemahan adalah faktor dari dalam sekolah yang menghambat pencapaian sasaran. Ancaman adalah faktor dari luar sekolah yang menghambat pencapaian sasaran. Analisis SWOT menggunakan tabel berikut ini.
Tabel 9
Analisis SWOT/Tingkat Kesiapan Fungsi dan Faktor-Faktornya
Fungsi dan Faktornya Kriteria Kesiapan Kondisi Nyata Tingkat Kesiapan Faktor
Siap Tidak Siap
A, Fungsi ……..
1. Faktor Internal
2. Faktor Eksternal
a….
b….
c….
a. ……
b. ……
c. …….
a. ….
b. ….
c. ….
d.
a.
b. …..
c. …….
Kekuatan
(Strength)
Peluang
(Opportunity)
Kelemahan
(Weaknesses)
Ancaman
(Threat)
B, Fungsi ……..
1. Faktor Internal
2. Faktor Eksternal
a….
b….
c….
a. ……
b. ……
c. …….
e. ….
f. ….
g. ….
h.
b.
b. …..
c. …….
Kekuatan
(Strength)
Peluang
(Opportun-ity)
Kelemahan
(Weaknesses)
Ancaman
(Threat)
Dan seterusnya
(Depdiknas,2004)
Contoh Analisis SWOT:
(1) Tantangan
NEM rata-rata SMA 3 Kabupaten A tahun ini adalah 40, dan NEM rata-rata yang diharapkan tahun depan adalah 42. Jadi besarnya tantangan adalah 42 – 40 = 2.
(2) Sasaran
“Meningkatkan NEM rata-rata dari 40 pada tahun ini menjadi 42 tahun depan.”
(3) Fungsi-fungsi yang perlu dilibatkan untuk mencapai sasaran.
Adapun fungsi-fungsi yang perlu dilibatkan untuk mencapai sasaran dan yang masih perlu diteliti tingkat kesiapannya adalah: fungsi proses belajar menagajar dan fungsi-fungsi pendukungnya, yaitu: fungsi ketenagaan, fungsi kurikulum, fungsi fasilitas, fungsi keuangan, dan fungsi kesiswaan.
Fungsi-fungsi yang perlu dilibatkan untuk mencapai sasaran yang telah diidentifikasikan pada butir (3) di atas, semuanya perlu diteliti, diketahui tingkat kesiapannya melalui analisis SWOT. Contoh berikutnya hanya mengambil dua fungsi saja yaitu fungsi proses belajar mengajar dan fungsi kurikulum.
Tabel 10
Cara Pengisian Tabel Analisis SWOT
Fungsi dan Faktornya Kriteria Kesiapan Kondisi Nyata Tingkat Kesiapan Faktor
Siap Tidak Siap
A. Fungsi Manajemen Sekolah
1. Faktor Internal
a. Perencanaan
b. Pelaksanaan
c. Pengawasan
2. Faktor Eksternal
a. Lingkungan fisik
b. Lingkungan sosial
c. Dukungan orang tua
d. Dukungan Pemerintah
Dukungan pengusaha
Mantap
Tepat
Ketat
Catatan: Pengisian sedapat mungkin kuantitatif (Depdiknas,2002)
Analisis SWOT berguna untuk merevisi sasaran yang mungkin terlalu ambisius atau terlalu rendah agar menjadi sasaran yang wajar dan menantang untuk dicapai.
6. Alternatif Langkah Pemecahan Masalah
Dari hasil analisis SWOT dapat dilakukan tindakan yang diperlukan untuk merubah fungsi yang tidak siap menjadi siap. Tindakan ini disebut langkah-langkah pemecahan persoalan, yang pada hakekatnya merupakan tindakan mengatasi kelemahan menjadi kekuatan, dan ancaman menjadi peluang.
7. Menyusun Rencana dan Program Sekolah
Rencana peningkatan mutu meliputi jangka pendek, menengah, dan panjang serta program-program untuk merealisasikan rencana tersebut. Karena sekolah selalu terbatas sumberdayanya, maka perlu ditetapkan skala prioritas. Rencana harus menjelaskan secara detail dan lugas tentang: siapa yang melakukan, apa yang dilakukan, bilamana dilakukan, di mana dilakukan, bagaimana melakukan dan bagaimana biayanya. Hal ini untuk memudahkan pelaksanaan dan dukungan moral maupun finansial dari
stakeholders. Hal pokok yang perlu diperhatikan oleh seklah dalam menyusun rencana adalah keterbukaan kepada stakeholders khususnya orang-tua/Dewan Sekolah. BP3 saat ini perlu dimekarkan menjadi Komite Sekolah yang terdiri atas: (1) orang-tua siswa, (2) wakil siswa, (3) wakil sekolah, (4) wakil organisasi profesi, (5) wakil pemerintah, (6) wakil publik, dan (7) wakil alumni.
Jika rencana merupakan deskripsi hasil yang diharapkan dan dapat digunakan untuk keperluan penyelenggaraan kegiatan sekolah, maka program adalah alokasi sumberdaya sekolah ke dalam kegiatan menurut jadwal waktu dan tatalaksana yang sinkron. Dengan kata lain, program adalah bentuk dokumen yang menggambarkan langkah mewujudkan sinkronisasi dalam ketatalaksanaan (Diknas,2002).
Alur berpikir pembuatan rencana dan program sekolah seperti Gambar 1..
8. Melaksanakan Rencana Peningkatan Mutu
Sekolah hendaknya: (1) proaktif melaksanakan rencana yang sudah disetujui stakeholders; (2) mendayagunakan sumberdaya pendidikan semaksimal mungkin, (3) menggunakan pengalaman-pengalaman yang efektif, teori-teori yang cocok untuk meningkatkan mutu; (4) bebas mengambil inisiatif dan kreatif dalam menjalankan program-program karena itu harus bebas dari keterikatan birokratis yang biasanya menghambat penyelenggaraan pendidikan; (5) menerapkan konsep belajar tuntas (mastery learning). Artinya siswa harus menguasai materi pelajaran secara utuh dan bertahap sebelum melanjutkan pembelajaran ke topik-topik lain. Untuk menghindari berbagai penyimpangan kepala sekolah harus melakukan supervisi dan monitoring kegiatan-kegiatan peningkatan mutu. Kepala sekolah sebagai manajer dan leader berhak mengarahkan, mendukung, dan menegur jika akan terjadi dan terjadi penyimpangan. Tetapi, arahan, dukungan, dan teguran tersebut jangan sampai membuat warga sekolah menjadi amat terkekang sehingga sasaran tidak tercapai (Depdiknas,2002).
Gambar . Alur Pikir Pembuatan Rencana dan Program Sekolah
9. Melakukan Evaluasi Pelaksanaan
Evaluasi pelaksanaan untuk mengetahui tingkat keberhasilan program. Sekolah perlu melakukan evaluasi pelaksanaan program baik jangka pendek, menengah, maupun jangka panjang. Evaluasi jangka pendek dilakukan setiap akhir catur wulan. Jangka menengah setiap akhir tahun. Jangka panjang setiap akhir lima tahun. Dalam melakukan evaluasi kepala sekolah harus melibatkan stakeholders. Sebelum melakukan evaluasi perlu disepakati sejak awal indikator-indikator keberhasilan setiap program. Hasil evaluasi perlu dibuat laporannya yang terdiri laporan teknis dan keuangan Jika sedkolah melakukan upaya-upaya penambahan pendapatan, maka pendapatan tambahan itu harus dilaporkan sebagai bentuk pertangungjawaban (akuntabilitas) yang dikirimkan kepada atasan dan dewan sekolah.
10. Sasaran Baru
Hasil evaluasi pelaksanaan dapat dipakai untuk alat perbaikan kinerja program yang akan datang. Hasil evaluasi merupakan umpan balik atau masukan bagi sekolah dan orang tua siswa untuk merumuskan sasaran program baru untuk tahun yang akan datang. Bila dianggap berhasil maka sasaran dapat ditingkatkan sesuai dengan kemampuan sumber daya yang tersedia. Jika gagal maka sasaran dapat saja tetap seperti sedia kala, namun dilakukan perbaikan strategi dan mekanisme pelaksanaan kegiatan. Setelah sasaran baru ditetapkan, selanjutnya dilaksanakan analisis SWOT untuk mengetahui tingkat kesiapan masing-masing fungsi manajemen dalam sekolah sehingga dapat diketahui kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman dalam rangka penyusunan rencana dan program baru.
C. Tugas dan Fungsi Sekolah
1) Menyusun rencana dan program pelaksanaan MPMBS dengan
melibatkan stakeholders.
2) Mengkoordinasikan dan menyerasikan segala sumberdaya di sekolah
dan di luar sekolah untuk mencapai sasaran MPMBS.
3) Melaksanakan program MPMBS secara efektif dan efisien dengan
menerapkan prinsip Total Quality Management (TQM) dan
pendekatan sistem.
4) Melaksanakan pengawasan dan pembimbingan pelaksanaan MPMBS
sehingga kejituan implementasi dapat dijamin untuk mencapai
sasaran MPMBS..
5) Pada setiap akhir tahun ajaran melakukan evaluasi pencapaian
sasaran MPMBS yang telah ditetapkan. Hasilnya untuk menentukan
sasaran baru MPMBS tahun berikutnya.
6) Menyusun laporan pelaksanaan MPMBS beserta hasilnya secara lengkap
dan benar untuk disampaikan kepada Dinas Pendidikan
kabupaten/kota, komite sekolah dan yayasan (bagi sekolah swasta.
7) Mempertanggugjawabkan hasil pelaksanaan MPMBS kepada stakeholder (Depdiknas,2002).
D. Contoh Supervisi Pembinaan Pelaksanaan MPMBS
Contoh pembinaan pelaksanaan MPMBS dapat menggunakan tabel berikut
Tabel 11
Instrumen Observasi Pelaksanaan MPMBS
Nama Pengawas : Sugiharto
Nama Sekolah : .........
No. Pelaksanaan MPMBS Pelaksanaan Masalah
Pemecahan
Baik Belum Baik
1 2 3 4 5
1. Sosialisasi
2. Identifikasi Tantangan Sekolah
3. a. Membuat visi
b. Membuat misi
c. Membuat tujuan
d. Membuat sasaran
4. Identifikasi Fungsi-fungsi yang Diperlukan
5. Analisis SWOT
6. Alternatif Pemecahan Masalah
7. Rencana dan Program Sekolah
8. Implementasi Rencana dan Program Seklah
9. Evaluasi Pelaksanaan
10. Sasaran baru
E. Rangkuman
1. Proses menuju MPMBS memerlukan minimal perubahan 4 hal pokok.
2. Tahap-tahap pelaksanaan MPMBS ada 10.
3. Tugas dan fungsi sekolah dalam pelaksanaan MPMBS ada 7.
Tidak ada satu pelaksanaan MPMBS yang seragam untuk semua sekolah. Pelaksanaan MPMBS bukanlah proses sekali jadi bagus hasilnya, tetapi merupakan proses yang berlangsung kontinyu dan melibatkan stakeholders secara aktif yang bertanggung jawab dalam penyelenggaran pendidikan di sekolah. Proses menuju MPMBS memerlukan minimal perubahan empat hal pokok:
(1) perubahan peraturan perundang-undangan pendidikan sekarang ini perlu disesuaikan dari menempatkan sekolah sebagai subordinasi birokrasi dan marjinal menjadi sekolah yang otonom dan sebagai unit utama;
(2) perilaku unsur-unsur sekolah yang tergantung atasan, pasif, reaktif, parsial, individualitik, disintegratif, menyimpang, egoisme, kaku, dan amatiran menjadi perilaku yang mandiri, kreatif, proaktif, sinerjis, koordinatif, integratif, sinkronistis, kooperatif, luwes, dan profesional;
(3) perubahan peran sekolah yang selama ini biasa diatur menjadi sekolah yang bermotivasi diri tinggi; dan
(4) struktur organisasi pendidikan saat ini perlu ditata kembali dan dianalisis sifat hubungannya (komando, koordinatif, dan fasilitatif).
Tahapan pelaksanaan MPMBS berikut ini bersifat umum dan luwes. Tahapan MPMBS dibuat dengan tujuan untuk:
(1) membantu sekolah agar MPMBS dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien;
(2) membantu sekolah dalam menyusun rencana dan program-programnya untuk mendapatkan dukungan dana dari sponsor kompeten, dan
(3) melakukan ujicoba pelaksanaan konsep MPMBS.
B. Tahap-tahap Pelaksanaan
1. Mensosialisasikan konsep MPMBS
MenYosialisasikan konsep MPMBS ke seluruh stakeholder yang terkait melalui pelatihan, workshop, semiloka, diskusi, forum ilmiah, dan media massa. Dalam sosialisasi tersebut, dijelaskan apa, mengapa, dan bagaimana konsep MPMBS diselenggarakan. Kepala sekolah membaca dan membentuk budaya MPMBS di sekolahnya masing-masing. Caranya sebagai berikut. (1) baca dan fahami sistem budaya, sumberdaya yang ada secara cermat dan refleksikan kecocokannya dengan sistem, budaya baru yang dapat mendukung MPMBS; (2) identifikasi sistem, budaya, dan sumberdaya yang perlu diperkuat dan diubah, kenalkan sistem, budaya baru yang diperlukan untuk menyelenggarakan MPMBS; (3) buatlah komitmen rinci yang diketahui semua unsur yang bertanggungjawab, jika terjadi perubahan sistem, budaya, dan sumberdaya cukup mendasar; (4) bekerjalah dengan semua unsur sekolah untuk mengklarifikasi visi, misi, tujuan, sasaran, rencana, dan program-program MPMBS, (5) hadapilah status quo terhadap perubahan, jangan menghindar dan menarik diri serta jelaskan perlunya perubahan; (6) garisbawahi prioritas sistem, budaya, dan sumberdaya yang belum ada sekarang untuk mendukung visi, misi, tujuan, sasaran, rencana, dan program-program MPMBS; dan (7) pantaulah dan arahkan proses perubahan agar sesuai dengan visi, misi, tujuan, sasaran, rencana, dan program-program MPMBS (Depdiknas,2002).
2. Identifikasi Tantangan Nyata
Tantangan sekolah adalah selisih hasil sekolah dengan target sekolah. Contoh: siswa yang lulus UAN = 270. Target = 300. Tantangan sekolah = 30 siswa atau 10 persen. Cara untuk mengidentifikasi output yang diharapkan dengan cara prakiraan dengan asumsi-asumsinya untuk menemukan kecenderungan-kecenderungannya. Tantangan sekolah umumnya bersumber dari empat kategori yaitu: mutu, produktivitas, efektivitas, dan efisiensi. Produktivitas adalah perbandingan output dengan input. Efektivitas ialah tingkat pencapaian tujuan atau hasil nyata dibagi target. Efisiensi ialah proses penghematan. Efisiensi internal ialah hubungan output dengan sumberdaya yang digunakan. Efisiensi eksternal ialah hubungan antara biaya yang digunakan untuk menghasilkan tamatan dan keuntungan setelah lulus.
3. Merumuskan Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran Sekolah
a. Visi
Visi ialah mimpi yang dapat diwujudkan. Visi adalah pandangan jauh ke depan kemana sekolah akan dibawa. Gambaran harus didasarkan pada landasan yuridis khususnya tujuan pendidikan nasional sesuai dengan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2003 tentang Sisdiknas dan peraturan perundang-undangan lainnya yang berlaku.
Contoh visi sekolah: Unggul dalam prestasi berdasarkan imtaq.
Indikator visi:
(1) unggul dalam NEM
(2) unggul dalam persaingan ke pendidikan di atasnya
(3) unggul dalam lomba karya ilmiah remaja
(4) unggul dalam lomba kreativitas
(5) unggul dalam lomba kesenian
(6) unggul dalam lomba olahraga
(7) unggul dalam disiplin
(8) unggul dalam aktivitas keagamaan, dan
(9) unggul dalam kepedulian sosial.
Untuk mengevaluasi kecukupan pengungkapan atas visi sekolah yang baik dapat digunakan daftar simak sebagai berikut:
Tabel 5
Evaluasi Visi Sekolah
No Uraian Ya Tidak
1. Apakah visi cukup jelas?
2. Apakah visi mudah dihafal?
3. Apakah visi menarik?
4. Apakah visi menantang diwujudkan?
5. Apakah visi memberi ilham?
6. Apakah visi memberikan motivasi kepada stakeholder?
7. Apakah visi dilakukan secara partisipatif dengan stakeholder?
8. Apakah visi mempertimbangkan stakeholder sekolah?
9. Apakah visi mempertimbangkan nilai-nilai yang dianut sebagian besar warga sekolah?
10. Apakah visi terkait dengan visi Dinas Pendidikan setempat?
b. Misi
Misi adalah tindakan mewujudkan visi. Dalam merumuskan miss, harus dipertimbangkan tugas pokok sekolah dan kepentingan stakeholders. Contoh misi:
(1) Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan secara efektif
(2) Menumbuhkan semangat keunggulan secara intensif kepada seluruh
warga sekolah.
(3) Mendorong dan membantu siswa mengenali potensi dirinya.
(4) Menumbuhkan penghayatan terhadap ajaran agama yang dianut dan
juga budaya bangsa.
(5) Menerapkan manajemen partisipatif dengan melibatkan seluruh
stakeholder.
Untuk mengecek kecukupan pengungkapan misi sekolah yang baik dapat dapat digunakan daftar simak berikut ini.
Tabel 6
Evaluasi Misi Sekolah
No Uraian Ya Tidak
1. Apakah misi sudah menggambarkan cara untuk mencapai visi ?
2. Apakah misi sesuai tugas pokok dan fungsi sekolah?
3. Apakah misi sesuai dengan visi sekolah?
4. Apakah misi terkait dengan Dinas Pendidikan setempat?
5. Apakah misi terkait dengan Sisdiknas yang dijalankan sekolah?
6. Apakah misi sederhana?
7. Apakah misi jelas?
8. Apakah misi tidak bermakna ganda ?
9. Apakah misi mudah diingat oleh stakeholder?
10. Apakah misi cukup dapat menjelaskan mengapa organisasi sekolah ini ada?
c. Tujuan
Tujuan ialah sesuatu yang akan dicapai/dihasilkan sekolah. Jika misi berjangka waktu lebih dari 5 tahun, maka tujuan berjangka waktu 3-5 tahun. Contoh, sebuah sekolah telah menetapkan 9 indikator visi, tetapi tujuannya sampai 2005 baru mencakup 5 indikator visi sehingga tujuannya menjadi sebagai berikut.
(1) Tahun 2008 nilai peningkatan prestasi meningkat 0,1
(2) Tahun 2008 proporsi lulusan melanjutkan ke sekolah unggul minimal 30%
(3) Tahun 2008 memiliki kelompok KIR dan mampu menjadi finalis LKIR
nasional
(4) Tahun 2008 memiliki tim olah raga mampu menjadi finalis tingkat
propinsi minimal 2 cabang olah raga.
(5) Tahun 2008 memiliki tim kesenian yang mampu tampil di tingkat propinsi
minimal 5 kali tampil.
Untuk mengevaluasi kelengkapan pengungkapan atas tujuan sekolah yang baik dapat digunakan daftar simak sebagai berikut:
Tabel 7
Evaluasi Tujuan Sekolah
No Uraian Ya Tidak
1. Apakah tujuan merupakan penjabaran misi?
2. Apakah tujuan jelas?
3. Apakah tujuan mempertimbangkan faktor internal sekolah?
4. Apakah tujuan mempertimbangkan faktor eksternal sekolah?
5. Aoakah tujuan terkait dengan pelaksanan misi sekolah?
6. Apakah tujuan telah mempertimbangkan nilai-nilai yang dianut sekolah?
7. Apakah tujuan telah mempertimbangkan faktor-faktor kritis yang mempengaruhi keberhasilan sekolah?
8. Apakah tujuan sekolah tidak bertentangan dengan visi Dinas Pendidikan setempat?
d. Sasaran (Tujuan Situasional)
Sasaran ialah penjabaran tujuan. Sasaran harus mengandung peningkatan baik mutu, produktivitas, efektivitas, maupun efisiensi. Sasaran berjangka waktu satu tahun. Agar sasaran dapat dicapai dengan efektif, sasaran harus SMART (Specific, Measurable, Attainable, Realistic, and Time bounding). Walaupun sasaran merupakan penjabaran tujuan, namun dalam penentuan sasaran yang mana dan berapa besarnya harus tetap memperhatikan tantangan nyata yang dihadapi sekolah.
Berdasarkan tantangan nyata yang dihadapi sekolah, dirumuskanlah sasaran sekolah. Meskipun sasaran sekolah dirumuskan dari tantangan nyata sekolah, namun perumusan sasaran harus mengacu pada visi, misi, dan tujuan sekolah karena visi, misi, dan tujuan sekolah merupakan sumber pebngertian dalam merumuskan sasaran sekolah. Karena itu, sebelum merumuskan sasaran, harus lebih dahulu merumuskan visi, misi, dan tujuan sekolah.
Sasaran sebaiknya dibuat satu tahun ajaran. Dengan demikian, sasaran untuk satu tahun merupakan tahapan untuk mencapai tujuan jangka menengah misalnya 3 tahun. Saat menetapkan sasaran, prioritas harus dipertimbangkan sungguh-sungguh. Jika tujuan telah dicanangkan 5 aspek, apakah kelimanya digarap tahun pertama atau sebagian saja. Hal ini tregantung kondisi sekolah. Sebagai contoh, sebuah sekolah memutuskan ingin menggarap kelima aspek yang tercantum dalam tujuan, meski baru dalam tahap awal. Saaasaran sekolah untuk tahun ajaran 2005/2006 adalah sebagai berikut:
(1) Tercapainya perolehan nilai prestasi siswa meningkat 0,1
(2) Terwujudnya lulusan yang melanjutkan ke sekolah unggul minimal 30%
(3) Terwujudnya kelompok KIR yang menjadi finalis LKIR nasional
(4) Terwujudnya satu tim olah raga yang menjadi finalis tingkat
propinsi.
(5) Terwujudnya tim kesenian yang mampu tampil di tingkat propinsi
minimal 2 kali tampil.
Untuk mengevaluasi kelengkapan pengungkapan atas sasaran sekolah
yang baik dapat digunakan daftar simak sebagai berikut:.
Tabel 8
Evaluasi Sasaran Sekolah
No Uraian Ya Tidak
1. Apakah sasaran sudah menjabarkan tujuan?
2. Apakah sasaran sudah spesifik (khusus)?
3. Apakah sasaran dapat diukur kuantitasnya?
4. Apakah sasaran bermanfaat bagi sekolah ?
5. Apakah sasaran dapat diwujudkan?
6. Apakah sasaran sudah jelas kapan dimuali dan kapan selesainya?
7. Apakah sasaran sekolah telah dapat dirumuskan secara jelas?
8. Apakah sasaran sekolah telah terstruktur dengan baik?
9. Apakah rumusan sasaran sekolah menggambarkan hasil?
10. Apakah sasaran sekolah yang ditetapkan merupakan penjabaran dari tujuan yang mempunyai kaitan yang erat dengan tujuan?
11. Apakah sasaran sekolah yang ditetapkan tidak mengandung tujuan antara?
12. Apakah sasaran sekolah yang ditetapkan dapat dirinci pencapaiannya setiap tahun?
4. Mengidentifikasi Fungsi-fungsi yang Diperlukan untuk Mencapai Sasaran
Setelah sasaran ditetapkan maka langkah berikutnya adalah mengidentifikasi fungsi-fungsi yang digunakan untuk mencapai sasaran yang masih perlu diteliti tingkat kesiapannya antara lain fungsi manajemen seperti perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan program sekolah.
5. Melakukan Analisis SWOT
Analisis SWOT dilakukan untuk mengenali tingkat kesiapan sekolah untuk mencapai sasaran sekolah. Kekuatan adalah faktor dari dalam sekolah yang mendorong pencapaian sasaran. Peluang adalah faktor dari luar sekolah yang mendorong pencapaian sasaran. Kelemahan adalah faktor dari dalam sekolah yang menghambat pencapaian sasaran. Ancaman adalah faktor dari luar sekolah yang menghambat pencapaian sasaran. Analisis SWOT menggunakan tabel berikut ini.
Tabel 9
Analisis SWOT/Tingkat Kesiapan Fungsi dan Faktor-Faktornya
Fungsi dan Faktornya Kriteria Kesiapan Kondisi Nyata Tingkat Kesiapan Faktor
Siap Tidak Siap
A, Fungsi ……..
1. Faktor Internal
2. Faktor Eksternal
a….
b….
c….
a. ……
b. ……
c. …….
a. ….
b. ….
c. ….
d.
a.
b. …..
c. …….
Kekuatan
(Strength)
Peluang
(Opportunity)
Kelemahan
(Weaknesses)
Ancaman
(Threat)
B, Fungsi ……..
1. Faktor Internal
2. Faktor Eksternal
a….
b….
c….
a. ……
b. ……
c. …….
e. ….
f. ….
g. ….
h.
b.
b. …..
c. …….
Kekuatan
(Strength)
Peluang
(Opportun-ity)
Kelemahan
(Weaknesses)
Ancaman
(Threat)
Dan seterusnya
(Depdiknas,2004)
Contoh Analisis SWOT:
(1) Tantangan
NEM rata-rata SMA 3 Kabupaten A tahun ini adalah 40, dan NEM rata-rata yang diharapkan tahun depan adalah 42. Jadi besarnya tantangan adalah 42 – 40 = 2.
(2) Sasaran
“Meningkatkan NEM rata-rata dari 40 pada tahun ini menjadi 42 tahun depan.”
(3) Fungsi-fungsi yang perlu dilibatkan untuk mencapai sasaran.
Adapun fungsi-fungsi yang perlu dilibatkan untuk mencapai sasaran dan yang masih perlu diteliti tingkat kesiapannya adalah: fungsi proses belajar menagajar dan fungsi-fungsi pendukungnya, yaitu: fungsi ketenagaan, fungsi kurikulum, fungsi fasilitas, fungsi keuangan, dan fungsi kesiswaan.
Fungsi-fungsi yang perlu dilibatkan untuk mencapai sasaran yang telah diidentifikasikan pada butir (3) di atas, semuanya perlu diteliti, diketahui tingkat kesiapannya melalui analisis SWOT. Contoh berikutnya hanya mengambil dua fungsi saja yaitu fungsi proses belajar mengajar dan fungsi kurikulum.
Tabel 10
Cara Pengisian Tabel Analisis SWOT
Fungsi dan Faktornya Kriteria Kesiapan Kondisi Nyata Tingkat Kesiapan Faktor
Siap Tidak Siap
A. Fungsi Manajemen Sekolah
1. Faktor Internal
a. Perencanaan
b. Pelaksanaan
c. Pengawasan
2. Faktor Eksternal
a. Lingkungan fisik
b. Lingkungan sosial
c. Dukungan orang tua
d. Dukungan Pemerintah
Dukungan pengusaha
Mantap
Tepat
Ketat
Catatan: Pengisian sedapat mungkin kuantitatif (Depdiknas,2002)
Analisis SWOT berguna untuk merevisi sasaran yang mungkin terlalu ambisius atau terlalu rendah agar menjadi sasaran yang wajar dan menantang untuk dicapai.
6. Alternatif Langkah Pemecahan Masalah
Dari hasil analisis SWOT dapat dilakukan tindakan yang diperlukan untuk merubah fungsi yang tidak siap menjadi siap. Tindakan ini disebut langkah-langkah pemecahan persoalan, yang pada hakekatnya merupakan tindakan mengatasi kelemahan menjadi kekuatan, dan ancaman menjadi peluang.
7. Menyusun Rencana dan Program Sekolah
Rencana peningkatan mutu meliputi jangka pendek, menengah, dan panjang serta program-program untuk merealisasikan rencana tersebut. Karena sekolah selalu terbatas sumberdayanya, maka perlu ditetapkan skala prioritas. Rencana harus menjelaskan secara detail dan lugas tentang: siapa yang melakukan, apa yang dilakukan, bilamana dilakukan, di mana dilakukan, bagaimana melakukan dan bagaimana biayanya. Hal ini untuk memudahkan pelaksanaan dan dukungan moral maupun finansial dari
stakeholders. Hal pokok yang perlu diperhatikan oleh seklah dalam menyusun rencana adalah keterbukaan kepada stakeholders khususnya orang-tua/Dewan Sekolah. BP3 saat ini perlu dimekarkan menjadi Komite Sekolah yang terdiri atas: (1) orang-tua siswa, (2) wakil siswa, (3) wakil sekolah, (4) wakil organisasi profesi, (5) wakil pemerintah, (6) wakil publik, dan (7) wakil alumni.
Jika rencana merupakan deskripsi hasil yang diharapkan dan dapat digunakan untuk keperluan penyelenggaraan kegiatan sekolah, maka program adalah alokasi sumberdaya sekolah ke dalam kegiatan menurut jadwal waktu dan tatalaksana yang sinkron. Dengan kata lain, program adalah bentuk dokumen yang menggambarkan langkah mewujudkan sinkronisasi dalam ketatalaksanaan (Diknas,2002).
Alur berpikir pembuatan rencana dan program sekolah seperti Gambar 1..
8. Melaksanakan Rencana Peningkatan Mutu
Sekolah hendaknya: (1) proaktif melaksanakan rencana yang sudah disetujui stakeholders; (2) mendayagunakan sumberdaya pendidikan semaksimal mungkin, (3) menggunakan pengalaman-pengalaman yang efektif, teori-teori yang cocok untuk meningkatkan mutu; (4) bebas mengambil inisiatif dan kreatif dalam menjalankan program-program karena itu harus bebas dari keterikatan birokratis yang biasanya menghambat penyelenggaraan pendidikan; (5) menerapkan konsep belajar tuntas (mastery learning). Artinya siswa harus menguasai materi pelajaran secara utuh dan bertahap sebelum melanjutkan pembelajaran ke topik-topik lain. Untuk menghindari berbagai penyimpangan kepala sekolah harus melakukan supervisi dan monitoring kegiatan-kegiatan peningkatan mutu. Kepala sekolah sebagai manajer dan leader berhak mengarahkan, mendukung, dan menegur jika akan terjadi dan terjadi penyimpangan. Tetapi, arahan, dukungan, dan teguran tersebut jangan sampai membuat warga sekolah menjadi amat terkekang sehingga sasaran tidak tercapai (Depdiknas,2002).
Gambar . Alur Pikir Pembuatan Rencana dan Program Sekolah
9. Melakukan Evaluasi Pelaksanaan
Evaluasi pelaksanaan untuk mengetahui tingkat keberhasilan program. Sekolah perlu melakukan evaluasi pelaksanaan program baik jangka pendek, menengah, maupun jangka panjang. Evaluasi jangka pendek dilakukan setiap akhir catur wulan. Jangka menengah setiap akhir tahun. Jangka panjang setiap akhir lima tahun. Dalam melakukan evaluasi kepala sekolah harus melibatkan stakeholders. Sebelum melakukan evaluasi perlu disepakati sejak awal indikator-indikator keberhasilan setiap program. Hasil evaluasi perlu dibuat laporannya yang terdiri laporan teknis dan keuangan Jika sedkolah melakukan upaya-upaya penambahan pendapatan, maka pendapatan tambahan itu harus dilaporkan sebagai bentuk pertangungjawaban (akuntabilitas) yang dikirimkan kepada atasan dan dewan sekolah.
10. Sasaran Baru
Hasil evaluasi pelaksanaan dapat dipakai untuk alat perbaikan kinerja program yang akan datang. Hasil evaluasi merupakan umpan balik atau masukan bagi sekolah dan orang tua siswa untuk merumuskan sasaran program baru untuk tahun yang akan datang. Bila dianggap berhasil maka sasaran dapat ditingkatkan sesuai dengan kemampuan sumber daya yang tersedia. Jika gagal maka sasaran dapat saja tetap seperti sedia kala, namun dilakukan perbaikan strategi dan mekanisme pelaksanaan kegiatan. Setelah sasaran baru ditetapkan, selanjutnya dilaksanakan analisis SWOT untuk mengetahui tingkat kesiapan masing-masing fungsi manajemen dalam sekolah sehingga dapat diketahui kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman dalam rangka penyusunan rencana dan program baru.
C. Tugas dan Fungsi Sekolah
1) Menyusun rencana dan program pelaksanaan MPMBS dengan
melibatkan stakeholders.
2) Mengkoordinasikan dan menyerasikan segala sumberdaya di sekolah
dan di luar sekolah untuk mencapai sasaran MPMBS.
3) Melaksanakan program MPMBS secara efektif dan efisien dengan
menerapkan prinsip Total Quality Management (TQM) dan
pendekatan sistem.
4) Melaksanakan pengawasan dan pembimbingan pelaksanaan MPMBS
sehingga kejituan implementasi dapat dijamin untuk mencapai
sasaran MPMBS..
5) Pada setiap akhir tahun ajaran melakukan evaluasi pencapaian
sasaran MPMBS yang telah ditetapkan. Hasilnya untuk menentukan
sasaran baru MPMBS tahun berikutnya.
6) Menyusun laporan pelaksanaan MPMBS beserta hasilnya secara lengkap
dan benar untuk disampaikan kepada Dinas Pendidikan
kabupaten/kota, komite sekolah dan yayasan (bagi sekolah swasta.
7) Mempertanggugjawabkan hasil pelaksanaan MPMBS kepada stakeholder (Depdiknas,2002).
D. Contoh Supervisi Pembinaan Pelaksanaan MPMBS
Contoh pembinaan pelaksanaan MPMBS dapat menggunakan tabel berikut
Tabel 11
Instrumen Observasi Pelaksanaan MPMBS
Nama Pengawas : Sugiharto
Nama Sekolah : .........
No. Pelaksanaan MPMBS Pelaksanaan Masalah
Pemecahan
Baik Belum Baik
1 2 3 4 5
1. Sosialisasi
2. Identifikasi Tantangan Sekolah
3. a. Membuat visi
b. Membuat misi
c. Membuat tujuan
d. Membuat sasaran
4. Identifikasi Fungsi-fungsi yang Diperlukan
5. Analisis SWOT
6. Alternatif Pemecahan Masalah
7. Rencana dan Program Sekolah
8. Implementasi Rencana dan Program Seklah
9. Evaluasi Pelaksanaan
10. Sasaran baru
E. Rangkuman
1. Proses menuju MPMBS memerlukan minimal perubahan 4 hal pokok.
2. Tahap-tahap pelaksanaan MPMBS ada 10.
3. Tugas dan fungsi sekolah dalam pelaksanaan MPMBS ada 7.
Subscribe to:
Posts (Atom)