PERENCANAAN
Dapat membantu melihat dengan jelas berbagai tujuan yang ingin dicapai. Dalam hal ini berbagai pilihan yang tersedia dan saling mempengaruhi.
Perencanaan dapat mengupayakan mencapai hasil yang lebih luas dan lebih baik dengan keterbatasan sumber daya.
Perencanaan berkaitan dengan masa depan atas kejadian masa lalu.
Batu loncatan untuk membuat keputusan
Suatu proses yang berkesinambungan: kemana, cara bagaimana, dan melalui apa?
Bukan hasil karya para pembuat kebijakan dan pengambil keputusan, melainkan hasil karya mereka yang melaksanakan tanggung jawab.
Perencanaan bagian integral dari pengelolaan pendidikan.
Perencanaan sebagai bagian dari siklus pengelolaan
Manajemen adalah suatu sistem
Terry: Planning, organizing, actuating, dan control.
Koont’z dan O’Donnel: Planning, organizing, staffing, directing, dan controlling.
Perencanaan adalah perumusan tujuan usaha: prosedur, metoda, dan jadwal pelaksanaannya; termasuk ramalan tentang kondisi di masa yang akan datang dan perkiraan akibat dari rencana terhadap kondisi tersebut
Perencanaan adalah penentuan tujuan yang akan dicapai atau yang akan dilakukan, bagaimana, bilamana dan oleh siapa
Perencanaan mengandung unsur-unsur yang menjadi dasar pemikiran.
Tugas Perencana
Melihat ruang lingkup para pembuat keputusan.
Misalnya memperhatikan keadaan masyarakat, kecenderungan mereka, dan apa yang mereka kehendaki melalui pendidikan.
* Harus diperhatikan sifat para muridnya, kebutuh-an mereka, keinginan, kemungkinan penerapan, keadaan pengetahuan, keadaan pendidikan seni dan teknologi, serta kemampuan sistem pen-didikan yang ada dengan mengujinya secara kritis kemudian mengambil langkah bijaksana.
Unsur-unsur Perencanaan
Tujuan yang ingin dicapai
Sumber yang tersedia, baik berupa dana, tenaga, metoda maupun peralatan, dsb.,
Jadwal kerja untuk menggunakan sumber tadi guna mencapai tujuan yang ditetapkan.
Manfaat Perencanaan
Terhindarnya pemborosan waktu, uang, dan tenaga.
Dimungkinkannya dilakukan pilihan dari berbagai alternatif tindakan
Dimungkinkannya perubahan-perubahan yang perlu pada waktunya.
Dimungkinkannya evaluasi terhadap tindakan yang dilaksanakan karena tujuan dan cara mencapai tujuan telah ditetapkan sebelumnya.
Kelemahan Perencanaan
Merupakan hipotesis yang masih harus dibuktikan kebenarannya, karena perencanaan baru merupakan ramalan, sehingga tidak dapat dipastikan, apakah pelaksanaan rencana dapat dilakukan sesuai dengan rencana.
Memerlukan waktu dan biaya, sebab rencana yang baik adalah yang telah dipertimbangkan masak-masak dengan menggunakan waktu dan biaya yang mungkin cukup besar.
DEFINISI PERENCANAAN PENDIDIKAN
Perencanaan pendidikan adalah kegiatan me-mandang ke depan dalam menentukan kebijak-sanaan, prioritas, biaya, dan sistem pendidikan yang diarahkan kepada kenyataan ekonomi dan politis, untuk pengembangan sistem itu sendiri dan untuk kebutuhan negara serta peserta didik.
Masalah Pokok dalam Perencanaan Pendidikan
Tujuan dan fungsi pendidikan apa yang harus diprioritaskan pada setiap sub sistemnya, termasuk di setiap tahap, lembaga, tingkatan pendidikan, dan setiap kelas?
Alternatif apa yang terbaik yang mungkin dilaksanakan untuk mencapai bermacam-macam tujuan?
Bagaimana keberadaan sumber daya yang dimiliki?
Siapa yang akan membiayainya? Bagaimana biaya yang menjadi beban pendidikan dibagi? Darimana sumber biaya itu diperoleh?
Bagaimana membagi semua sumber yang diperuntukkan bagi pendidikan diantara bermacam tingkat, jenis, dan segi dari sistem itu (pendidikan dasar terhadap pendidikan menengah, gaji guru terhadap gedung dan peralatan)?
PROSES PERENCANAAN
Keterlibatan terus menerus dari para manajer dan karyawan atau pegawai dalam menghasilkan rencana untuk keseluruhan organisasi atau unit-unit yang berada dalam suatu organisasi
Aspek Sosial Ekonomi dan Kemasyarakatan
dalam Perencanaan Pendidikan
• Aspek sosial ekonomi, meliputi:
a. Tingkat pertumbuhan ekonomi
b. GNP bangsa
c. Tingkat stabilitas ekonomi
d. Peluang dan keterlibatan pelaku ekonomi mengolah
sumber daya lingkungan
e. Tingkat kemampuan dan keberhasilan sebagai
pelaku bisnis internasional/global
f. Tingkat ketergantungan pertumbuhan ekonomi
bangsa lain
g. Income perkapita daerah/nasional
h. Tingkat produktivitas dan atau tingkat perilaku
konsumtif warga negara.
Sumber-sumber biaya pembangunan
Pemerintah (APBN/APBD)
Dana bantuan/pinjaman
Partisipasi orang tua siswa
Sumber yang digali dari masyarakat
Pendayagunaan pembangunan pendidikan
Bersifat sektoral
Perencanaan strategik
Skala prioritas
Azas keseimbangan
Evaluasi, pengawasan secara konsisten dan kontinu
PENDEKATAN DALAM PERENCANAAN PENDIDIKAN
Social Demand
Didasarkan atas kebutuhan/tuntutan sosial akan pendidikan.
Kelemahan:
1. Mengabaikan masalah alokasi sumber dalam skala nasional, dan secara implisit tidak mempersoalkan berapa besar sumber diperuntukkan bagi pendidikan.
2. Mengabaikan ciri dan pola kebutuhan manpower yang diperlukan di sektor kehidupan ekonomi.
3. Cenderung terlalu menjawab tuntutan saja sehingga mengabaikan perimbangan pembiayaan.
Pendekatan Manpower
Diarahkan pada kebutuhan tenaga kerja
Kelemahan
- Peranan yang terbatas terhadap perencanaan pendidikan (misalnya mengabaikan SD karena tidak langsung menyentuh dunia kerja, padahal tenaga-tenaga semi-skilled dan unskilled tetap dibutuhkan.
- Menggunakan klasifikasi dan rasio manpower yang didasarkan atas keadaan masyarakat yang telah mencapai taraf ekonomi industri
- Prakiraan (forecasting) yang tidak dapat dipercaya mengenai kebutuhan manpower bagi perencanaan pendidikan karena ketidakpastian ekonomi dan teknologi
Pendekatan Rate-of-Return
Disebut juga pendekatan Cost-benefit atau pendekatan yang memperhitungkan aspek “untung-rugi” (perolehan laba).
Kelemahan:
Pendekatan ini terlalu terfokus pada apa yang sudah terjadi (sudah lewat) daripada apa yang akan datang.
Menentukan Skala Prioritas
SWOT:
a. Kekuatan
b. Kelemahan
c. Peluang
d. Tantangan
Fungsi/Kegunaan Hasil Analisis
Sebagai dasar untuk melihat/mengetahui jumlah penduduk usia tunggal
Dasar untuk melakukan proyeksi (lintas sektoral)
Dasar untuk analisis kebutuhan berbagai komponen pendidikan (guru, sarana, biaya, dsb.)
Identifikasi penyebab penyelenggaraan pendidikan tidak efisien
Rata-rata Drop Out (DO) per tingkat tinggi
Rata-rata DO per tahun ajaran tinggi
Rata-rata angka mengulang per tingkat tinggi
Rata-rata angka mengulang per tahun ajaran tinggi.
Kemampuan ekonomi orang tua siswa lemah
Sistem pengelolaan pendidikan yang kurang berkualias
Kemampuan SDM dalam aspek pendidikan, rendah
Disiplin belajar rendah
Motivasi belajar rendah
Fasilitas pendidikan kurang
Layanan pembelajaran yang kurang kondusif
Dukungan orang tua dalam pembelajaran anaknya kurang
Kebijakan kurikulum kurang sesuai dengan kondisi siswa
Husemas tidak kondusif
Kemitraan dalam proses pengambilan keputusan antara level praktisi dan pelaksana tidak terwujud
Alokasi dana pendidikan tidak sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan
Jarak tempuh siswa ke sekolah terlalu jauh dan dipengaruhi faktor lingkungan.
Analisis Kebutuhan
Putuskan untuk menyusun rencana dengan menggunaka data analisis kebutuhan
b. Pilih tingkat analisis kebutuhan yang akan digunakan
c. Kembangkan teknik analisis yang akan digunakan
d. Identifikasi kelompok yang menjadi mitra sesungguhnya dalam analisis kebutuhan dan perencanaan
e. Usahakan agar mitra dalam analisis kebutuhan bersedia untuk berpartisipasi
f. Usahakan supaya kerangka acuan dan metode analisis kebutuhannya dapat diterima
g. Kumpulkan data mengenai kebutuhan eksternal dan kebutuhan internal
h. Buat daftar, dokumentasikan, dan buat kesepakatan mengenai data kebutuhan yang telah diidentifikasi
i. Buat daftar kebutuhan yang harus dipenuhi menurut urutan tingkat kepentingannya, dan terima ketidaksesuaian di antara para mitra perencanaan
j. Buat daftar masalah pilihan untuk dipecahkan dan cara kesepakatan di antara para mitra.
Model Perencanaan
Biaya Pendidikan
Trickle down (Perencanaan berdasar-kan plafon dan usulan)
Trickle up (Perencanaan berdasarkan kebutuhan)
Kombinasi Trickle down dan Trickle up
Pemetaan Pendidikan
Pemetaan sekolah meliputi tiga tahapan:
- Mendiagnosis situasi pada tahun yang menjadi basisnya, termasuk menganalisis sekolah kelas, dan ukuran kelas secara individual.
- Memproyeksikan jumlah siswa yang akan diterima sesuai dengan tujuan nasional
- Mengusulkan reorganisasi pelayanan pendidikan.
Kegunaan peta sekolah:
- Mendapatkan pendidikan dasar yang sama pada tingkat tertentu
- Memperbesar akses pendidikan
- Memperbaiki kualitas pendidikan tanpa peningkatan biaya yang besar
- Memperbaiki penyebaran guru.
Perencanaan Pendidikan
• Diagnosis sistem pendidikan pada tingkat kabupaten (Kebijakan otonomi pendidikan)
• Memperkirakan tuntutan terhadap pelayanan pendidikan (PP. No. 19 Tahun 2005 tentang SNP, Standard Pelayanan Minimal, Kep. Men-diknas No. 129a/U/2004)
No comments:
Post a Comment